Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Morbidelli Kenang Kisah Awal Rossi Bentuk VR46 Academy

Franco Morbidelli mencoba mengingat kembali awal mula Valentino Rossi membentuk VR46 Academy, yang mana pembalap keturunan Italia-Brasil itu jadi murid pertama.

Francesco Bagnaia, Pramac Racing, Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Morbidelli dan Rossi akan menjadi rekan setim di Petronas SRT, sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh keduanya.

Pasalnya, Morbidelli dan Rossi berasal dari generasi yang jauh berbeda. The Doctor bahkan pernah mengatakan sebelum memikirkan itu terjadi, mungkin dirinya sudah pensiun.

Musim ini, Rossi akan genap 42 tahun, hampir setengah dari Morbidelli yang pada 4 Desember lalu menginjak 26 tahun.

Namun, selisih usia dianggap hal bagus bagi Morbidelli, karena bisa mempelajari banyak hal dari Rossi. Ia juga dapat mengetahui sejumlah rahasia yang dimiliki veteran MotoGP itu.

Morbidelli sendiri dipersiapkan oleh Rossi untuk meramaikan MotoGP yang saat itu didominasi barisan rider Spanyol. 

VR46 Academy secara resmi diumumkan pada 2013. Empat tahun berselang, Morbidelli sukses juara dunia Moto2, pembalap pertama yang berhasil merengkuh titel dari akademi milik Rossi.

“Saya bertemu Vale saat berusia 13 tahun. Saya mulai belatih di trek miliknya pada saat itu, ‘Cava’. Itu sekitar 2009,” kata Morbidelli.

“Latihan diawali dengan berkendara di trek, lalu dilanjutkan ke pusat kebugaran. Kemudian dia juga ingin membantu saya dalam hal manajemen. Perlahan, hal ini terus berkembang.”

Baca Juga:

Selain bisa berlatih dengan Rossi yang memegang semilan gelar, Morbidelli juga mengaku senang bisa satu trek bersama Marco Simoncelli.

Menurutnya, karakter berbeda dari dua pembalap telah membentuknya jadi seorang pembalap bagus seperti saat ini.

“Saya sangat senang bisa satu trek dengan Vale dan Sic. Itu sungguh mengesankan. Saya belajar banyak dari mereka. Saya melihat apa yang mereka lakukan, bagaimana cara mereka bekerja di trek,” ujar Morbidelli.

“Senang rasanya bisa melihat dua pembalap kelas dunia saling bersaing di dua pabrikan berbeda, dalam cara kerja berbeda. Melihat mereka bertarung ketat sungguh menyenangkan, dan pada akhirnya mereka hanya tertawa.”

Rossi bisa dikatakan berhasil dalam membangun talenta mudaItalia untuk berkompetisi di level tertinggi kejuaraan dunia balap motor Grand Prix.

Musim ini, akan ada tiga pembalap asal VR46 Academy turun di kelas premier. Selain Morbidelli dan Francesco Bagnaia, Luca Marini juga bakal meramaikan persaingan MotoGP bersama Esponsorama Racing (atau dikenal Avintia Racing).

Hadirnya Marini di MotoGP, membuat Rossi memutuskan untuk tak menurunkan tim di Moto3 dan hanya fokus Moto2 dengan mengandalkan Marco Bezzecchi, Celestino Vietti dan Stefano Manzi.

Tahun depan, Rossi dikabarkan membawa VR46 Team ke kategori MotoGP, yang mana ia disebut-sebut akan gantung helm demi memimpin timnya sendiri.

Luca Marini, Marco Bezzecchi dan Celestino Vietti Ramus dalam perilisan livery Sky Racing Team VR46 MotoGP dan Moto2.

Luca Marini, Marco Bezzecchi dan Celestino Vietti Ramus dalam perilisan livery Sky Racing Team VR46 MotoGP dan Moto2.

Foto oleh: SKY Racing Team VR46

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Zarco Ingin Samai Level Performa Miller
Artikel berikutnya Persaingan Pembalap Honda Akan Lebih Sengit

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia