Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Pemulihan Cepat Aleix Espargaro Disambut Sekaligus Diwaspadai

Aleix Espargaro menjadi salah satu sorotan dalam MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, akhir pekan lalu. Ia diperkirakan bisa pulih dalam satu minggu.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pembalap Aprilia Racing itu mengalami high side saat melaju dalam kecepatan 185 km/jam pada latihan bebas keempat MotoGP. Ia terhempas lebih dulu di tumit kanan.

Kakak Pol Espargaro  segera dibawa ke ruang medis untuk menjalani pemeriksaan. Dokter menyatakan tak ada cedera parah sehingga ia boleh melanjutkan kompetisi.

Namun, menyaksikannya berjalan dengan dipapah menimbulkan tanda tanya soal kondisi sebenarnya. Rasa penasaran sedikit hilang setelah menyaksikan betapa hebat aksinya mempertahankan eksistensi di 10 besar. Espargaro berhasil merebut peringkat kesembilan di Silverstone.

Beberapa hari kemudian didapat titik terang tentang andalan pengembangan motor Aprilia RS-GP itu.

“Selepas pemeriksaan medis yang dilakukan di Rumah Sakit Dexeus di Barcelona, Aleix Espargagaro didiagnosis mengalam retak pada tumit kaki kanan. Pembalap Spanyol, korban high-side menakutkan selama latihan bebas terakhir di Silverstone,” bunyi pengumuman dari tim.

“Kemudian, dengan tenang kembali ke trek untuk kualifikasi dan balapan Minggu. Cedera tidak memerlukan pemulihan dengan operasi. Aleix diminta melakukan istirahat sepenuhnya selama tujuh hari di mana dia harus menggunakan kruk agar kaki yang cedera tidak tegang.

“Tujuannya, tiba di akhir pekan balapan berikutnya (19-21 Agustus, Austria) dalam kondisi fisik terbaik.”

Alih-alih menuruti saran dokter sepenuhnya, ia melakukan aktivitas seperti biasa. Espargaro tak mau berdiam diri di rumah.

Baca Juga:

Rider 33 tahun itu bersepeda, menjalani latihan fisik di sasana dan menjalani magnetoterapi. Espargaro beruntung tidak perlu menjalani operasi, yang jelas butuh waktu pemulihan panjang.

Sebagai informasi, biasanya retak pada calcaneus membutuhkan waktu pemulihan 3-4 bulan, dengan atau tanpa operasi. Menurut riset, penggunaan medan elektromagnetik dalam terapi pemulihan tersebut efektif untuk menstimulasi pembentukan tulang baru.

Selain itu, sirkulasi lebih lancar seiring dengan terbukanya pembuluh arteri dan kapiler, level oksigen dalam darah pun meningkat, rasa sakit berkurang serta meminimalisir pembengkakan dan peradangan.

Para pembalap dituntut untuk pulih secara cepat apalagi ketika kompetisi bergulir. Seperti manusia super, Jorge Lorenzo berduel di MotoGP Belanda 2013, sekitar 48 jam setelah tulang selangka dipasang pelat dan pin. Valentino Rossi kembali mengaspal di Aragon 2017, 23 hari usai patah tulang tibia dan fibula kaki kanan.

Itu hanya satu dari segelintir kasus para pembalap pulih lebih cepat dari manusia normal. Lalu apa yang membuat mereka cepat sembuh?

 

Rehabilitasi yang dilakukan fisioterapis dengan keahlian khusus diperlukan para pembalap yang mengalami cedera. Program latihan tertentu yang disusun pelatih kebugaran harus memprioritaskan pemulihan sebelum mengembalikan kondisi pembalap agar siap di arena secepatnya. Tentunya, semua itu harus di bawah pengawasan dokter.

Mental yang terbentuk dan kerelaan mengorbankan banyak hal demi kesuksesan di MotoGP juga fundamental. Setiap hari, para pembalap berlatih ekstra keras sehingga tubuhnya lebih tahan banting.

Mental kuat juga punya peranan besar. Pasalnya, periode di mana mereka berkutat dengan pemulihan bisa jadi momen berat.

Di sisi lain, dokter dan fisioterapis harus memperhatikan dengan seksama proses pemulihan Espargaro. Retak Calcaneus kadang bisa menciptakan komplikasi jangka panjang, di antaranya artritis, nyeri, pembengkakan dan kehilangan gerak.

Banyak kasus di mana seseorang dengan pekerjaan intens sulit kembali ke kondisi sebelumnya. Ini harus diwaspadai agar tidak mengalami kemunduran performa seperti Marc Marquez atau Franco Morbidelli sehingga kehilangan kans merebut titel.

Namun, jika melihat bagaimana kemajuan yang diperlihatkan Espargaro, Aprilia dan penggemarnya tidak perlu khawatir. Runner-up dalam klasemen sementara MotoGP 2022 itu tentunya ingin mencatatkan perbaikan prestasi di Austria.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Andrea Dovizioso Tak Menduga Bakal Sulit Kendarai Yamaha
Artikel berikutnya Pit Beirer Akui KTM Butuh Peningkatan Besar

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia