Paddock MotoGP Sesalkan Suzuki Mundur Saat Timnya Makin Kuat

Motorsport.com melaporkan satu setengah minggu lalu bahwa Suzuki berniat meninggalkan MotoGP usai musim 2022. Untuk itu, mereka harus bicara dengan Dorna Sports, sebab telah teken kontrak baru lima tahun pada 2021, sehingga keputusan sepihak tidak mungkin dilakukan.

Jadi ada banyak pandangan tentang situasi di Suzuki saat ini dari para pembalap, termasuk sosok senior, Andrea Dovizioso. Rider RNF Yamaha tersebut mendengarkan Alex Rins menceritakan kisahnya dalam jumpa pers sebelum memberikan penilaian sendiri.

“Seperti semua orang, saya merasa sangat sedih mendengar berita ini. Saya pikir itu (Suzuki) salah satu pabrikan terbaik dan kita berbicara tentang juara dunia 2020. Mereka punya pembalap spesial (Rins dan Joan Mir) dan keduanya bisa bersaing untuk memenangi gelar,” ujar Dovizioso.

“Ini sangat aneh, tetapi saya tidak tahu apa pun soal detailnya. Mereka tentunya memiliki argument dan alasan untuk membuat keputusan berat seperti ini. Namun, yang pasti, saya tidak senang dengan itu.”  

Pembalap Ducati Jack Miller juga memiliki pandangan serupa. Menurutnya, hasil ataupun prestasi jelas bukan alasan di balik keputusan mundurnya Suzuki karena salah satu pabrikan yang paling berprogres.

“Dua tahun lalu mereka juara dunia. Mereka punya versi terbaik dari motornya sekarang. Saya memulai bersamaan dengan Suzuki (di kelas MotoGP pada 2015). Melihat mereka pergi sangat menyedihkan. Ini menyebalkan bagi pembalap, tetapi mereka sangat bagus dan akan menemukan tempat lain.”

Miller juga memiliki simpati khusus kepada seluruh staf Suzuki di MotoGP, yang sekarang harus mencari pekerjaan baru. Pria Australia tersebut hanya bisa berharap yang terbaik untuk mereka di masa depan.    

“Yang terburuk dari keputusan ini yakni ada sekitar 50 anggota tim yang mesti menemukan pekerjaan baru demi menghidupi keluarga mereka. Saya merasa sangat prihatin tentang itu,” Miller menuturkan.

“Soal kejuaraan, kami mengandalkan pabrikan-pabrikan yang bertarung di dalamnya. Suzuki adalah bagian dari tiga brand besar Jepang bersama Honda dan Yamaha. Sangat menyenangkan bisa melihat mereka bersaing dan benar-benar disayangkan itu berakhir musim ini,” imbuhnya.

Alex Rins, Team Suzuki MotoGP, Joan Mir, Team Suzuki MotoGP

Foto oleh: MotoGP

Keluarga Besar

Maverick Vinales melakukan debutnya di MotoGP bersama Suzuki pada 2015. Ia punya banyak memori, termasuk saat memberikan kemenangan pertama bagi pabrikan Hamamatsu di era mesin empat tak.

“Benar-benar menyedihkan, saya tahu dan mengenal baik sebagian besar orang yang bekerja di sana. Mereka fantastis, seperti keluarga besar, tim yang hebat. Saya sedih mereka harus pergi,” kata Top Gun.

“Saya tidak tahu penyebabnya, tetapi saya rasa tidak ada yang tahu alasan sebenarnya. Saya prihatin untuk orang-orang yang telah bekerja bertahun-tahun di sana. Saya harap mereka segera mendapat pekerjaan baru. Mereka layak untuk itu.”

Bagi banyak pembalap, keputusan Suzuki mungkin turut menghadirkan konsekuensi. Bagaimanapun, kini dua rider kuat, Rins dan Mir, kini akan meramaikan bursa transfer. Kecuali Marc Marquez, Francesco Bagnaia, Brad Binder dan Franco Morbidelli sudah punya kontrak untuk musim depan.

“Saya pikir ini berita buruk untuk MotoGP. Sangat menjengkelkan melihat berapa banyak profesional kehilangan pekerjaan mereka. Suzuki tim yang sangat kuat dan sungguh disayangkan mereka tidak lanjut. Ini episode yang benar-benar menyedihkan,” kata Morbidelli.