Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Reactions

Gembira Lihat Sukses Lawan, Stoner Dicurigai Lakukan Permainan Pikiran

Juara dunia MotoGP dua kali, Casey Stoner, selalu ikut merayakan kemenangan lawan di podium. Gestur tersebut malah dianggap aneh dan mencurigakan.

Race winner Casey Stoner celebrates

Foto oleh: Ducati Corse

Pembalap Australia tersebut melangkah ke MotoGP mulai 2006, setelah menjadi runner-up kelas 250cc. Kala itu, Valentino Rossi mendominasi selama lima tahun beruntun. Ia menjadi juara kelas 500cc 2001 dan empat kali MotoGP 2002-2005.

Sebagai debutan, wajar kalau Stoner mengobservasi apa yang terjadi di lingkungan paddock, khususnya The Doctor. Hingga ia menemukkan fakta menarik tentang bagaimana sang juara bertahan menyiapkan selebrasi, bahkan melakukan gladi resik.

Hal itu membuatnya heran hingga sekarang. “Semua harus direncanakan. Banyak persiapan untuk selebrasi kecil saja. Tapi, tergantung pada masing-masing,” ujarnya.

Baca Juga:

Podium pertama Stoner diraih dalam MotoGP Turki 2006. Kemudian, ia lebih rutin meraih kemenangan pada musim berikutnya, sehingga bisa mengangkat trofi juara dunia bersama Ducati.

Pembalap, yang juga mempersembahkan mahkota untuk Repsol Honda itu, juga menyadari bahwa perayaan bertujuan untuk menghibur penggemar sekaligus bagian dari permainan pikiran. Sang pemenang ingin ‘mengejek’ lawannya.

“Maksud lain dari selebrasi itu menunjukkan apda lawan kalau mereka tidak menang. Itu berpengaruh kepada saya,” kata Stoner.

“Namun bukan perayaan seperti itu, lebih pada bagaimana hal-hal berlanjut di podium. Itu seperti pembalap telah memenangi kejuaraan dunia dan bukan hanya satu lomba.”

Casey Stoner, Ducati Marlboro Team
Casey Stoner, Ducati-Testfahrer
Casey Stoner
Casey Stoner, Repsol Honda Team
Casey Stoner, Ducati Marlboro Team
1. Casey Stoner, Ducati
Casey Stoner, Ducati Team
7

Awalnya memang mengganggu, tapi pria yang pensiun pada 2012 tersebut punya siasat agar pikirannya tetap jernih. Ia berusaha menunjukkan kegembiraan ketika lawan menang dan menolak larut dalam kekecewaan.

“Saya belajar banyak dari itu. Saya selalu gembira dengan lawan. Mereka tidak bisa memahami itu. Saya ingat Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa menatap saya dan heran kenapa saya bisa sangat gembira atas kemenangan mereka,” tuturnya.

Kedua rider Spanyol tersebut malah berpikir negatif. Mereka mengira Stoner sengaja menerapkan strategi itu agar tidak kalah.

“Mereka curita karena hal itu tidak biasa di paddock. Mereka merenungkan permainan pikiran apa yang saya rencanakan,” ia mengungkapkan.

“Saya tidak mau tahu apa pun tentang permainan pikiran kala itu dan memilih untuk gembira dengan lawan dalam kejuaraan.”

Casey Stoner

Casey Stoner verzichtete genau wie Landsmann Mick Doohan auf Showeinlagen

Foto: Honda ProImages

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pemprov NTB Diskon Tiket MotoGP Mandalika untuk Warga Lokal
Artikel berikutnya Fabio Quartararo Tak Sabar Duel dengan Marc Marquez

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia