Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Ohlins 14 Kali Beruntun Kampiun MotoGP

Pabrikan suspensi asal Swedia, Ohlins, ikut membantu pembalap dan tim-tim di MotoGP untuk merebut gelar juara dunia secara beruntun.

Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Sulit dipercaya pula jika Ohlins berhasil lebih dari 200 kali beruntun memenangi lomba di Kejuaraan Dunia MotoGP. Rekor itu baru putus di MotoGP 2020 pada 9 Agustus lalu saat berlangsungnya GP Rep. Ceko, ketika Brad Binder memenangi lomba.  

Pada MotoGP 2012, tim pimpinan Fausto Gresini turun dengan nama San Carlo Honda Gresini dengan Alvaro Bautista sebagai pembalap utama. Namun, Gresini harus memakai suspensi lansiran Showa.

Hal itu terjadi karena Honda memegang saham mayoritas di Showa. Selain itu, Honda tidak mau Ohlins memonopoli suspensi tanpa ada perlawanan dari pabrikan lain.

Baca Juga:

Saat itu, Gresini mendapatkan banyak keuntungan dari menggunakan Showa. Mereka mendapatkan komponen langsung dari Honda Racing Corporation (HRC).

Pada 2012, mereka menerima 250 ribu euro. Honda juga menyediakan komponen dan teknisi secara gratis. Tetapi, performa Alvaro Bautista tidak stabil selama tiga tahun memakai Showa.   

Saat Gresini bergabung dengan tim pabrikan Aprilia pada musim gugur 2014 untuk kontrak selama tiga tahun plus perpanjangan tiga tahun lagi, mereka lebih memilih Ohlins sebagai suspensi.

Pada 2015, hanya Karel Abraham dari AB Motoracing yang memakai suspensi Showa. Namun, Honda RC213V-RS milik Abraham tidak mampu merebut poin sama sekali.

Para bos Showa mencoba memberikan tawaran menarik di GP Jepang 2015 untuk Ducati, Suzuki, Honda, dan Aprilia. Tetapi, mereka tidak tertarik dan justru memperpanjang kerja sama dengan Ohlins.

Pada 2016, Ohlins sekali lagi memonopoli pemasok suspensi di MotoGP. Kondisi itu baru berubah pada 2017, saat KTM yang baru masuk memilih menggunakan suspensi buatan mereka sendiri, WP Suspension.

“Pada 2017, hampir semua pabrikan di MotoGP mengikat kontrak dengan Ohlins. Kecuali KTM,” kata Mats Larsson, Racing Manager Ohlins, seperti dikutip Speedweek.com.

Ohlins juga sempat bersaing dengan Kayaba (nama baru mereka: KYB) untuk urusan suspensi depan dan belakang motor MotoGP. Setelah musim 2000, tim Tech3 Yamaha mencobanya.

Lalu, pada tes selama dua hari di Valencia pada November 2014, Tim Forward Yamaha MotoGP dengan pembalap Stefan Bradl dan Loris Baz juga sempat mencobanya. Tetapi, setelah itu nama KYB tidak lagi muncul di MotoGP.

Casey Stoner juara dunia MotoGP 2007 bersama Ducati dengan suspensi Ohlins.

Casey Stoner juara dunia MotoGP 2007 bersama Ducati dengan suspensi Ohlins.

Foto oleh: Ducati Corse

Di sisi lain, sebelum turun bersama KTM, WP sudah mencoba merambah MotoGP beberapa tahun sebelumnya.

Turun dengan fasilitas wild card dua balapan di MotoGP 2013, Martin Bauer (Remus Racing Team) menggunakan WP pada Suter MMX1 yang bermesin BMW.

Masih di 2013, Danilo Petrucci juga sempat menguji suspensi lansiran WP, juga dengan motor Suter MMX1 BMW buatan Ioda-Suter, dalam sehari tes di Misano, San Marino.

WP sebetulnya merajai kelas Moto2 sejak 2014 sampai KTM mundur dari ajang nomor dua di Kejuaraan Dunia Balap Motor itu pada akhir 2019.

Sejak Oktober 2015, WP Suspension yang berbasis di Munderfing, Austria fokus pada program MotoGP untuk turun penuh mulai 2017 bersama Red Bull KTM Factory Team.

Kemenangan beruntun Ohlins di kelas MotoGP dimulai setelah GP Valencia 2009. Saat itu, pembalap Tim Repsol Honda, Dani Pedrosa, memenangi balapan dengan suspensi Showa.

Tim LCR Honda yang dipimpin Lucio Cecchinello adalah pemakai Honda pertama yang memilih Ohlins ketimbang Showa. Sejak saat itu, HRC dan Repsol Honda juga memilih Ohlins untuk mengurangi risiko tertinggal dari Ducati dan Yamaha.

Ohlins memenangi semua gelar juara dunia MotoGP sejak Casey Stoner merebutnya pada 2007 bersama Ducati. Sejak GP Qatar 2010 sampai GP Rep. Ceko 2020 (Brad Binder menang di atas KTM dan suspensi WP), selama 10 tahun lebih, Ohlins mampu memenangi 227 balapan MotoGP secara beruntun.

Juara dunia MotoGP terakhir yang tidak memakai Ohlins adalah Nicky Hayden pada 2006. Kala itu, pembalap Tim Repsol Honda tersebut memakai Showa. Showa juga sudah tidak ada di kelas Moto2 saat ini (bandingkan dengan KYB di Tim NTS RW Racing).

Pada 2020, Ohlins memastikan diri merebut gelar juara dunia MotoGP untuk kali ke-14 beruntun setelah Joan Mir menjadi yang terbaik. Pasalnya, Suzuki GSX-RR milik pembalap Spanyol itu juga menggunakan suspensi lansiran Ohlins.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Luca Marini Akan Memulai MotoGP 2021 dengan Tenang
Artikel berikutnya Gagal di KTM, Espargaro Incar Kemenangan Bersama Honda

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia