MotoGP Qatar: Lorenzo berkuasa, Rossi meragukan
Seri pembuka MotoGP di Qatar menjawab beberapa keraguan dari tes pramusim. Tapi masih ada banyak pertanyaan yang belum terjawab. Berikut analisis dari Oriol Puigdemont.
Jorge Lorenzo, Movistar Yamaha MotoGP, Yamaha
Yamaha
Dengan musim dingin yang sangat panjang, seri pembuka Grand Prix Qatar menjadi ledakan dari apa yang kita lihat selama tes pramusim. Beberapa hal dikonfirmasikan di Losail, tapi ada yang tidak sesuai dengan apa yang kita lihat sejauh ini.
Juara dunia datang dari planet ini
Jorge Lorenzo tiba di balapan pertama dalam kalender dengan label favorit menempel kuat pada dirinya. Pembalap Spanyol itu mendominasi dua dari tiga tes pramusim di Malaysia dan Qatar, tapi keunggulannya tidak tercermin dari catatan waktu pada Minggu (20/3).
“Sangat sulit untuk mendapatkan gap dua detik hingga akhir balapan,” ungkap Lorenzo kepada Motorsport.com pada Senin (21/3). Balapan di Argentina dalam dua pekan mendatang akan menunjukkan gambar jelas tentang keuntungan yang ia miliki daripada pembalap lain, atau jika ia berada dalam dimensi sama seperti mereka.
Ducati memiliki motor yang tepat
Pabrikan Italia ini dapat secara mudah mengulangi podium ganda tahun lalu andai (Andrea) Iannone tidak terjatuh. Namun, Dovizioso menunjukkan potensi Desmosedici GP saat balapan. Motor yang tidak hanya super cepat di trek lurus tapi juga mampu menjaga usia ban. Di paddock, banyak orang bertanya-tanya apa yang akan mampu dicapai (Ducati) di tangan Lorenzo atau Marc Marquez.
Marquez kerja keras
“Kami selamat,” ujar seorang anggota HRC kepada Motorsport.com setelah menyelesaikan balapan yang beberapa pekan sebelumnya tim dilanda ketakutan.
“Kami tidak tahu jika akan ke Q2. Posisi ketiga adalah hasil maksimal yang dapat kami harapkan,” imbuh sumber tersebut, yang menganalisis catatan waktu setiap sektor untuk memeriksa jumlah kehilangan waktu Honda dibandingkan dengan motor Ducati milik Dovizioso, pembalap yang bertarung dengan Marquez sepanjang balapan.
Honda tak terpuruk
Sebuah Grand Prix yang hanya beberapa hari lalu tampaknya menjadi bencana untuk pabrikan Jepang, berakhir dengan podium (Marquez) dan posisi kelima (Dani Pedrosa). Hasil yang cukup baik untuk menghentikan keterpurukan Honda.
Dalam kasus apapun, HRC masih belum tahu apakah akhirnya telah menemukan dasar cukup baik untuk mulai memikirkan memenangi balapan, atau tim harus me-reshuffle RC213V lagi di Argentina sebelum bertarung di papan atas.
Rossi memiliki keraguan
Begitu turun dari motor, Valentino Rossi mengulangi beberapa kali, apakah ia dapat, atau akan beristirahat sedikit dan kembali ke trek untuk memeriksa hal yang dianggap penting.
Pembalap Italia itu, yang balapan dengan kompon ban belakang keras, ingin mengetahui apakah dengan kompon lunak – yang dipakai Lorenzo – ia akan mampu menemukan 0,3 detik yang diperlukan untuk bertarung dengan Dovizioso dan Marquez. “Jika ini bukan pertanyaan tentang ban, maka kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” ungkap Rossi.
Vinales dan realitas yang mentah
Kejutan paling positif dari pramusim menghantam Maverick Vinales, ketika ia menyadari tidak mampu mengalahkan Pedrosa. Kecepatan yang ditunjukkan dalam kualifikasi – start dari posisi ketiga – tidak berada di sana ketika saat balapan. Sesuatu yang membuktikan bahwa tes pramusim tidak sama dengan balapan, dan bahwa Suzuki masih memiliki banyak pekerjaan di depan.
Tidak perlu dipertanyakan kemajuan yang dicapai Vinales dan pabrikan Jepang itu. Tapi, apa yang terjadi di Losail menunjukkan bahwa level luar biasa dari dari daya saing kejuaraan ini tidak berubah.
Michelin puaskan pembalap
Produsen ban asal Prancis itu menunjukkan bahwa mereka memiliki banyak sumber daya menyusul tes pramusim terakhir, di mana setengah pembalap masuk ke mode panik setelah melihat pilihan ban untuk balapan. Kurang dari satu pekan, Michelin menyediakan alternatif untuk memuaskan mayoritas di grid.
Ban tidak hanya bertahan lama, tapi Lorenzo juga dapat menekan ban soft hingga paling akhir dan mencetak fastest lap pada lap terakhir, bukti terbaik akan material yang dipakai saat kualifikasi. Posisi empat teratas menyelesaikan balapan di bawah catatan waktu juara tahun lalu (Rossi), bukti lebih akan tuntutan kondisi yang dihadapi Michelin.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments