Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Penalti di FP2, Aleix Espargaro Soroti Kinerja Race Direction di FP1

Pembalap tim pabrikan Aprilia itu seharusnya finis P2 waktu kombinasi dua latihan beebas MotoGP Belanda. Namun, ia kemudian dipenalti dan berada di posisi juru kunci.

Aleix Espargaro, Aprilia Racing Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Aprilia dan Aleix Espargaro melakukan kesalahan serius saat berlangsungnya latihan bebas kedua (Free Practice/FP) kedua Grand Prix Belanda di Sirkuit Assen pada Jumat (24/6/2022) sore waktu setempat.

Seusai FP2 selesai, Aleix Espargaro menempati P2 waktu kombinasi karena ia mencatat waktu lap 1 menit 33,452 detik. Torehan Espargaro di FP2 itu hanya kalah dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), tepatnya terpaut 0,178 detik.

Namun, seluruh waktu lap yang dibuat Aleix Espargaro saat trek kering di FP2 akhirnya dihapus menyusul pelanggaran yang dilakukan Aprilia.

Dengan hanya waktu lap 1 menit 41,360 detik (di atas ban basah) yang diakui, torehan tersebut tidak memenuhi aturan 105% dari waktu lap tercepat di FP2. Alhasil, Espargaro pun harus puas berada di posisi paling buncit dari waktu kombinasi dua FP pada Jumat.

Belakangan diketahui Aprilia mengalami sedikit masalah pada fuel pump sebelum Espargaro melakukan run terakhir. Akibatnya, Aprilia harus mengganti tangki bahan bakar.

Saat pembalap Spanyol itu akhirnya masuk trek, deflektor air hujan masih terpasang di depan ban belakang Aprilia RS-GP milik Espargaro. Sesuai regulasi, peranti ini hanya boleh dipasang pada motor saat tidak memakai ban kering.

Celakanya, pada last run tersebut Espargaro sudah turun dengan ban kering. Pemasangan rain deflector dengan ban slick dinilai melanggar regulasi karena bisa membantu meningkatkan efisiensi aerodinamika.

Saat memberikan keterangan kepada wartawan, Aleix Espargaro belum menyadari dirinya terkena penalti akibat pelanggaran regulasi.

Baca Juga:

“Hasil kami hari ini terbilang tidak terlalu produktif. Tetapi, jika saya analisis, secara umum kami cukup bagus karena mampu kompetitif di trek basah,” kata Espargaro yang finis P5 pada FP1 yang berlangsung saat Assen dalam kondisi basah.

“Data dari FP1 bisa sangat berguna jika kami menghadapi lomba basah nantinya. Di FP2, kami tidak mampu memaksimalkan kesempatan turun di trek kering. Hanya empat lap yang mampu kami libas dengan ban slick.”  

Kendati tidak teralu buruk saat Sirkuit Assen diguyur hujan, Aleix Espargaro tak pelak tetap mengkritisi Race Direction yang dinilainya tidak peka dengan kondisi lintasan pada sesi FP1.

“Mereka (Race Direction) seharusnya menghentikan sesi. Saya tidak tahu mengapa tidak ada Red Flag (bendera merah) muncul, paling tidak untuk 15 menit,” tutur Aleix Espargaro.

“Saat itu saya menemukan setidaknya genangan di empat lokasi. Bahkan, trek lurus Assen di belakang lintasan utama pun menjadi berbahaya. Anda tidak bisa menggeber motor lebih dari 14.000 rpm. Jika melakukannya saat itu, ban belakang pasti akan selip.

“Saat itu saya bilang kepada kru tim, baru akan melanjutkan sesi jika hujan berhenti karena saya tidak mau bunuh diri. Lomba tidak akan layak digelar jika kondisi trek seperti di FP1.”

Aleix Espargaro datang ke Assen dengan berada di peringkat kedua klasemen MotoGP 2022. Ia tertinggal 34 poin dari juara dunia Fabio Quartararo (Monster Energy MotoGP) yang masih kokoh di puncak klasemen.  

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Handling Motor Lebih Bagus, Francesco Bagnaia Kian Percaya Diri
Artikel berikutnya Masalah Rusuk, Pol Espargaro Belum Pasti Balapan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia