Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
Reactions

Jumlah Poin Sama, Bukti Kecepatan Luca Marini Setara Valentino Rossi 

Luca Marini dan Valentino Rossi memiliki banyak duel di luar 10 besar MotoGP musim ini. Dua pembalap bersaudara itu sama-sama telah mendulang 28 poin dari 14 race.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT Luca Marini, Esponsorama Racing

Posisi kelima dalam balapan hujan Grand Prix (GP) Austria di Red Bull Ring adalah hasil terbaik rider Sky VR46 Avintia Luca Marini di MotoGP sejauh ini. Dalam 14 balapan, ia mengumpulkan 28 poin.

Jumlah tersebut menempatkan adik Valentino Rossi itu tertinggal jauh di belakang dua rookie MotoGP lainnya, Jorge Martin (71 poin) dan Enea Bastianini (61).

Selain balapan kedua di Red Bull Ring, Marini lebih banyak berada di lini tengah belakang. Dia masih mampu meraih tujuh hasil di kisaran P12 hingga P15. Sementara enam lainnya ia finis di luar zona poin.

Satu hal yang menjadi keunggulan Marini dibandingkan rookie lain MotoGP 2021, ia belum pernah retire atau gagal finis. Martin dan Bastianini masing-masing tiga kali tidak dapat menyelesaikan balapan.

Itu pula yang membuat pembalap Italia tersebut sebagian besar berhadapan dengan rider Petronas Yamaha SRT sekaligus kakaknya, Valentino Rossi, saat balapan.

Baca Juga:

“Kami memiliki kecepatan yang sama. Karenanya kami sering bertemu dalam balapan. Semuanya selalu menjadi duel yang hebat,” kata Marini kepada MotoGP.com.

“Saya sangat menikmati bertarung dengannya. Ketika kami bertemu di lintasan saat latihan, kami mencoba untuk saling membantu,” pemuda 24 tahun tersebut menambahkan.

Fakta bahwa keduanya memiliki kecepatan yang setara juga ditunjukkan oleh klasemen kejuaraan. Baik Marini dan Rossi sama-sama telah membukukan 28 poin sejauh ini.

Musim Belajar

Bagi Luca Marini, 2021 adalah musim rookie klasik. Karena hanya ada tiga hari tes resmi sejak race pembuka di Qatar, jadi proses pembelajaran dan adaptasi dikonsentrasikan pada akhir pekan balapan.

Ia juga berusaha menerapkannya dengan sebaik mungkin, misalnya dalam duel dengan Valentino Rossi. “Pengalaman pertama dengan motor MotoGP luar biasa,” ujar Marini.

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT, Luca Marini, Sky VR46 Avintia Esponsorama Racing

Valentino Rossi, Petronas Yamaha SRT, Luca Marini, Sky VR46 Avintia Esponsorama Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

“Anda harus sangat fokus dan merasakan dengan sempurna bagaimana feeling dari motor dan ban. Selain itu, ada elektronik. Komunikasi dengan kru juga sangat penting.  Itu yang saya coba pelajari dari kakak saya.

“Saya mengerti bahwa Anda dapat belajar di belakang setiap pembalap. Semua orang sangat cepat. Saat Anda mengikuti satu pembalap, Anda harus membuka mata, sebab beberapa dari mereka melakukan sesuatu yang istimewa di trek tertentu.

Jika tahun ini Marini harus mengandalkan motor Desmosedici GP 2019, maka musim depan di tim baru, VR46, ia akan mendapatkan Ducati spek 2021.

“Ini bakal menarik. Saya sangat senang dengan situasi tahun depan. VR46 bekerja dengan sangat baik. Kami ingin menjadi secepat dan kompetitif seperti di Moto2,” ia menuturkan.

Ketika bersaing di kelas intermediate, Marini tampil memperkuat VR46 dari 2018 hingga 2020. Selama periode itu ia meraih enam kemenangan, lima pole, total 15 podium dan jadi runner-up tahun lalu.

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Salah Satu Alasan Valentino Rossi Pensiun, Sulit Ganti Motor
Artikel berikutnya Langkah Danilo Petrucci ke Reli Dakar Makin Dekat

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia