Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia

Danilo Petrucci Merasa Tak Dihormati di MotoGP

Pembalap asal Italia, Danilo Petrucci, merasa dirinya "dicintai tapi tak dihormati" pada saat meniti karier di MotoGP.

Danilo Petrucci, KTM Tech3

Danilo Petrucci memiliki segudang cerita selama 10 tahun berkarier di MotoGP. Mulai dari minimnya dukungan finansial yang ia dapatkan di awal terjun ke balap motor hingga akhirnya mendapatkan slot di tim pabrikan Ducati pada 2019, semua pernah ia rasakan.

Petrucci berhasil mengoleksi dua kemenangan untuk Ducati, tepatnya pada musim 2019 dan 2020. Ia kemudian hijrah ke Tech3 KTM tahun ini, namun gagal memperlihatkan kemampuan terbaiknya. Petrucci akhirnya kehilangan kursi di MotoGP 2022.

Rider dengan koleksi 10 podium kelas premier tersebut merupakan figur yang populer, baik itu di kalangan penggemar maupun kru paddock. Petrucci memang salah satu sosok yang ramah di MotoGP.

Karena merasa terlalu ramah ke semua orang, karier Petrucci bertahan satu dekade. Jika saja dirinya sedikit keras ke orang lain, mungkin saja petualangannya dalam MotoGP bisa lebih panjang.

Baca Juga:

"Selama meniti karier di MotoGP selama 10 tahun, walaupun saya rasa saya telah menginjakkan kaki saya di paddock ini saat ayah saya masih bekerja di sini 25 tahun lalu, jadi saya sudah mengenal atmosfer seperti ini sejak lama," ujar Petrucci.

"Saya pikir, alasan mengapa perjalanan saya berhenti di sini karena Anda tidak bisa dicintai dan dihormati secara bersamaan. Anda tidak bisa menjadi figur seperti itu. Ya, mungkin saya dicintai banyak orang, tapi nyatanya saya tidak dihormati.

"Selama saya berada di sini, saya berbicara dengan banyak orang. Saat saya berjalan di paddock, saya selalu menyapa yang lain, kemudian berhenti sejenak untuk berbincang dengan mereka.

"Saya juga tidak pernah berteriak atau marah saat berada di garasi. Saya selalu bertanggung jawab atas kesalahan yang saya perbuat.

"Contohnya, saat saya tidak bisa mencapai target saya saat balapan, saya selalu memposisikan diri saya di barisan paling depan. Saya tidak berteriak ke orang lain, saya hanya diam dan mencari di mana kesalahan saya, apa yang harus saya tingkatkan.

"Saya pikir, mungkin bisa memiliki karier yang lebih panjang jika saya keras terhadap orang lain, saya sedikit tidak bertanggung jawab seperti rider lainnya.

"Tapi sayangnya saya tidak seperti itu. Saya selalu menjadi diri saya sendiri. Tapi intinya, di sini, Anda tidak bisa menjadi seseorang yang dicintai dan dihormati secara bersamaan. Anda harus pilih antara dicintai atau dihormati."

Danilo Petrucci, KTM Tech3

Danilo Petrucci, KTM Tech3

Photo by: Gold and Goose / Motorsport Images

Walaupun sudah tak lagi di MotoGP, bukan berarti Danilo Petrucci pensiun dari balap motor. Ia masih akan memperkuat KTM dan Tech3 pada gelaran Reli Dakar 2022.

Selain itu, rider 31 tahun tersebut juga dikaitkan dengan kursi di MotoAmerica 2022. Kompetisi road racing paling bergengsi di Amerika Utara ini akan dimulai pada April 2022.

Sementara di MotoGP, Tech3 akan menurunkan dua rookie yang promosi dari Moto2, yakni Remy Gardner dan Raul Fernandez. Di musim 2021, Gardner sukses menjadi juara, sementara Fernandez merupakan runner-up Moto2.

Sayangnya, hubungan kedua pembalap yang sama-sama membela Red Bull KTM Ajo ini malah sedikit retak, setelah mereka sempat berbalas argumen terkait pencapaiannya tahun ini.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Ramon Forcada: Fabio Quartararo Persiapkan Mental agar Tidak Gagal
Artikel berikutnya Alex Marquez Mengaku Selalu Merasakan Tekanan

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia