Mir: Jika Semusim Tak Balapan, Saya Pasti Lebih Buruk dari Marquez
Joan Mir sadar belum punya kemampuan setara dengan Marc Marquez. Juara bertahan MotoGP itu bahkan mengakui bakal lebih buruk dari seniornya kalau ditempatkan dalam situasi yang sama.
Foto oleh: Repsol Media
Absen sembilan bulan akibat patah humerus lengan kanan membuat Marquez kian beringas di lintasan. Pada penampilan perdana musim ini di MotoGP Portugal, pembalap Repsol Honda itu mampu tembus tujuh besar. Performanya melorot dalam putaran berikutnya di Jerez, di mana ia ada di posisi kesembilan.
Gaya agresif, sisa cedera lengan yang belum pulih ditambah karakter trek sulit membuatnya gagal melintasi garis finis di Le Mans dan Mugello. Tantangan makin meningkat akhir pekan ini ketika rombongan bergerak ke Barcelona, yang memiliki banyak tikungan arah kanan.
Lintasan tersebut diperkirakan bakal mengkespos kelemahan juara dunia MotoGP enam kali itu. Apalagi belakangan, ia merasa proses pemulihan cederanya tak menunjukkan kemajuan.
Marquez mengaku siap kalau disuruh berhenti oleh dokter dan menunggu hingga sembuh 100 persen. Saat ini, ia terus mengonsumsi obat dan ingin lepas dari itu.
“Anda harus mengerti apa yang terjadi pada lengan, dan apakah saya akan terus mengonsumsi antibiotika atau tidak, yang pastinya berpengaruh pada saya,” tuturnya.
Tapi faktanya, pembalap 28 tahun itu rupanya tak mau ketinggalan balapan di kampung halamannya. Ia jadi punya waktu istirahat ekstra setelah bersenggolan dengan Brad Binder dan terjatuh di MotoGP Italia.
“Di Montmelo, kami akan bisa berkompetisi lebih lagi,” katanya.
Baca Juga:
Pembalap Suzuki, Joan Mir, menyaksikan perkembangan dan perjuangan Marquez dari jauh. Ia merasa tak sanggup untuk bangkit secepat itu seandainya dipaksa absen sembilan bulan atau lebih lama.
Apalagi persaingan musim ini makin ketat, di mana penghuni 10 besar sesi latihan bebas terpisah dalam waktu setengah detik.
“Marc mengalami waktu yang sulit. Ini bukan kompetisi yang sama dari sebelumnya. Ada banyak kesetaraan dan saya tidak tahu apakah dia 100 persen,” ia mengungkapkan.
“Kalau saya tidak pernah balapan selama setahun, tentu saya akan lebih buruk darinya.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Kendala Yamaha jika Ingin Punya Tim Satelit di MotoGP 2025
Marquez: Usia Jadi Faktor Kunci Kesepakatan Quartararo dan Yamaha
Bukti Bagnaia Punya Karakter Kuat dan Kepercayaan Diri Tinggi
Klasemen Usai MotoGP Amerika Serikat: Vinales Meroket ke Tiga Besar
Mir Desak Honda Tanggung Jawab karena Kinerja Motor Mengecewakan
Mir: Di Lap Pertama, Anda Harus Cerdik tapi Morbidelli Tidak
Faktor Pembeda yang Bikin Suzuki Lebih Maju dari Yamaha dan Honda
"Mereka Mengatakan dari Jepang bahwa Suzuki Menutup Departemen MotoGP"
Pembalap Setia pada Pabrikan, Pedrosa Paling Awet
Berita terbaru
Kisah di Balik Kejutan Trek Shanghai yang Dicat
Red Bull Tak Sanggup Tandingi Tawaran Audi untuk Sainz
Alonso Akui Bicara dengan Red Bull Sebelum Kontrak Baru Aston Martin
Tim-tim F1 Akan Tiba di GP Cina dengan Banyak Pertanyaan
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
You have 2 options:
- Become a subscriber.
- Disable your adblocker.
Top Comments