Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Faktor Ini Membuat Franco Morbidelli Sulit Kendalikan Yamaha M1

Menjelang MotoGP Argentina, Franco Morbidelli mengungkapkan sejumlah faktor yang membuatnya kesulitan di atas motor.

Franco Morbidelli, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Akhil Puthiyedath

Pembalap tim pabrikan Yamaha Franco Morbidelli (Monster Energy Yamaha MotoGP) dalam posisi kurang menguntungkan menjelang putaran ketiga Kejuaraan Dunia MotoGP 2022 yang akan berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, akhir pekan ini (1-3/4/2022).

Setelah dua balapan, pembalap asal Italia itu hanya berada di peringkat ke-10 klasemen dengan koleksi 14 poin, hampir separuh dari torehan rekan setimnya yang juga juara dunia MotoGP, Fabio Quartararo, di posisi ketiga (27 poin).

Ini menjadi kali ketiga Morbidelli turun di Termas de Rio Hondo di kelas MotoGP. Sebelumnya, ia finis P14 (2 poin) pada musim pertamanya di kelas premier (2018) dan tidak mampu finis pada gelaran terakhir GP Argentina, 2019.   

Harapan Morbidelli untuk merebut hasil lebih baik di Argentina memang terbilang tinggi. Hal itu tidak lepas dari finis P7 pada lomba sebelumnya di trek baru, Pertamina Mandalika Circuit, Lombok, Indonesia. Meskipun, saat itu balapan berlangsung di lintasan basah.

Namun begitu, tantangan Morbidelli di Termas de Rio Hondo tidaklah ringan. Hilangnya sejumlah sesi latihan karena keterlambatan kargo beberapa tim, membuat ia dan seluruh pembalap lain harus bekerja lebih keras untuk mendapatkan setelan motor yang ideal.

“Ini akan menjadi akhir pekan yang berat. Kami, para pembalap, harus merevisi jadwal kerja karena hilangnya beberapa sesi tes. Namun, ini akan dialami semua pembalap,” tutur runner-up MotoGP 2020 itu.

Franco Morbidelli, Yamaha Factory Racing, saat turun di MotoGP Indonesia dalam kondisi lintasan Sirkuit Mandalika yang basah, dua pekan lalu.

Franco Morbidelli, Yamaha Factory Racing, saat turun di MotoGP Indonesia dalam kondisi lintasan Sirkuit Mandalika yang basah, dua pekan lalu.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Situasi yang dihadapi Morbidelli bertambah pelik karena ia sejatinya belum “menyatu” benar dengan motor. Seperti diketahui, sebelum bergabung dengan tim pabrikan menjelang akhir musim 2021 lalu, Morbidelli biasa menggeber Yamaha YZR-M1 Spec A.

Seusai cedera panjang hingga absen dalam lima balapan pada MotoGP musim lalu, Morbidelli tidak lagi mengandalkan M1 Spec A yang berbasis motor 2019 tetapi langsung turun dengan Yamaha M1 spesifikasi tim pabrikan.

Belum lagi memahami karakter motor barunya di lima balapan terakhir MotoGP 2021, situasi serupa kembali dihadapi Morbidelli pada awal musim ini.

“Seperti saya bilang, saya tidak memiliki pengalaman cukup dengan motor (M1 versi teranyar) dan tim. Saya katakan ini karena melihat metode kerja Quartararo dan perhitungan dengan tim jika melakukan sejumlah ubahan pada Yamaha,” ucapnya.

“Ini aspek yang sangat signifikan dalam evolusi motornya (Quartararo). Saya sangat ingin segera bisa bekerja dan berpikir soal teknis seperti dirinya secepat mungkin.”

Lebih jauh Morbidelli menyebut dirinya sangat tidak suka dengan akhir pekan Grand Prix yang hanya berlangsung dua hari seperti di Argentina. Menurutnya, ini sangat merugikan pembalap dan penggemar.

Baca Juga:

Sejak GP Argentina digelar di Termas de Rio Hondo mulai 2014, torehan Yamaha sejatinya tidak terlalu buruk. Yamaha YZR-M1 pernah menguasai trek sepanjang 4,805 km tersebut pada 2015 lewat Valentino Rossi dan 2017 oleh Maverick Vinales.

Rekor lap lomba kelas MotoGP di Termas de Rio Hondo bahkan saat ini masih dipegang Yamaha YZR-M1 dengan 1 menit 39,019 detik oleh Valentino Rossi yang dibuat pada 2015.

“Terlalu banyak hal tidak pasti sebelum balapan. Namun, kami harus tetap percaya diri karena Yamaha pernah mampu bagus di Termas. Jadi, saya berharap bisa membuat kemajuan lagi di Argentina,” ucap Morbidelli.

Bagi Franco Morbidelli, ini akan menjadi kali kedua dirinya menggeber Yamaha di Termas de Rio Hondo (setelah 2019). Yang pasti, balapan nanti pasti akan menarik.

Seperti pembalap lain, Morbidelli juga mengaku akan penasaran dengan kondisi trek serta seberapa besar level keausan ban di sana. Untuk hal yang satu ini, Franco Morbidelli berharap masukan dari Michelin selaku pemasukan ban seharusnya bisa membantu.

 

   

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Miller Kecam Larangan Penggunaan Front Ride Height di MotoGP 2023
Artikel berikutnya Alex Marquez Desak Michelin Benahi Masalah Ban

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia