Pedrosa kecam aksi defensif Rossi saat balapan
Dani Pedrosa mengecam cara Valentino Rossi yang mempertahankan posisinya saat balapan di Aragon. Ia bahkan mengklaim, hampir keluar dari lintasan pada kecepatan 300 km/jam.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pedrosa menyerang Rossi untuk posisi ketiga pada Lap 16 dan berhasil menaklukkan pembalap Italia ini di trek lurus.
Namun, ia harus melewati celah kecil antara pembalap Yamaha tersebut dan tepi lintasan, dengan Rossi bergerak ke sisi dalam.
Meski akhirnya berhasil finis kedua, Pedrosa menyebut aksi defensi Rossi tidak adil. “Jika Anda melihat foto balapan, saya benar-benar berada di garis putih,” terangnya.
“Saya di garis putih dan stang saya (mengindikasikan sedikit celah antara jari dan jempol) dari stangnya. Saya tidak melihat ini adalah gerakan yang adil.
“Anda bisa ke kiri, tapi menuju garis, dan membuat pembalap lain keluar dari lintasan pada kecepatan 300 km/jam. Itu bukan hal terbaik.
“Terlalu sempit, terlalu sempit, tidak memberikan ruang untuk pembalap lainnya. Tidak begitu baik, tapi untungnya saya bisa melaju dan menyalipnya pada saat itu dan kemudian terus menuju podium.”
Tertahan di belakang Vinales
Pedrosa menyelesaikan balapan Minggu (24/9) dengan lap tercepat dan kecepatan kuat pada tahap akhir. Ia finis kedua dan terpaut delapan detik dari rekan setim Marc Marquez, pemenang MotoGP Aragon.
Akan tetapi, Pedrosa baru muncul sebagai penantang kuat setelah menghabiskan 12 lap di belakang Maverick Vinales. Ia pun merasa inilah yang membuatnya kehilangan peluang untuk menang.
“Sayangnya, saya terlalu banyak menempuh lap di belakang Maverick, dan saya sedikit berjarak pada awal (balapan),” tutur Pedrosa.
“Tapi kemudian kami meningkatkan kecepatan, dan ketika saya menyalip dia (Vinales), saya benar-benar bisa mengejar grup depan.
“Namun, Marc sudah memimpin dan dia bisa sedikit bermain dengan jarak. Apapun, feeling saya cukup kuat. Saya sangat senang, dan saya merasa telah menjalani balapan terbaik hari ini. Saya (juga) sangat bangga kepada tim.
“Saya bisa katakan, bahwa saya senang, karena ritme di akhir balapan kuat dan saya bisa melakukan aksi menyalip.”
Sementara itu, Marquez sempat khawatir dan mewaspadai Pedrosa jelang berakhirnya balapan.
“Ketika saya mendekati Lorenzo, saya berkata, ‘Oke, ini waktunya untuk menekan dan menjaga kecepatan’, karena saya melihat Dani datang lebih cepat dan lebih cepat,” timpal ujar Marquez.
“Dia (Pedrosa) menekan. Saya melihat di (pit) board dan dia menekan, serta tentu saja, dia mencoba untuk menang.
“Bahkan pada lap terakhir, saya melihat hanya selisih 0,8 detik. Artinya, dia masih percaya (bisa menang). Tapi saya (berhasil) mengelola risiko dengan jarak (keunggulan).”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments