Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
MotoGP Pramac Racing launch

Pol Espargaro Kagumi Gaya Berkendara Berbeda Acosta

Pembalap penguji KTM, Pol Espargaro, mengamati dengan seksama Pedro Acosta sepanjang tes pramusim MotoGP di Malaysia dan memuji bakatnya yang luar biasa. Meski masih berusia 19 tahun, rookie itu menunjukkan kedewasaannya

Pedro Acosta, Tech3 GASGAS Factory Racing

Espargaro telah mengambil langkah mundur setelah menjalani musim yang sulit dan diwarnai dengan cedera serius akibat kecelakaan di Portimao. Pembalap Spanyol ini memperkuat tim penguji KTM. Belum diketahui secara resmi bagaimana enam wild card yang tersedia akan dibagi antara dia dan Dani Pedrosa.

Jika salah satu dari dua pembalap KTM atau salah satu dari dua pembalap Tech3 GasGas mengalami cedera, Espargaro akan menggantikannya. Berbeda dengan Pedrosa, Espargaro juga akan berada di lokasi di sebagian besar balapan.

Bersamaan dengan pekerjaannya di KTM, ia juga menjadi komentator baru DAZN Spanyol dan akan memberikan wawasan di balik layar kepada para pemirsa. Karena ia masih sangat dekat dengan aksi.

Pada awal Februari, Espargaro beraksi pada Shakedown di Malaysia. Ia tak turun dalam uji coba kedua di Qatar. Namun, selama beberapa hari di Sepang, ia bisa mendapatkan gambaran yang baik tentang kondisi lintasan MotoGP saat ini.

Ini juga termasuk Pedro Acosta, yang harus memberi tempat bagi Espargaro di tim Tech3. "Sudah lama sekali saya tak melihat rider bertalenta seperti dia melakukan debut MotoGP," kata Espargaro kepada Marca tentang rekan senegaranya yang lebih muda itu.

"Meski usianya masih muda, saya terkesan dengan kedewasaannya. MotoGP sangat berbeda dengan Moto2. Ada banyak pembalap Moto2 yang kesulitan saat memasang ban baru karena cara mengemudinya sangat berbeda dengan ban bekas.

"Tapi, dia langsung melakukannya, Anda bisa melihatnya dengan lap-lap cepatnya. Kedewasaannya dalam melakukan pendekatan terhadap hal-hal seperti itu membuat saya terkesan."

Pada tes Sepang, Acosta memiliki waktu yang cukup untuk membangun kecepatannya selama enam hari.

Waktu yang tidak ada di akhir pekan balapan. Upaya kualifikasi harus dilakukan di sesi latihan kedua. Itulah mengapa Espargaro beranggapan bahwa Acosta harus diberi waktu di akhir pekan pertama balapan.

"Saya yakin bahwa ketika tiba saatnya balapan di Eropa dan ia mengendarai motor di lintasan yang ia kenal dengan baik, maka kita akan melihat bakatnya yang sesungguhnya. Acosta memiliki gaya mengemudinya sendiri, yang tidak ingin saya bandingkan dengan pembalap lain, karena setiap orang memiliki gaya yang berbeda,” adik Aleix Espargaro menjelaskan.

Baca Juga:

Yang mencolok adalah Acosta bersandar jauh di samping motornya, mirip dengan Jorge Martin atau Marc Marquez. "Itu sangat bagus," imbuhnya, "karena masalah yang dialami motor di tikungan tidak mempengaruhi tubuhnya.

"Tapi ia juga bekerja dengan baik dengan bagian depan motor. Jika ada masalah di bagian depan, ia bisa mengatasinya dengan cepat. Pedro memiliki gaya berkendara yang sangat spesial yang benar-benar berbeda dan saya sangat menyukainya."

Sebagai satu-satunya rookie di lapangan, sudah jelas bahwa Acosta akan memenangi gelar ini. Secara resmi, ia awalnya hanya masuk dalam tim Tech3 untuk tahun ini. Jika menunjukkan performa yang sesuai, mungkinkah The Shark of Mazarron akan pindah ke tim KTM pada tahun 2025 dan menggantikan posisi Jack Miller?

"Kami tak bisa membiarkan talenta seperti itu pergi," tutur Espargaro. "Saya rasa Pedro juga ingin bertahan. Tentu saja itu tergantung pada hasil KTM dan GasGas."

Brad Binder telah memantapkan dirinya sebagai ujung tombak dan referensi KTM. "Pedro bisa berkata pada dirinya sendiri, 'Oke, jika Brad bisa melakukannya, maka saya juga bisa. Mungkin dia bisa menyusul ke tim KTM jika ada yang hengkang. Itu adalah Miller, karena Brad memiliki kontrak hingga 2026. Saya ingin Pedro bertahan," ujar Espargaro kepada Marca.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Bagnaia Masih Favorit Juara Mayoritas Rivalnya di MotoGP 2024
Artikel berikutnya Tingkat Kekerasan Kerb Losail Dikurangi akibat Bahaya di F1

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia