Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Perjalanan Sejarah Baru Ducati Dimulai Sejak 2015

Direktur olahraga Ducati, Davide Tardozzi, mengatakan bahwa performa Ducati dalam meraih gelar juara MotoGP 2023, bisa ditelusuri kembali dari 2015, di mana sejarah baru mereka dimulai.

Francesco Bagnaia, Ducati Team

Pabrikan asal Italia itu kini telah memenangi gelar pembalap secara beruntun melalui Francesco Bagnaia pada 2022 dan 2023. Pertama kalinya terjadi dalam sejarah MotoGP.

Ini mengakhiri tahun dominasi total bagi Ducati, setelah mencetak total 43 podium dan 17 kemenangan grand prix dengan delapan pembalapnya, sekaligus mengamankan mahkota konstruktor dan gelar juara tim bersama Pramac.

Ducati harus menunggu 15 tahun antara gelar pertama dan kedua, dengan titel Casey Stoner pada 2007 yang diikuti oleh penurunan performa selama beberapa tahun berikutnya yang juga membuatnya tidak pernah memenangi balapan antara 2010 dan 2016.

Baca Juga:

Diboyong oleh Audi pada 2012, teknisi veteran Gigi Dall'Igna ditunjuk sebagai manajer umum Ducati pada akhir 2013, sementara motor baru dirancang untuk 2015.

Tardozzi mengatakan kepada Motorsport.com bahwa GP23 yang saat ini memenangkan gelar adalah evolusi dari motor 2015, yang menurutnya menandai dimulainya "sejarah baru" Ducati di MotoGP.

"Saya pikir ada sejarah bahwa setelah kedatangan (manajer umum) Gigi Dall'Igna, (dan) kami mengatakan manajemen baru, semuanya berubah setelah 2014 dan kemudian kami memulai dengan sejarah baru di MotoGP dengan motor baru yang telah kami kembangkan dari tahun ke tahun," kata Tardozzi.

"Motor ini bukanlah sebuah revolusi. Motor ini adalah evolusi dari motor 2015. Jadi, kami tiba di titik ini di mana semua orang sangat kompetitif.

"Kami berada dalam masalah ketika semua orang mengatakan 'hanya Casey Stoner yang bisa mengendarai motor ini', dan sekarang kami telah sampai pada titik di mana kami memiliki delapan rider dan kedelapan pembalap tersebut sangat kompetitif. Ini adalah sesuatu yang membuat kami sangat bangga dengan pekerjaan kami.

Davide Tardozzi, manager Ducati Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Davide Tardozzi, manager Ducati Team

"Saya pikir saat ini kami telah sampai pada titik di mana kami dapat mengatur hasil mengingat kami tidak pernah berhenti mengembangkan motor, karena sejujurnya para pesaing kami sangat tangguh dan kami takut mereka dapat menemukan sesuatu yang dapat membuat mereka lebih cepat dari kami.

"Namun, pada akhirnya, kami senang dengan situasi ini."

Sebanyak enam dari delapan pembalap Ducati meraih kemenangan di grand prix pada 2023, sementara semuanya naik podium setidaknya satu kali selama 20 putaran.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Johann Zarco Terus Beradaptasi dengan Persiapan Fisik
Artikel berikutnya Marc Marquez: Tahun Pertama Setelah Honda

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia