Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Mundur dari Aragon, Joan Mir Juga Bakal Lewatkan MotoGP Jepang

Juara dunia MotoGP 2020 Joan Mir memutuskan menarik diri dari Grand Prix Aragon untuk fokus pada pemulihan cederanya. Hal ini juga akan membuat rider Suzuki melewatkan lawatan ke Jepang.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Joan Mir belum sepenuhnya dalam kondisi 100 persen saat menggeber GSX-RR pada selama sesi latihan bebas Grand Prix Aragon. Seperti diketahui, ia patah pergelangan kaki kanan di lap pertama GP Austria.   

Cedera tersebut membuatnya harus menepi selama 15 hari setelah kunjungan ke rumah sakit, satu hari setelah balapan di Sirkuit Red Bull Ring, 21 Agustus lalu. Alhasil, Mir absen dari GP San Marino.

Posisinya di dalam tim kemudian digantikan pembalap endurance Suzuki Kazuki Watanabe. Kabar baik diterima Mir pekan ini. Spaniard dinyatakan fit untuk kembali memacu GSX-RR di trek Aragon.

Pada hari pertama putaran ke-15 MotoGP 2022, Jumat kemarin, Mir menempati P21 waktu kombinasi. Catatannya terpaut sekitar 1,2 detik dari pembalap tercepat FP2, Jorge Martin (Pramac Racing).  

Baca Juga:

Setelah menyelesaikan dua sesi, rider 25 tahun itu mengakui kelanjutan partisipasinya dalam GP Aragon diragukan. Joan Mir masih ikut ambil bagian pada FP3, Sabtu (17/9/2022) pagi waktu setempat.

Namun, setelah finis latihan bebas ketiga di P18, ia terpaksa harus memilih mundur dari sisa GP Aragon. Tak hanya itu, Mir dipastikan bakal melewatkan race di Motegi, Jepang, pada 23-25 September.

“Joan telah mengundurkan diri dari GP Aragon seetalah berjuang dengan rasa sakit di pergelangan kaki kanannya yang cedera. Dia juga akan absen di GP Jepang. Kami tahu keputusan ini tak mudah, dan kami berharap dia cepat pulih,” ujar pernyataan singkat Suzuki.

Joan Mir sendiri berbicara secara eksklusif kepada Motorsport.com edisi Spanyol setelah FP3 di Aragon. Ia menjelaskan bahwa dirinya kesulitan untuk memiliki kontrol rem belakang dengan cederanya.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Saya tidak bisa berkendara dengan baik, kaki saya bergetar dan itu menyebabkan saya secara konstan menyentuh rem, begitulah yang muncul di data dan tidak memungkinkan saya melaju dengan benar,” kata Mir, yang timnya mencoba mengadaptasi rem belakang untuk membantunya.

“Ini bukan karena rasa sakit untuk dapat memiliki kontrol rem yang lebih baik, tetapi itu belum mampu menyelesaikan masalah, yaitu getaran kaki karena tendon yang cedera.

“Bersama dengan fisioterapis dan dokter, kami memutuskan juga akan melewatkan Grand Prix Jepang, karena tidak ada waktu untuk pulih, dan saya menemukan diri dalam situasi yang sama lagi. Sangat disayangkan, tetapi saya berharap kembali fit 100 persen.”

Sejak Suzuki mendadak mengumumkan akan keluar dari MotoGP pada akhir 2022, pada Mei lalu, musim ini berubah menjadi mimpi buruk bagi Mir.

Antara finis keempat di GP Amerika dan kecelakaannya di Austria, ia hanya menyelesaikan tiga balapan dan saat ini menempati peringkat ke-13 dalam klasemen dengan 77 poin.

Musim depan, Mir akan bergabung dengan tim pabrikan Honda setelah menandatangani kontrak dua tahun untuk menjadi tandem Marc Marquez.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil Kualifikasi MotoGP Aragon: Bagnaia Pole, Quartararo Grid Ke-6
Artikel berikutnya Francesco Bagnaia Intai Rekor Marc Marquez

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia