Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Padatnya kalender MotoGP menuai kritikan

Aleix Espargaro melontarkan keberatan atas jadwal balapan Grand Prix. Ia bahkan meyakini, para pembalap takkan mampu mengikuti jejak Valentino Rossi yang tetap berkarier hingga usia 40-an.

Andrea Dovizioso, Ducati Tea Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, at the start

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pada awal-awal karier The Doctor, kalender kelas premier terdiri antara 16 dan 18 balapan. Namun kini, jumlahnya membengkak sampai 19 pada 2018 – serta menuju 20 balapan musim depan.

“Kalender sangat ketat, super stres. Saya tidak berpikir banyak orang bisa dapat terus hidup dalam kalender sepert ini,” ketus Espargaro.

“Bahkan jika tahun depan kami balapan lebih banyak, saya pikir apa yang Valentino lakukan tidak mungkin di masa depan, tidak mungkin Anda bisa balapan hingga 40 tahun,” imbuhnya.

Espargaro merupakan salah satu pembalap yang meminta libur musim panas lebih panjang. Meski musim ini ada jeda tiga pekan, nyatanya hanya efektif dua minggu, mengingat sisanya dipakai untuk persiapan MotoGP Ceko.

“Kita harus mengatur kalender lebih baik. Kalender adalah bencana yang lengkap,” tukasnya.

“Para pembalap pabrikan di MotoGP beruntung, kami bisa datang terlambat di trek, kami punya motorhome. Tapi teman saya yang mengemudikan motorhome harus meninggalkan [rumah] satu minggu sebelumnya. Dia tinggal di rumahnya hanya dua minggu dalam enam bulan terakhir.

“Ini gila. Tak seorang pun dalam kehidupan ini dapat melakukan pekerjaan ini berkali-kali.

“Balapan back-to-back tidak masalah. Jika Anda memiliki tiga, empat bulan jadwal yang super penuh, itu adalah pekerjaan kami, tidak masalah.

“Tapi Anda perlu istirahat selama pertengahan musim, [misalnya] jika Anda cedera, Anda perlu menjalani perawatan. Bagi mekanik, perlu untuk beristirahat dan menjauh dari semua orang. Kami perlu memiliki libur musim panas yang lebih panjang.

“Kurang dari tiga [akhir pekan] itu omong kosong.”

Baca Juga:

Singkatnya jeda saat pertengahan musim begitu dirasakan ketika Espargaro dibekap cedera usai Sachsenring. Ia sampai harus menghabiskan hampir satu pekan lamanya terbaring di rumah sakit.

“Saya mengalami kecelakaan besar di Jerman dan saya hanya enam hari bersama keluarga. Sekarang kami balapan di sini [Brno], tes, balapan Austria, kemudian pergi ke Misani untuk tes tiga hari, lalu kami balapan lagi,” tuturnya.

“Saya pikir dalam 39 hari ke depan, saya tidur di rumah saya [hanya] enam [hari]. Setidaknya Anda butuh tiga, empat minggu istirahat, minimal tiga.

Walau jumlah balapan akan bertambah, Espargaro optimistis, bahwa promotor Dorna Sports dapat memperpanjang libur musim panas pada 2019.

“Saya bicara kepada Carlos [Ezpeleta, Sporting Manager Dorna] dan Carmelo [Ezpeleta, CEO Dorna] dalam pertemuan Komisi Keselamatan. Mereka menyadari kalender tahun ini gila,” ungkapnya.

“Saya tahu juga tidak mudah bagi mereka, karena setiap trek didorong untuk satu [akhir minggu] tertentu, mereka [Dorna] harus menyusun [kalender], jadi itu tidak mudah.

“Tapi mereka tahu untuk musim depan dan menurut saya, mereka akan sedikit berubah,” tutup pembalap Spanyol itu.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team Gresini

Foto oleh: Gold and Goose / LAT Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Vinales jelaskan keputusan soal Forcada
Artikel berikutnya Espargaro sempat mati rasa pascainsiden Brno

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia