Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

MotoGP 2020 Jadi Musim Terburuk Vinales

Tak berlebihan jika Maverick Vinales menyebut MotoGP 2020 sebagai musim terburuk sepanjang kariernya. Rider Monster Energy Yamaha itu mengakhiri kejuaraan di posisi keenam.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Selama empat tahun memperkuat Yamaha, musim ini memang yang paling menyedihkan bagi Vinales. Pada 2019, ia mampu menutup musim di peringkat ketiga klasemen akhir.

Sedangkan dalam MotoGP 2018 dan 2017, sang rider masing-masing mengakhiri kompetisi di urutan keempat dan ketiga. Artinya, ia selalu berhasil menembus lima besar.

Dan musim ini tentu tidak sesuai ekspektasi. Pasalnya, Vinales memulai musim sebagai salah satu favorit juara. Start pembalap 25 tahun ini pun cukup baik, dua podium di Jerez.

Ia juga meraih kemenangan dalam MotoGP Emilia Romagna. Namun, setelah itu, Vinales tidak lagi kompetitif. Sang rider kemudian hanya mampu sekali finis sebagai top five.

Baca Juga:

Akibatnya, pembalap Spanyol ini terlempar dari lima besar klasemen akhir. Posisi Vinales di bawah Franco Morbidelli (Petronas Yamaha SRT) yang menggunakan M1 spek 2019.

Dan motor jadi hal yang paling sering dikeluhkan Vinales. Ia bahkan mengakui mustahil bisa membidik kemenangan dengan M1 saat ini usai kualifikasi, Sabtu (21/11/2020).

Vinales yang start dari posisi grid kedelapan pun hanya mampu mengakhiri balapan penutup MotoGP 2020 di Sirkuit Algarve, Portimao di urutan ke-11.

Namun setidaknya Vinales lebih baik dibandingkan pengguna M1 2020 lain: Fabio Quartararo (posisi kedelapan di klasemen) dan Valentino Rossi (peringkat 15).

"Saya mencoba berpikir fakta itu sebagai hal yang positif, tapi sejujurnya ini musim yang sangat mengecewakan, terburuk dalam karier saya," ujarnya seperti dikutip Motorsport.com.

Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, bersiap mengendarai M1 2020 di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal.

Pembalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, bersiap mengendarai M1 2020 di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

"Sangat sulit harus menerimanya, namun sekarang saatnya pulang, berusaha tetap tenang dan belajar dari apa yang terjadi (sepanjang musim 2020," Vinales menambahkan.

Sang pembalap meyakini seharusnya bisa, paling tidak, mengakhiri musim dengan hasil yang lebih baik seandainya mendapat posisi start yang ideal.

"Jika kami memulai dari grid depan hasilnya akan sangat berbeda karena saat sendiri saya bisa menembus 1 menit 40,1 detik atau 1 menit 40,2 detik," kata Vinales.

"Itu ritme watu yang sama dengan Jack (Miller) dan Franky (Morbidelli). Problemnya adalah, ketika Anda berada di posisi tengah, sulit untuk melakukan overtake."

"Tapi sejujurnya, menurut saya, empat atau lima balapan terakhir benar-benar bencana bagi kami. Saat ini potensi kami hanya untuk menembus top 10," ia menegaskan.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Problem Elektronik Penyebab Mir Gagal Finis
Artikel berikutnya Oliveira Akui Tak Melihat Pit Board Selama Tiga Lap

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia