Mir Penasaran Bertarung dengan Marquez di MotoGP 2021
Joan Mir penasaran bertarung lawan Marc Marquez musim depan. Absennya kompatriotnya melebarkan jalan pembalap Suzuki Ecstar, ke tampuk juara dunia MotoGP 2020.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pabrikan Jepang tersebut mengakhiri penantian dua dasawarsa, setelah Kenny Roberts Jr menaklukkan kategori tertinggi pada 2000.
Kendati demikian, banyak yang mencibir keberhasilan Mir. Mereka menilai rider tersebut tak mungkin juara seandainya Marquez dalam kondisi prima.
Saat ini, pembalap Repsol Honda itu sedang memulihkan kondisi pasca operasi patah lengan kanan atas. Dokter menyarankan Marquez beristirahat enam bulan, yang mengakibatkannya baru turun ke lintasan setelah lima atau enam balapan awal.
Mir tak sabar menguji kemampuan ketika Marquez kembali. Hal ini diungkapkannya pada Podcast Tank Slappers dari Motorsport.com.
“Ya, tentu akan sangat menyenangkan, saya tak sabar memulai duel dengan Marc,” ia mengungkapkan.
Pembalap 23 tahun tersebut menilai masih ada kekurangan dari Suzuki GSX-RR versi 2020. Kecepatannya masih kalah dari motor tim lain.
“Sejujurnya, kami perlu memperbaiki kecepatan (motor) Suzuki kami karena kami punya motor yang imbang, tapi yakin kalau itu bukan yang tercepat. Mengalahkan Marc perlu motor yang paling cepat,” kata Mir.
“Ini sangat penting. Kami merebut titel karena saya pintar, tapi bukan karena saya yang tercepat dengan paket ini sekarang. Artinya kalau saya dapat mengatur tekanan dengan paket ini, yang faktanya bukan terbaik di grid, bicara tentang kecepatan, kalau kami mendapat kecepatan dan kami mulai bertarung sedikit untuk pole position, kemenangan di setiap GP, kemudian saya pikir mampu menandingi Marc.
“Kami merupakan salah satu tim yang punya margin lebih besar untuk berkembang di grid karena saya bukan rookie. Saya memiliki banyak pengalaman dan banyak hal dipelajari, mungkin lebih dari tim lain.”
Mir merupakan pembalap pertama, sejak Wayne Rainey, yang jadi juara dunia pada 1992 tanpa pernah pole position. Yang lebih parah, putra pasangan Joan Mir dan Ana Mayrata, tak pernah memulai balapan dari grid terdepan musim lalu.
Satu-satunya peluang, start posisi ketiga, didapat karena Johann Zarco dapat penalti grid pada GP Styria.
Menatap musim depan, Joan Mir merasa beban sangat besar karena mempertahankan lebih sulit daripada merebut titel.
“Tentu saja, ada tekanan. Anda memenangi titel ini, tentu mesti mengulanginya musim depan. Ini target, Anda tak boleh mengatakan, ‘tidak, mari lihat kalau saya dapat menyelesaikan di lima teratas’,” ucapnya.
“Sekarang Anda mulai dengan satu gelar di punggung, jadi akan sangat penting mengulangi hasil ini dan berjuang meraihnya kembali.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments