Petik hasil positif, Espargaro: Aprilia harus tetap berbenah
Meraih pencapaian terbaiknya musim ini, Aleix Espargaro mengatakan Aprilia cukup cerdik untuk tidak terlena usai finis keenam di Aragon.
Espargaro dan Aprilia menjalani musim sulit, dan setelah mengamankan posisi start ke-13 di Aragon, pembalap Spanyol itu mengaku ingin musim 2018 segera berakhir.
Namun, peruntungan mereka berubah drastis saat balapan. Bermodalkan start bagus, Espargaro merangkak hingga peringkat keenam, hanya terpaut sembilan detik dari Marc Marquez, ini merupakan hasil terbaik skuat Noale sepanjang 2018.
“Sejujurnya, ini merupakan salah satu hari baik sepanjang karier saya. Hanya posisi keenam, tapi saya sangat kesulitan sepanjang tahun. Sulit untuk menjaga kebahagiaan, untuk terus termotivasi,” Espargaro mengomentari hasilnya di Aragon.
“Saya sangat termotivasi, berkendara pada limitnya, dan tidak membuat kesalahan, bahkan pada satu tikunganpun, saya sangat puas dengan diri saya sendiri.”
Namun, Espargaro, yang akan bertahan dengan Aprilia setidaknya hingga 2020, menekankan hasil ini tidak berarti tim telah mengubah peruntungan mereka.
Bersama kepala kru barunya, Pietro Caprara, pembalap 29 tahun itu berhasil melakukan perubahan signifikan terhadap keseimbangan motor, namun tidak berdampak besar pada performa RS-GP secara keseluruhan.
“Motornya, sejujurnya, ini bukan revolusi. Karena sudah seperti itu, namun saya merasa sedikit lebih baik, saya memulihkan sedikit agresivitas,” tutur Espargaro.
“Saya pikir orang-orang di sekitar saya, teknisi Aprilia, cukup cerdik untuk tahu bagaimana level RS-GP. Banyak pembalap mengendarai motor ini di masa lalu, dan hasilnya ada di sana. Satu-satunya yang dapat kompetitif [adalah saya].
“Meski demikian, saya juga sangat kesulitan, mereka tahu bahwa kami harus banyak melakukan perubahan dan peningkatan pada RS-GP untuk 2019.
“Tapi saya tidak peduli, saya selalu berkendara dengan gas penuh, saya selalu memberi 100 persen [kemampuan]. Saya juga membalap dengan sangat baik di Misano, dan hanya finis ke-14.
“Dan di sini, saya melakukan hal sama, namun saya lebih kuat di trek ini [Aragon], dan mendapat finis keenam. Namun tetap saja, mereka [Aprilia] tahu kemampuan motornya sejauh ini.
Aleix Espargaro and Pietro Caprara, Aprilia
Photo by: Gold and Goose / LAT Images
Demi mengakali kelemahan RS-GP di lintasan lurus, Esparago mengambil risiko lebih dengan berkendara pada batasnya sepanjang balapan Aragon.
“Contohnya, pada tikungan terakhir setelah back straight, saya mengerem lebih terlambat dibanding kualifikasi, dan itu pada tiap lap, itu sangat berisiko,” tambahnya.
“Kami harus meningkatkan mesinnya, saya tidak dapat berkendara seperti ini tiap akhirpekan, karena saya akan mengalami kecelakaan pada 10 dari 18 balapan.”
Pekan lalu, Espargaro membeberkan sedang melakukan pembicaraan dengan Antonio Jimenes, kepala kru Xavi Vierge di Moto2 saat ini, untuk mendampinginya tahun depan. Namun, ia juga memaparkan ingin mempertahankan Caprara dalam timnya dalam posisi lainnya,
Laporan tambahan oleh Jamie Klein
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.