Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Misi Miguel Oliveira Mencari Konsistensi dan Keseimbangan

Performa menjanjikan pada 2020 menguap begitu saja, saat Miguel Oliveira dihadapkan dengan cedera dan KTM RC16 yang tidak kompetitif sepanjang MotoGP 2021.

Miguel Oliveira, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: KTM Images

Ketika debut kelas premier pada 2019, Oliveira merupakan salah satu rookie yang diprediksi bakal berbicara banyak. Dan itu terbukti benar. Walau memperkuat tim satelit Tech3, sang pembalap mampu mengemas dua kemenangan.

Berbekal raihan apik itu, Oliveira pun optimistis dapat mengulanginya pada musim lalu. Sayangnya, keinginannya tak sesuai harapan. KTM kesulitan membangun RC16, yang disebutkan Brad Binder, kurang mencengkeram di tikungan.

Jalan yang ditempuh Oliveira kian terjal saat kecelakaan dalam sesi latihan Grand Prix Styria melukai tangannya. Cedera itu pun sontak memaksanya tersingkir dari pertarungan untuk kejuaraan.

“Setelah musim panas, pergelangan tangan saya tidak membantu sama sekali. Saya pikir di Spielberg (Austria) lebih ke jenis drag race yang khas. Mengerem, menikung dan melaju. Di Silverstone saya merasakan dampak nyata pertama dari efek cedera dan betapa terbatasnya itu bagi saya,” tutur Oliveira mengutip MotoGP.com.

“Situasinya cukup sulit. Tantangan secara mental juga karena Anda ingin maju tetapi Anda tidak bisa. Anda melakukan hal-hal dengan motor sesuai data yang Anda lihat, tapi tidak sepenuhnya benar.

“Ditambah (ketatnya) kompetisi, sangat mudah untuk kualifikasi di posisi ke-17, ke-18, ke-20…kemudian hanya bertahan selama balapan dan berharap seseorang jatuh sehingga Anda bisa mendapatkan poin.”

Miguel Oliveira, Red Bull KTM Factory Racing

Miguel Oliveira, Red Bull KTM Factory Racing

Foto oleh: KTM Images

Usai dilanda rasa frustrasi, Oliveira mencoba bangkit. Musim baru, itu berarti KTM RC16 bakal hadir dengan komponen yang serba anyar. Harapannya tidak muluk-muluk. Bisa finis balapan, serta yang terpenting tampil konsisten.

“Saya akan katakan konsistensi. Ada momen kunci yang berbeda di Kejuaraan (2021) yang membuat saya tidak dapat menyelesaikan balapan,” ucapnya.

Dua contoh besar adalah Austria 2 dan Misano 2, di mana hasilnya bisa saja cukup bagus. Hal lainnya adalah konsistensi murni dari hasil. Menyelesaikan balapan terbayar banyak di akhir Kejuaraan.”

Lebih lanjut, Oliveira menjelaskan, bahwa tak pernah mudah baginya untuk mencapai limit dan tidak crash. Karena itulah, performanya naik-turun sepanjang tahun lalu.

“Entah hasilnya sangat, sangat bagus atau hasilnya sangat buruk. Saya tidak pernah bisa mencetak hasil rata-rata dan itulah rata-rata yang saya cari. Saya akan bilang keseimbangan ini yang ingin saya temukan lebih banyak,” ujarnya.

Baca Juga:

Kini, cedera pergelangan tangan Oliveira sudah sepenuhnya pulih. Sang pembalap bersiap melakoni tes pramusim MotoGP 2022 di Sepang (5-6 Februari), lalu menuju Mandalika untuk uji coba pada 11-13 Februari.

“Saya perlu merasa nyaman. Saya perlu merasa seperti di rumah dan kami harus mulai bekerja sejak tes selama lima hari yang singkat ini,” kata pemakai nomor #88 itu.

“Kami harus menyiapkan motor dan perlahan-lahan memulai Kejuaraan dan membangun kecepatan untuk menyelesaikan musim dengan kuat.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Tiba di Sepang, Rookie MotoGP Bersiap Shakedown Test
Artikel berikutnya Casey Stoner Ingin Anaknya Jadi Pegolf ketimbang Pembalap

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia