Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Silverstone Lebih Cocok Gelar MotoGP daripada Donington Park

Gelaran MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, 28 Agustus 2021, berakhir dengan senyuman bagi banyak pihak. Fakta ini membuat penyelenggara berharap mendapat kontrak baru hingga lima tahun.

Danilo Petrucci, KTM Tech3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Publik Inggris gembira akhirnya bisa menyaksikan lagi balap motor elite tersebut dari dekat, setelah menunggu hampir dua tahun. Tahun lalu, Silverstone dicoret dari daftar tuan rumah MotoGP karena terpaan pandemi Covid-19.

Atmosfer terasa menyenangkan karena ada dua ‘putra daerah’ yang berlaga di level premier. Cal Crutchlow, test rider Yamaha, yang didapuk mengisi slot kosong selepas hengkangnya Maverick Vinales dalam Yamaha Factory Racing.

Jake Dixon akhirnya berdebut di MotoGP, mendapat kesempatan langka berbagi paddock dengan rider Petronas SRT, Valentino Rossi.

Momen tersebut terasa makin spesial untuk penggemar The Doctor karena ini jadi kesempatan terakhir menonton aksi idolanya di daratan Inggris.

Bagi mereka yang datang ke trek, bisa pulang dengan senyum lebar meski dua wakil negara mereka finis paling belakang. Tapi hal itu bisa dimaklumi mengingat latar belakang keduanya.

Yang jelas, fans jadi saksi terciptanya sejarah bagi Aprilia Racing dan Aleix Espargaro di MotoGP. Selain itu, Silvestone tampak lebih ramah kali ini dibuktikan dengan adanya enam wakil pabrikan berbeda yang berkutat di grup terdepan.

Mayoritas pembalap memuji pengalaman melaju di trek, meski baru pertama kali bertarung di sana dalam kancah premier. Banyaknya komentar positif tentu jadi pertimbangan Dorna memperbarui kontrak dengan Silverstone atau menerima tawaran Donington Park yang ingin kembali jadi tuan rumah.

Baca Juga:

Sirkuit, yang awalnya adalah pangkalan militer tersebut, tidak asing dengan MotoGP. Mereka menyelenggarakan Grand Prix Inggris pada 1977-1986 dan peran tersebut beralih ke Donington Park antara 1987-2009.

Venue Leicestershire memiliki dua bagian yang cepat lalu paruh kedua melambat dan berkelok-kelok, dengan lebar trek sempit. Kekuatan mesin fundamental daripada akselerasi. Beberapa titik membutuhkan pengereman kuat dan lintasan lurus tidak terlalu panjang.

Selisih waktu terdekat antara pemenang dan posisi kedua ketika bertarung di lintasan yang dibuka pada 1931 itu adalah 0,231 detik. Pada 1997, Mick Doohan mengungguli Tadayuki Okada.

Kendati demikian, trek tersebut membekas pada ingatan Rossi karena ia merebut kemenangan perdana MotoGP di sana pada 2000. Saat itu pula, Ralf Waldmann tampil dramatis dengan merebut kemenangan penutup pada tikungan terakhir trek basah.

Sayangnya, kebangkrutan akibat krisis keuangan global membuat Donington, yang melangsungkan balapan motor prestisius itu hingga 23 kali, terpaksa melepas hak sebagai tuan rumah musim 2010. Padahal, fans memberi label ‘rumah MotoGP di Inggris yang sesungguhnya.’

Pergantian lokasi dimanfaatkan pengelola Silverstone untuk melakukan perombakan dan menyulap lintasan lebar jadi lebih mengalir dan cepat. Hal itu diharapkan jadi magnet bagi para pembalap yang melaju di sana.

Gap antara para pembalap sangat sempit, kurang dari 0,15 detik, dalam tiga edisi dalam kurun waktu 2010-2019, di mana pada 2013 (0,081 detik) dan 2019 (0,013). Jika ditarik mundur, duel Kenny Roberts dan Barry Sheene musim 2019, ditentukan dengan keunggulan kurang dari satu detik.

Donington Park

Donington Park

Foto oleh: JEP / Motorsport Images

“Tata letak sangat cepat dan mengandalkan teknik, Anda harus sangat presisi. Yang paling impresif adalah kecepatan. Anda melihat performa tinggi motor MotoGP sesungguhnya di trek seperti Silverstone,” Rossi mengungkapkan.

“Anda harus bekerja keras menemukan set-up terbaik di trek yang punya sedikit dari semua. Seksi pertama sangat bagus, Anda masuk tikungan tinggi dan ada perubahan arah mendadak yang memberi adrenalin.

“Silverstone adalah trek MotoGP yang layak, dan ketika Anda meluncur kencang di sana, Anda menikmati. Itu lebih dari kesenangan.”

Silverstone sempat akan digusur dari kalender MotoGP 2017, tapi proyek Sirkuit Wales tidak pernah dimulai. Donington berminat tapi kondisi ekonomi minus membuat mengurungkan keinginan.

Sirkuit yang mampu menampung 150 ribu penonton itu pun mendapat kepercayaan lagi. Jadi total 19 lomba pernah diselenggarakan di sana, di luar dua edisi yang dibatalkan pada 2018 dan 2020.

Dalam standar modern MotoGP, Silverstone lebih unggul daripada Donington. Kedekatan pembatas jadi problem utama trek lama dan perlu pekerjaan besar serta biaya tinggi untuk merombaknya.

Sementara, Silverstone sudah mendapat nilai tinggi dari FIA maupun FIM walaupun runoff lebar, yang menyebabkan tribune diundur, diprotes para penonton.

Silverstone pit

Silverstone pit

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Pecco Bagnaia Sempat Pikir Marc Marquez Bisa Bersaing Raih Gelar
Artikel berikutnya Ban Michelin Musuh Utama Valentino Rossi

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia