Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Perpisahan emosional Lorenzo dengan Yamaha

Seri pamungkas MotoGP di Valencia pada 13 November pekan depan, bakal menandai akhir perjalanan Jorge Lorenzo bersama tim pabrikan Yamaha.

Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing

Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Podium: third place  Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Race winner Andrea Dovizioso, Ducati Team, second place Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing, thir
Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing
Jorge Lorenzo, Yamaha Factory Racing

Lorenzo resmi mengikat kontrak dengan Ducati pada pertengahan April lalu. Setelah sembilan musim membalap untuk Yamaha, pembalap Spanyol itu akan mengendarai Desmosedici GP pada 2017. 

Tak pelak, balapan di Valencia bakal memberikan kesan tersendiri bagi Lorenzo. Karena dua hari usai balapan – 15 dan 16 November – ia akan menjalani tes resmi akhir musim bersama Ducati di Valencia.

“Ya, tentu saja itu akan menjadi momen yang sangat emosional, karena sembilan tahun di tim yang sama. Tentu akan sangat, sangat emosional,” ucap Lorenzo dalam konferensi pers usai balapan di Sepang lalu.

“Tetapi, saya sangat termotivasi untuk berlatih sebanyak mungkin dan untuk mengakhiri (musim) dengan kemenangan di Valencia. Tentu tidak akan mudah, karena kompetisi sangat ketat, tapi kami ingin mencobanya,” tandas lima kali juara dunia itu.

Pertanda baik

Lorenzo tak memungkiri performa Ducati sepanjang musim 2016 telah menunjukan adanya peningkatan positif. Dua kemenangan telah berhasil diraih, Andrea Iannone di Red Bull Ring dan Andrea Dovizioso di Sepang.

Tak hanya itu saja. Ducati juga beberapa kali terlibat pertarungan di baris depan, bahkan tim satelit seperti Avintia Racing dan Pramac Racing, juga mampu unjuk gigi.

“Jelas (Ducati) mengalami kemajuan setiap tahun, menjadi lebih kompetitif di banyak trek dibandingkan musim lalu. Jadi, itu pertanda baik,” ujar Lorenzo. 

“Kemenangan ini tidak mengejutkan saya, karena Andrea (Dovizioso) telah selalu menjadi salah satu pembalap terbaik di kondisi basah. Dan bahkan ketika tidak kompetitif di kondisi kering, Ducati tampil baik di kondisi basah.

“Jadi akhirnya, kombinasi ini bekerja sangat baik. Dia dan mereka layak mendapatkan kemenangan ini. Tentu, ini pertanda baik untuk melihat lebih banyak Ducati di depan dan di sebagian besar trek,” paparnya.

Berawal dari Catalunya

Bicara soal performa Yamaha sepanjang musim ini, Lorenzo mengungkapkan timnya mengalami kemunduran sejak memenangi balapan di Catalunya. Padahal, Yamaha membuka lewat kemenangan di Qatar. Belum lagi status YZR-M1 yang didapuk sebagai motor terbaik dan paling seimbang di grid.

“Sangat baik di awal. Kami membuka musim dengan cara terbaik, finis pertama di Qatar dan kedua di Austin. Hanya (kecelakaan) di Argentina yang menjadi balapan negatif. Jadi, semuanya hampir sempurna hingga Catalunya,” tutur Lorenzo.

“Segalanya berjalan salah dari Catalunya, terutama dengan kondisi dingin dan hujan, terutama karena saya tidak memiliki feeling dengan ban depan. Jadi sulit untuk tampil konsisten seperti yang biasa saya lakukan. Dan saya kesulitan untuk menemukan keseimbangan dan kepercayaan diri dengan ban (Michelin).

“Beruntung, Michelin akan mendapatkan pengalaman tahun ini di masa depan nanti, untuk membuat ban yang lebih baik, atau ban yang lebih beradaptasi di setiap trek. Dan tentunya, setiap pembalap akan memiliki sedikit masalah untuk menjadi lebih kompetitif dan menghindari beberapa kecelakaan.

“Tapi bagaimanapun, mengambil beberapa pengalaman dari tahun ini untuk masa depan akan penting. Karena, jujur saja, saya membuat terlalu banyak kesalahan tahun ini. Dan hal ini membuat saya tidak bisa bertarung demi kejuaraan,” pungkasnya.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ciabatti: Stoner tak miliki peluang untuk balapan lagi
Artikel berikutnya Yamaha akan cegah Lorenzo bicara soal Ducati

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia