Pedrosa tak percaya raih kemenangan di Misano
Dani Pedrosa mencetak rekor baru MotoGP di Sirkuit Misano, San Marino, Minggu (11/9). Ia menjadi pembalap berbeda kedelapan yang memenangi balapan di kelas premier musim 2016.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pedrosa juga menambah rekor miliknya, yaitu selalu memenangi balapan MotoGP dalam setiap musim sejak debut pada 2006 silam. Tepatnya, tidak pernah gagal melakukannya sejak menjadi juara dunia kelas 250cc.
“Saya tidak pernah melihat hal seperti ini sebelumnya dengan banyak perubahan di (barisan) depan,” ujar Pedrosa. “Sekarang kami harus tetap menjaga kaki di tanah dan fokus pada balapan berikutnya. Kami akan mencoba untuk menjaga level performa.”
Delapan juara berbeda dalam delapan balapan
Event | Tim | Pembalap | Kemenangan ke- |
Italian GP | Yamaha | Jorge Lorenzo | 43 |
Catalan GP | Yamaha | Valentino Rossi | 88 |
Dutch TT | Marc VDS Honda | Jack Miller | 1 |
German GP | Honda | Marc Marquez | 27 |
Austrian GP | Ducati | Andrea Iannone | 1 |
Czech GP | LCR Honda | Cal Crutchlow | 1 |
British GP | Suzuki | Maverick Vinales | 1 |
San Marino GP | Honda | Dani Pedrosa | 29 |
Masa sulit telah berlalu
Kendati berhasil menang dan naik ke peringkat empat dalam klasemen sementara, Pedrosa mengaku menjalani kesulitan besar bersama Repsol Honda musim ini.
“Ada momen di mana Anda melihat segalanya gelap,” tuturnya. “Tapi hari ini luar biasa, ritme (balapan) adalah kuncinya. Saya melahap banyak lap dengan pace (kecepatan) tinggi yang tidak saya percayai. Saya mencoba untuk tidak membuat kesalahan.
“Saya tidak yakin saat start balapan, karena Valentino (Rossi) menjauh. Saya berpikir tentang peluang podium, tapi sedikit demi sedikit saya bisa melihat ketiga pembalap di depan (Marquez, Lorenzo dan Rossi). Saya menyalip dengan baik dan mempertahankan catatan waktu lap.
“Ini adalah perasaan yang sangat hebat setelah begitu lama mengalami masalah. Semua orang – teman, keluarga dan tim – tetap mendukung saya dalam masa sulit ini.”
Kunci kemenangan
Pedrosa menjadi salah satu dari dua pembalap yang balapan dengan memakai ban depan kompon soft (lunak). Dengan kompon ban tersebut, ia mengaku mendapatkan grip (daya cengkeram) ekstra saat menuju ke barisan depan dari posisi start kedelapan.
Ia menyalip Andrea Dovizioso dan Maverick Vinales pada la-lap awal, sebelum kemudian menaklukkan Marquez, Lorenzo dan Rossi.
“Titik terkuat saya akhir pekan ini adalah ritme; saya sangat kesulitan di kualifikasi dan tidak melahap catatan waktu lap yang baik,” imbuh Pedrosa. “Lap saya kemarin hampir sama seperti catatan waktu lap saat balapan hari ini.
“Saya tidak pernah mencoba ban dalam kondisi panas, hanya pada pagi hari, tapi itu membuat feeling saya lebih baik. Itulah mengapa saya memilihnya (ban depan soft).
“Saat balapan, saya berkonsentrasi pada mengendarai motor. Saya bisa mempertahankan catatan waktu lap, dan itu hal yang penting.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments