Alami Masalah, Morbidelli Terpaksa Buka Segel Mesin Baru
Pembalap Petronas SRT, Franco Morbidelli, terpaksa membuka segel mesin ketiga setelah dilanda problem saat F1 MotoGP Doha.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Franky dikenai black flag (bendera hitam) dengan lingkaran oranye, yang menandakan masalah teknis, setelah motor M1 Spek A miliknya mengeluarkan asap di Tikungan 1.
Meski dapat melanjutkan sesi latihan bebas pertama, Morbidelli turun ke trek lagi usai dihantam kendala yang sama jelang berakhirnya FP1.
Motorsport.com telah mendapatkan informasi, bahwa Morbidelli tidak mengalami masalah mesin terminal. Akan tetapi, Yamaha memilih untuk menarik mesin yang bermasalah untuk mencoba mencari penyebabnya.
Pabrikan garpu tala meyakini, problem pada mesin motor Morbidelli berasal dari sistem di mana oli melewati mesin.
Yamaha tak diizinkan membuka mesin tanpa persetujuan tertulis dari Direktur Teknis MotoGP jika semua pabrikan lain setuju. Namun mereka dapat menggunakan kamera mikroskopis untuk menyelidiki bagian dalam mesin serta cairan khusus.
Dengan keputusan Yamaha menarik mesin, berarti Morbidelli akan membuka segel mesin ketiga dari alokasi tujuh untuk sepanjang musim 2021.
Akhir pekan lalu, Morbidelli kesulitan melaju kencang dalam perlombaan MotoGP Qatar, karena problem dengan holeshot device pada motornya.
Franco Morbidelli, Petronas Yamaha SRT
Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images
Pemakai nomor start #21 itu mengungkapkan, bahwa penyebab pasti dari masalah tersebut belum teridentifikasi. Tetapi timnya telah melakukan perombakan besar di tunggangannya.
Morbidelli sendiri menuntaskan FP1 pada posisi kelima - terpaut 0,346 detik dari pembalap tercepat, Aleix Espargaro - meski dilanda masalah teknis.
Ini bukan kali pertama Morbidelli didera problem keandalan mesin. Musim lalu, dia bahkan harus gagal finis di MotoGP Andalusia saat tengah berada posisi keempat.
Yamaha dibayangi masalah keandalan mesin usai Valentino Rossi dan Morbidelli tersingkir dari MotoGP Spanyol dan Andalusia lantaran kerusakan motor. Analisis saat itu menyimpulkan adanya kesalahan katup dari pemasok sekunder.
Karena aturan pembekuan mesin, Yamaha tidak dapat membuka segel mesin untuk memperbaiki persoalan tersebut, meski sempat meminta kepada MSMA (Motor Sport Manufacturer Association/Asosiasi Pabrikan) dengan alasan keamanan, tetapi kemudian menarik permintaannya.
Usai dilakukan pengawasan internal, Yamaha Motor Company gagal mematuhi protokol yang mengharuskan mereka memperoleh persetujuan dengan suara bulat dari MSMA (Asosiasi Pabrikan) untuk perubahan teknis.
FIM (Federasi Balap Motor International) pun menjatuhkan hukuman berupa pengurangan poin kepada Yamaha setelah terbukti bersalah melakukan perubahan teknis pada mesin yang mereka gunakan.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments