Pangkas 12 Poin Jauh Lebih Besar dari Target Bagnaia
Francesco Bagnaia beruntung dalam Sprint Race MotoGP Indonesia di Mandalika. Kemenangan kelimanya di hari Sabtu, yang membuatnya hanya tertinggal 12 poin dari Jorge Martin yang crash.
Ketika jarak antara dua kandidat utama peraih gelar juara dunia tampak semakin dekat, salah satu dari mereka melakukan kesalahan yang mengguncang keadaan. Di Misano hari Minggu lalu, sang juara bertahan mencetak kegagalan keduanya dalam tiga balapan.
Sabtu (28/9/2024), giliran Jorge Martin yang terjatuh, dalam sebuah kecelakaan yang membuat jarak antara keduanya di klasemen berkurang menjadi 12 poin. Puncak klasemen masih berpihak pada pembalap Pramac, dengan 210 poin yang masih bisa diperebutkan hingga Kejuaraan Dunia ditutup di Valencia.
Dalam akhir pekan yang tidak dimulai dengan cara terbaik, Bagnaia menyelesaikan bagian pertama dari pekerjaannya dengan cara terbaik. Pembalap Ducati itu mengoleksi kemenangan sprint kelimanya, lebih banyak dari yang bisa ia raih sepanjang musim lalu.
"Semua orang tahu betapa pentingnya memangkas poin. Berkat kesalahan Jorge, saya kembali mendekati gelar juara. Memangkas 12 poin jauh lebih banyak dari target," pungkas rider kelahiran Turin, yang pada Jumat harus berjuang keras untuk bisa langsung lolos ke Q2 dengan hanya tiga menit tersisa sebelum bendera start dikibarkan.
Pada babak kualifikasi, ia mencatat waktu tercepat keempat, yang menempatkannya di baris kedua. Berada di belakang Martin, sudut pandang terbaik untuk melihat pembalap Spanyol itu meluncur, di tikungan kedua dari belakang pada lap pertama.
"Saya sedikit beruntung. Ketika saya melihat cara Jorge melaju, saya pikir jika saya berhasil menutup tikungan itu, dia akan memberi saya jarak empat detik. Sangat mudah untuk melakukan kesalahan seperti ini," ucap pembalap #1, mengacu pada pekerjaan bagus yang dilakukan Michelin dengan ban belakang. "Cengkeraman ban belakang membuat ban depan mendapat banyak tekanan, sampai-sampai hampir menutup."
Dengan absennya Martin, pembalap Ducati itu memilih strategi yang didasarkan pada upaya untuk membatasi risiko sebanyak mungkin di bagian tersulit. Yang terburuk dari semuanya adalah yang terakhir, di mana pembalap #89 terjatuh.
"Setelah melihat Jorge terjatuh di sana, saya memutuskan untuk menekan di tiga sektor pertama dan menenangkan diri di sektor terakhir. Itu tidak akan berhasil besok, karena dalam balapan panjang Anda harus konstan di seluruh lintasan," ucap Bagnaia, terkejut dengan cuaca panas yang luar biasa yang harus dia hadapi. "Bahkan lebih buruk daripada di India".
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.