Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pedro Acosta Rindukan Persaingan MotoGP Masa Lalu

Juara dunia Moto3 2021, Pedro Acosta, mengaku rindu persaingan MotoGP di masa lalu, ketika banyak pembalap memperjuangkan hasil terbaik.

Pedro Acosta, Red Bull KTM Ajo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Generasi baru yang datang ke kejuaraan dunia telah melewati beberapa catatan bersejarah milik pendahulunya. Talenta muda yang berdatangan memiliki bakat alamiah di atas motor dan mengejutkan semua orang.

Pembalap jenius seperti Pedro Acosta yang sukses menjadi juara dunia di tahun pertamanya. Ia mengalahkan Marc Marquez sebagai peraih titel termuda di kejuaraan dunia.

Seorang pembalap yang memulai kariernya di kejuaraan dunia pada usia 16 tahun itu, berhasil merebut perhatian banyak orang.

Namun, Acosta mengatakan bahwa saat ini pemikiran para pembalap sangat berbeda dengan masa lalu, di mana ia tumbuh besar di dunia motorsport.

“Saya ingat era MotoGP 2011, tahun-tahun emas, ada sedikit gangguan, orang-orang datang untuk benar-benar balapan, bukan untuk menunjukkan kemampuan mereka seperti sekarang. Mereka hanya fokus balapan,” kata Acosta seperti dilansir Motosan.

Saat ini, para pembalap menjadi atlet yang memiliki nama besar, meski belum sampai ke kelas premier.

Padahal, di masa lalu pembalap-pembalap yang ada di kategori rendah tidak akan dilirik, jika tak benar-benar memiliki kemampuan istimewa.

Pedro Acosta menegaskan dirinya akan berusaha untuk menjaga kebiasaannya untuk tetap fokus pada kejuaraan yang dilakoninya.

“Ujung-ujungnya saya harus melupakan dunia. Saya akan pergi ke sirkuit di pagi hari dari Senin sampai Jumat dan saya berada di sana sampai jam 8 malam,” ujarnya.

“Saya pikir itu adalah salah satu hal yang membantu saya tiba di kejuaraa dunia dengan percaya diri, menjadi yang pertama tiba dan yang terakhir pergi.”

Baca Juga:

Ketika pertama kali datang ke Moto3, Pedro Acosta dikataan terlalu awal datang ke kejuaraan dunia, mengingat usianya yang masih sangat muda.

Namun, itu tak masalah baginya karena ingin memiliki kompetisi yang lebih ketat dan kompetitif dibandingkan sebelumnya.

“Ketika mereka mengatakan kami datang terlalu cepat dibandingkan pembalap lainnya, itu berarti kami tiba dengan persiapan yang lebih baik ketimbang sebelumnya,” tuturnya.

Tahun ini, Pedro Acosta akan memperkuat Red Bull KTM Ajo di Moto2, dan ia diyakini bakal mengulang apa yang dilakukannya di Moto3 2021.

Namun, motor yang akan digunakannya sama sekali berbeda dengan di Moto3, dan harus benar-benar mempelajari karakter motor sebelum menekan sepenuhnya.

Pedro Acosta

Pedro Acosta

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Musim Keempat di Moto2, Somkiat Chantra Merasa Sudah Matang
Artikel berikutnya Marcel Schrotter Tertarik Perkuat BMW di WSBK

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia