Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

MotoGP Jerman Serasa Mimpi Buruk bagi Johann Zarco

Suhu panas yang ekstrem benar-benar menguras fisik dan bikin Johann Zarco kewalahan saat berlomba di Sirkuit Sachsenring akhir pekan lalu.

Johann Zarco, Pramac Racing

Johann Zarco, Pramac Racing

Dorna Sports

Rider Pramac Racing itu berhasil finis ketiga pada MotoGP Jerman, membawanya masuk tiga besar klasemen sementara dengan torehan 111 poin. Kini, dia membuntuti Aleix Espargaro serta sang pemuncak, Fabio Quartararo.

Walau tak dipungkiri tersingkirnya Francesco Bagnaia memberi keuntungan untuk Zarco naik podium, pria asal Prancis itu tampil berani saat bermanuver agresif terhadap Espargaro di Tikungan 11 pada lap kedua.

Akan tetapi, Zarco rupanya nyaris terjatuh dalam perjalanan menuju garis finis. Bahkan, temperatur tinggi jelang lap-lap akhir perlombaan sungguh menuntut kekuatan fisiknya untuk berjuang keras.

“Memulai (balapan) dari posisi ketiga adalah sebuah keuntungan dan saya fokus untuk melakukan start bagus. Saya tahu itu penting agar saya bisa punya posisi kuat,” tuturnya.

“Kami (juga) tahu Fabio dan Pecco bisa memiliki kecepatan yang lebih baik, dan dari lap pertama saya bisa melihat mereka sedikit lebih cepat dan saya berada di belakang Aleix.

“Saya tidak ingin kehilangan kesempatan itu. Jadi saya menyalip Aleix dan ini adalah momen penting dalam balapan untuk podium ini.”

Johann Zarco, Pramac Racing

Johann Zarco, Pramac Racing

Foto oleh: Dorna

Zarco lalu mengatakan, bahwa setelah kecelakaan Bagnaia, dirinya memanfaatkan betul momentum saat mengikuti Quartararo. Memakai ban belakang hard, dia pun berupaya mendekati El Diablo yang gunakan ban hard.

“Jadi mungkin saya bisa mendapat keuntungan. Tapi setelah setengah balapan, saya sulit menanangi grip dan Fabio sangat konstan,” ucap Zarco.

“Saya kehilangan waktu, tetapi mencoba mengikutinya. Saya mendapat keuntungan besar untuk menempati posisi ketiga.

“Dan lap terakhir seperti mimpi buruk, karena cukup sulit untuk mengendalikan motor, panasnya sangat menuntut secara fisik. Tapi (akhirnya) saya bisa menanganinya dengan baik.”

Baca Juga:

Selain berjibaku dengan suhu tinggi, Zarco juga menuturkan bagaimana dia masih harus melawan sesama penunggang kuda besi Ducati dalam lomba. Itu makin menjadikan MotoGP GP terasa berat baginya.

“Saat ini, semua balapan cukup sulit karena saya bisa cepat di Ducati dan tidak terlalu santai, serta menikmati setiap momen,” ujarnya.

“Saya harus berjuang di atas motor. Saya cukup cepat, tetapi jika saya bisa membuatnya lebih mudah, itu akan jauh lebih baik untuk semua balapan.

“Tapi mungkin di sini, bertahan di sirkuit yang banyak tikungan kiri, membuat saya menderita dengan kaki kiri. Saya (juga) menderita dengan bahu kiri.

“Ada saat di mana Anda kehilangan kekuatan dan itu membuat situasi menjadi sulit.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Raul Fernandez Yakin Karakter Sirkuit Assen Menguntungkannya
Artikel berikutnya Fabio Quartararo Bawa Momentum ke Assen

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia