Mulai 2018, baju balap MotoGP wajib dilengkapi airbag

Sabtu (15/10) akhir pekan lalu, Komisi Grand Prix mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh Carmelo Ezpeleta (CEO Dorna Sports S.L.), Ignacio Verneda (CEO FIM), Herve Poncharal (IRTA) dan Takanao Tsubouchi (MSMA). Hadir pula Javier Alonso (Dorna) dan Mike Trimby (IRTA, Sekretaris dalam pertemuan).

Selain regulasi perihal airbag, Komisi Grand Prix juga memutuskan Keputusan lainnya meliputi perihal undangan untuk tender unit ECU (Electronic Control Unit) di kelas Moto2, dan pembatasan upgrade fairing.

Berikut adalah beberapa keputusan dari Komisi Grand Prix:

Regulasi Teknis

Kelas MotoGP Evolusi Aerodinamika – Efektif 2017

Dalam kepentingan penghematan biaya, akan ada pembatasan jumlah upgrade bagi pabrikan yang bisa membuat desain fairing atau mudguard (spakbor) depan sepanjang musim depan.

Desain awal akan dihomologasi oleh Direktur Teknis pada balapan pertama musim. Setelah itu, hanya satu upgrade fairing dan satu upgrade dari spakbor depan yang diizinkan. Pembatasan akan berlaku "per pembalap" dan bukan per produksi motor.

Baju Pembalap – Efektif 2018

Dalam upaya untuk meningkatkan keselamatan para pembalap, baju balap yang dipakai harus dilengkapi dengan perangkat airbag tiup yang telah disetujui. (Usulan ini didukung oleh semua pemasok dalam kelompok kerja keselamatan mereka).

Penunjukan Liqui-Moly

Komisi menyetujui penunjukan kembali Liqui-Moly sebagai pemasok resmi oli untuk kelas Moto3 dan Moto2 selama tiga tahun, yakni dari 2018 sampai 2020.

Tender untuk Pemasok ECU Moto2

Komisi sepakat bahwa undangan untuk tender dalam penyediaan ECU di kelas Moto2 harus diumumkan. Tender akan dibuka pada 16 Oktober dan ditutup pada 9 November, serta untuk periode selama tiga tahun dari 2019 sampai 2021.

Versi terbaru yang secara reguler diperbarui dalam Regulasi FIM Grand Prix, yang mana berisi detail rinci tentang perubahan regulasi dapat dilihat di sini.