Morbidelli Kehilangan Memori Usai Crash di Tes MotoGP Portimao
Franco Morbidelli mengungkapkan bahwa ia mengalami kehilangan memori selama dua pekan setelah kecelakaan dalam tes pramusim MotoGP di Portimao.
Pembalap Pramac, Franco Morbidelli, mengungkapkan bahwa ia kehilangan ingatannya selama dua pekan setelah kecelakaan mengerikan yang dialaminya saat latihan sebelum dimulainya MotoGP 2024 pada Januari lalu.
Morbidelli sedang mempersiapkan diri untuk kampanye baru dengan mengendarai motor jalan raya Ducati V4 Panigale di Portimao. Ia crash di Tikungan 7 saat melakukan outlap dan kepalanya terbentur aspal, yang membuatnya dilaporkan tidak sadarkan diri di lintasan.
Pembalap Italia itu harus dibawa ke rumah sakit, di mana para dokter menemukan gumpalan darah di kepalanya.
Pembalap berusia 29 tahun ini sebelumnya menjelaskan bahwa ia tidak ingat apa yang terjadi sebelum dan sesudah kecelakaan, yang digambarkan sebagai "tidak jelas" tetapi "aneh".
Namun dalam sebuah wawancara terbaru dengan surat kabar Italia, La Repubblica, pemenang tiga kali balapan MotoGP ini mengungkapkan bahwa dia bahkan tidak bisa mengenali anggota keluarganya saat pulih dari cedera yang diderita di kepalanya di rumah sakit.
"Kebenaran tentang kecelakaan ini tidak pernah diceritakan kepada Anda secara keseluruhan," katanya. "Saya kehilangan ingatan saya. Selama dua minggu. Saya tidak mengenali orang-orang yang sangat dekat dengan saya, anggota keluarga saya yang penting. Rasanya mustahil, namun itu terjadi.
"Saya memiliki semua ketakutan di dunia. Semuanya. Untungnya, kami melihat bahwa ingatan dan kejernihan kembali, sedikit demi sedikit. Setiap hari, satu detail, satu hal lagi, otak saya mulai berfungsi lagi seperti semula."
Franco Morbidelli, Pramac Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Mengikuti saran dari dokternya, Morbidelli terpaksa absen dalam dua tes pramusim tahun ini di Malaysia dan Qatar. Beralih dari Yamaha ke Ducati selama musim dingin berarti ia tiba di balapan pembuka musim di Losail tanpa menyelesaikan satu lap pun di atas motor prototipe GP24.
Morbidelli berterima kasih kepada orang-orang di sekitarnya yang telah mendukungnya menjelang musim baru, karena ia melakukan debut Ducati di Qatar dengan hampir tanpa persiapan.
"Dua pekan sebelum pertemuan ini, saya masih merasa 'antusias berlebih'. Tapi, seluruh tim saya di Pramac dan keluarga olahraga mengelilingi saya sangat baik," ia meyakinkan.
"Kembali mengendarai motor adalah tantangan yang sangat berat. Singkatnya, saya sudah tidak mengendarainya selama tiga bulan, sejak balapan terakhir pada 2023 di Valencia.
"Selama sebulan, saya tidak berlatih. Saya baru saja pulih dari cedera parah, yang satu-satunya cara untuk mengatasinya adalah dengan berdiam diri: Anda merasa baik-baik saja, tetapi orang-orang di sekitar Anda tahu bahwa itu tidak benar."
Morbidelli telah menghadapi tiga musim yang sulit di Yamaha sejak ia finis sebagai runner-up di belakang Joan Mir dari Suzuki pada musim 2020 yang terdampak COVID-19.
Bergabung dengan Pramac dengan motor pabrikan Ducati adalah kesempatannya untuk memulai dari awal, tetapi kehilangan kesempatan untuk menguji motor membuat dia memulai tahun ini dengan kurang baik.
Franco Morbidelli, Pramac Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Baru pada putaran kelima musim ini Morbidelli berhasil menembus 10 besar di sebuah grand prix, dan perkembangan terakhirnya membuatnya lolos kualifikasi kedua di barisan terdepan di GP San Marino.
Namun, tidak semua orang terkesan dengan kecepatannya di atas motor tercepat di grid, dengan Aleix Espargaro dari Aprilia mempertanyakan mengapa dia akan tetap berada di grid dengan VR46 tahun depan ketika kursinya bisa diberikan kepada pembalap yang sedang naik daun dari Moto2.
Pembalap berusia 29 tahun ini mengakui bahwa ia harus bangkit setelah insiden latihan yang dialaminya mengancam karirenya di MotoGP.
"Setelah dua tahun yang sulit dengan Yamaha, Anda menerima pukulan seperti itu dan Anda mengatakan pada diri sendiri bahwa itu adalah pukulan terakhir. Tapi,saya mengertakkan gigi," katanya.
"Hidup bisa menguji kita kapan saja. Saya benar-benar dapat mengatakan bahwa saya telah melihat semuanya, tetapi setiap kali Anda belajar bahwa Anda harus cukup kuat untuk mengatasi kesulitan.
"Sebagai seorang pria, tidak diragukan lagi: saya beruntung memiliki ibu, tunangan, dan keluarga saya di sisi saya. Saya telah menemukan bahwa saya sangat dicintai, saya harap saya pantas mendapatkannya."
Laporan tambahan oleh Lena Buffa
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.