Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Pol Espargaro Malu dengan Pencapaiannya dalam GP Styria

Pembalap Repsol Honda Pol Espargaro mengaku malu karena hanya mampu menyelesaikan race Grand Prix Styria di posisi ke-16 setelah meraih podium di trek yang sama dengan KTM musim lalu.

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pol Espargaro merengkuh pole position dan kehilangan kemenangan dengan gap tipis dari Miguel Oliveira dalam Grand Prix (GP) Styria musim lalu, ketika masih menjadi rider pabrikan KTM.

Tetapi Espargaro gagal total mengulang pencapaiannya pada 2020 itu, di mana ia sukses meraih podium ketiga. Dalam GP Styria 2021, ia hanya finis di urutan ke-16 dan terpaut 31,150 detik dari kemenangan.

Pria Spanyol tersebut mengatakan balapannya dikompromikan oleh strategi putus asa pada Q1 dengan memasang ban belakang baru, yang membuatnya tidak punya cadangan ketika terjadi red flag pada race hari Minggu (8/8/2021).

Tabrakan yang melibatkan Dani Pedrosa (KTM) dan Lorenzo Savadori (Aprilia) menyebabkan balapan dihentikan di lap ketiga. Ini berarti Espargaro tidak dapat memasang ban medium baru untuk restart.

"Ya, pertama-tama kami harus merencanakan strategi dengan cara berbeda karena kami putus asa pada sesi kualifikasi," kata Espargaro saat ditanya bagaimana agar dirinya mampu mendapatkan hasil lebih baik dengan Honda.

"Saya putus asa dalam Q1 dan saya memakai ban medium baru, yang berarti kami kehabisan ban cadangan jika terjadi red flag (saat balapan), sementara semua pembalap lain memilikinya.

"Jadi saya mulai (restart) dengan ban yang sudah melibas lima lap, kebanyakan orang mengeluh soal grip setelah restart. Anda bisa bayangkan apa yang saya alami, itu benar-benar bencana.

Baca Juga:

"Dari lap pertama hingga terakhir, saya cuma berusaha menyelesaikan balapan. Sebenarnya agak memalukan ada jauh di belakang mengingat trek ini sangat cocok untuk saya. Musim lalu saya hampir menang, jadi agak memalukan."

Pol Espargaro mengatakan masalah utamanya di Honda masih tetap sama, minimnya daya cengkeram (grip) belakang. Ia mengaku tidak bisa berkendara menggunakan rem belakang seperti biasanya.

"Grip belakang adalah masalah motor kami. Sudah seperti itu sejak Qatar, dan jika Anda tidak mengubah apapun pada motor, maka akan tetap menjadi problem yang sama," tutur Polyccio.

"Saya ingat di masa lalu, dengan motor lain, saya memakai rem belakang untuk membantu saya membelokkan dan menghentikan motor di tengah tikungan, menghindari tekanan pada rem depan.

"Masalahnya adalah, jika Anda tidak memiliki grip belakang, Anda tidak dapat menggunakan rem belakang. Jadi, saya hanya memasang pegas yang lebih keras di rem belakang untuk menghindari menggunakannya.

"Bagi saya jika Anda melepas rem belakang itu seperti menulis dengan tangan kiri. Bila kami punya grip belakang seperti yang lain, kami akan berbelok lebih cepat dan berakselerasi lebih baik.

"Grip belakang adalah kunci dari era baru MotoGP saat ini. Apabila Anda tidak memilikinya, Anda akan habis (tidak bisa bersaing)," Espargaro menjelaskan.

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Pol Espargaro, Repsol Honda Team

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation

Video terkait

Artikel sebelumnya Rem Jadi Masalah Alex Rins Sepanjang Race GP Styria
Artikel berikutnya Jorge Martin Masuk Daftar Rookie Elite Kelas Premier

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia