Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Morbidelli Tegaskan Yamaha M1 Bukan Motor Juara

Pembalap Petronas SRT, Franco Morbidelli, mengaku khawatir dengan kemampuan YZR-M1 saat berduel dengan motor dari pabrikan lainnya.

Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Yamaha berhasil menempatkan tiga pembalapnya dalam tes hari keempat di Qatar. Namun, M1 masih memiliki kelemahan di sektor trek lurus.

Kecepatan tertinggi memang menjadi masalah utama M1 dalam beberapa tahun terakhir yang coba diperbaiki Yamaha. Namun, semua itu sia-sia karena ban belakang tak memiliki daya cengkeram tinggi yang membuat mereka gagal mengeluarkan potensi motor.

Melihat para rival mengalami peningkatan besar, Morbidelli merasa dirinya akan kesulitan saat melakoni balapan sesungguhnya. Terutama menghadapi Ducati yang terlihat semakin kuat di sektor trek lurus maupun tikungan.

“Kecepatan kami di sektor trek lurus dan zona pengereman tak terlalu kuat,” kata Morbidelli.

“Saya memang memiliki motor yang bisa memenangi balapan. Tapi, saya tidak memiliki motor yang dapat membuat saya bertarung dengan sangat baik di trek.”

Pada tes di Qatar, Ducati berhasil mencatatkan rekor tak resmi usai mencapai kecepatan 357,6 km/jam. Kecepatan pabrikan Italia itu diikuti oleh Honda, yang tak diperkuat oleh Marc Marquez.

Sedangkan Yamaha, masih perlu berjuang lebih keras untuk memastikan pembalapnya bisa bertarung ketat dengan para rival di berbagai area.

Baca Juga:

“Saya tidak bertemu banyak pembalap di trek saat tes. Tapi saya sepakat soal satu hal. Kami sangat rentan di sektor trek lurus. Itu sebabnya kami tidak bisa menyalip lawan di zona pengereman,” Morbidelli menjelaskan.

“Ketika tikungan semakin dekat, kami sudah tertinggal jauh dari rival kami.”

Kecepatan di tikungan sebenarnya menjadi kekuatan Yamaha karena mereka memiliki mesin yang lebih halus dibandingkan dengan mesin V4 yang diadopsi oleh sebagian besar pabrikan MotoGP.

Tetapi, itu akan sulit dilakukan jika mereka sudah tertinggal ketika berada di sektor trek lurus. Hal ini terjadi pada Morbidelli ketika bertarung dengan Jack Miller di balapan terakhir tahun lalu.

Pria asal Italia itu hanya bisa mengandalkan pengereman telat dan berusaha melaju secepat mungkin di tikungan agar tak disalip oleh Miller. Tetapi, itu tak bertahan lama karena rider Australia memanfaatkan keunggulan motor Ducati di sektor trek lurus dengan baik.

“Situasi akan lebih baik ketika kami berada di depan para rival. Jadi, penting bagi kami untuk berada di barisan pertama atau kedua saat memulai balapan,” ujar Morbidelli.

“Itu sangat krusial bagi saya dan juga untuk pembalap Yamaha lainnya.”

Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT.

Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Kelemahan RC213V-S yang Ditunggangi Marquez dalam Latihan
Artikel berikutnya Pirro Ungkap Ducati Ubah Metode Kerja Usai Ditinggal Dovizioso

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia