Pembalap MotoGP Ancam Boikot COTA jika Trek Tak Diperhalus
Beberapa pembalap mengancam tak mau turun di MotoGP Amerika musim depan kalau struktur trek Circuit of The Americas (COTA) tidak diperbaiki.
Aspal jalan yang bergelombang dikeluhkan para pembalap MotoGP maupun Formula 1, sejak menjadi tuan rumah balapan pada 2013. Selepas latihan bebas Jumat (1/10/2021) lalu, mereka bahkan ingin balapan dibatalkan atau jarak dipangkas, karena lintasan dianggap buruk dan berbahaya.
Komite keselamatan dan seluruh rider lantas menggelar sesi diskusi untuk menemukan solusi terbaik, yang tidak membahayakan mereka.
“Selain satu atau dua pembalap, sisanya tidak gembira. Telah dikatakan bahwa rute ini tidak aman dan ini tak bisa diterima untuk kami balapan di sini. Sebanyak 95 persen pembalap mengikuti jalur ini,” kata pembalap Aprilia Racing Team Gresini, Aleix Espargaro.
Kesepakatan tercapai dan operator rute memastikan kalau dari permukaan aspal Tikungan 2 hingga Tikungan 10 akan diperbaiki lagi.
“Kami meminta lebih, tapi mereka bertanya apakah langkah minimum yang akan membuat mau datang ke Austin tahun depan,” Espargaro menambahkan.
“Ada bump tinggi di Tikungan 2 dan Tikungan 10, tapi Tikungan 6 sangat buruk. Mereka berjanji kalau tidak melakukan hal ini, kami tidak akan hadir di Austin tahun depan.
Juara MotoGP 2020, Joan Mir, menimpali, “Dorna dalam situasi sangat bagus. Anda mengerti situasinya dengan sempurna.”
Balapan di COTA rencananya akan digelar pada 8-10 April 2022. Sepertinya, proyek perbaikan tersebut akan dimulai setelah Formula 1, 24 Oktober mendatang.
Sebenarnya, setiap tahun jelang jadi tuan rumah balapan, selalu ada pekerjaan pengaspalan di beberapa sektor. Tahun lalu, mereka memoles Tikungan 1, Tikungan 9, trek lurus dan sektor terakhir.
Beragam hal membuat timbulnya gundukan di sana. Substruktur tidak dibangun dengan semestinya selama konstruksi lintasan. Tanah yang lunak di beberapa tempat harus terus diperkuat.
Pada 2015, COTA kebanjiran sehingga jaringan pipa rusak. Dilakukan perbaikan pipa dan tambahan pompa air pun dipasang di tanah.
Jika ingin melakukan renovasi besar-besaran, mereka harus berkiblat kepada Silverstone. Sirkuit lawas Inggris tersebut sempat kebanjiran karena drainase tidak berfungsi baik saat hujan lebat. Alhasil, balapan dibatalkan pada 2018.
Operator Silverstone pun menggandeng Dromo Circuit Design untuk menangani perbaikan pada 2019. Selain memperbaiki drainase, aspal dipoles lagi dan bump pun dihilangkan.
“Saya tidak bisa mengomentari situasi di sana, tapi Anda harus ingat bahwa Silverstone selalu bergelombang. Anda mengira bahwa itu karena tanah liat di bawah trek,” bos Dromo, Jarno Zaffelli kepada Autosport.
“Kami telah membuktikan bahwa itu salah. Itu adalah konsep salah. Ketika kami mengaspal di atas pelat beton dari 1942, kami punya kontraktor sangat bagus. Konstruksi tepat. Sekarang, trek tak lagi bergelombang.”
Joan Mir, Team Suzuki MotoGP
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Zaffelli mengungkapkan seandainya ditunjuk menggarap perbaikan COTA, timnya akan menggandeng perusahaan lokal karena mereka paham karakter permukaan tanah di sana dan konstruksi yang terbaik.
“Hal ini yang kami lakukan di Silverstone. Itu buktinya. Setiap enam bulan, kami melakukan pemindaian secara penuh di trek, tidak ada yang bergerak,” tuturnya.
“Jika aspal bergerak dalam milimeter, kami akan segera mencoba memahami dengan orang-orang di Silverstone. Di Austin, bump tidak dalam milimeter, tapi centimeter.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.