Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Pembalap Yamaha Anggap Portimao Lebih Menakutkan daripada Losail

Pembalap baru Yamaha Factory Racing MotoGP, Fabio Quartararo, mengutarakan kecemasannya melaju di Portimao. Sirkuit yang terletak di Portugal tersebut lebih menakutkan ketimbang Losail, Qatar.

Maverick Vinales, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Penyelenggaraan MotoGP masih dibayangi kekhawatiran akibat pandemi Covid-19. Setelah Sirkuit Jerez dan Sepang membatalkan jadi tuan rumah tes, sesi tersebut digeser ke Losail, Maret mendatang.

Logistik akan berada di Qatar selama sebulan karena dua balapan awal juga digelar di sana. Bagi Quartararo, ia tak masalah memacu YZR-M1 2021 yang belum diketahui keandalannya dalam tes dan dua balapan pembuka.

Yang membuatnya cemas adalah MotoGP Portugal, mengingat kesulitan yang dihadapinya musim lalu. Quartararo berada di kelompok depan saat latihan bebas dan kualifikasi. Namun, ia mengakhiri lomba pada urutan ke-14. Portimao dijadwalkan jadi tuan rumah pada pekan ketiga.

“Bagi saya, momen sulit bukan saat tes atau dua balapan awal. Yang paling berat ketika kami akan melaju di Portimao,” ujarnya di situs MotoGP.

“Seperti apa motor kami? Itu trek yang sangat berbeda dari Qatar, (hanya) trek kedua di mana kami akan menguji motor baru. Saya berharap motor akan cepat di Portimao.

“Itu akan sedikit istimewa karena kami memiliki banyak hal untuk dicoba. Selalu lebih baik untuk melakukannya di dua sirkuit daripada satu. Kami akan melakukannya selama lima hari di Qatar, dua Grand Prix beruntun. Itu artinya membalap 11 hari di sirkuit yang sama. Saya pikir bisa melakukannya dengan mata tertutup!”

Di tengah kekhawatirannya, rider Prancis tersebut yakin kru bisa menemukan setelan motor yang bagus untuk bagian awal.

“Pastinya, kami akan menemukan setelan yang sangat bagus untuk motor (untuk Losail), tapi apa yang paling menakutkan adalah kami akan tiba di Portimao, sirkuit di mana kami mengalami bencana musim lalu, dengan motor yang hanya kami naiki di Qatar, pada kondisi berbeda,” ia menandaskan.

“Tanpa mengatakan itu akan jadi keberuntungan sembrono, itu bakal sulit untuk beradaptasi dengan sangat cepat pada lap-lap awal. Tantangan lebih tinggi, lebih daripada selama dua balapan awal di Qatar.”

Baca Juga:

Rekan setimnya, Maverick Vinales, juga menantikan seri Eropa agar lebih memahami kekuatan dan potensinya dengan M1 2021.

Namun, pembalap Spanyol tersebut menilai sesi tes dan balapan di Qatar sangat bagus untuk mengetahui cara terbaik memaksimalkan motornya. Sebab rivalitas akan sengit sejak awal.

“Saya tidak terlalu mencemaskan Qatar. Kami tahu itu adalah trek yang bagus. Kami bisa lebih baik di sana, tapi ada banyak pembalap yang bagus di Qatar. Akan ada lima hari tes dan dua balapan, jadi hasilnya bisa gila,” ucap pemenang MotoGP Qatar 2017.

“Akan sulit diprediksi karena kami akan bisa melakukan banyak lap, semua pembalap akan punya set-up bagus dan semua motor berjalan dengan baik.”

Sama seperti Quartararo, Vinales juga akan lebih meningkatkan kewaspadaan di Portimao.

“Saya memikirkan lebih banyak tentang balapan berikutnya karena kemudian kami akan pergi ke Portimao, yang sulit (bagi Yamaha) tahun lalu, tapi Franco Morbidelli malah melakoni balapan dengan baik di sana,” ia menuturkan.

“Kami harus lebih fokus ke masa depan terutama trek di mana kami kesulitan. Kami ingin bertarung untuk jadi bagian para pemimpin pada akhir tahun dan kami harus sangat bagus di trek di mana kami berada dalam masalah. Di Qatar, kami harus menjalani beberapa tes dengan pikiran terarah ke trek lain, jadi kita lihat lagi.”

Pekerjaan pembalap utama dan pembalap tes Yamaha sama beratnya. Sebab target tim adalah melihat kinerja bagian-bagian M1.Vinales berharap misi tersebut berhasil karena trek akan dipadati pembalap dari tim lain.

“Kami akan mencoba melakukan yang terbaik di Qatar. Kami akan menjalani tes di satu trek. Sulit menguji semua bagian di satu trek dan dalam lima hari saja. Perlu dilihat apakah itu mungkin,” ucapnya.

“Kami perlu program bagus dan kami tidak boleh tersesat saat mencoba menguji banyak hal, tanpa memahami apa yang berhasil dan apa yang tidak. Kami akan melihat. Di Qatar, putaran pada tengah hari yang paling diperhitungkan. Kami akan mecoba jadi yang pertama di trek dan paling terakhir mengendarai motor.”

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Alex Marquez: Awal Musim MotoGP Rasanya seperti Tertabrak Truk
Artikel berikutnya Tunggu Keputusan Aprilia, Smith Bersiap Spanish Superbike

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia