Pol Espargaro Mengaku Lemah di Atas RC213V
Pol Espargaro mengaku kesal setelah tampil buruk di Grand Prix Le Mans karena tak memiliki kekuatan di atas motor Honda RC213V sepanjang balapan.
Seluruh pembalap Honda sulit menaklukkan RC213V di awal MotoGP 2022. Tercatat hanya Espargaro yang mampu naik podium di Qatar di seri pembuka pada Maret lalu.
Namun sejauh ini, rider asal Spanyol itu tak lagi menemukan kecepatan seperti yang dimilikinya di Sirkuit Lusail. Puncaknya terjadi di Sirkuit Le Mans, di mana Espargaro tak memiliki kekuatan di atas RC213V.
Meski berhasil finis di urutan ke-11, Pol Espargaro merasa itu merupakan sebuah keberuntungan karena beberapa pembalap di depannya terjatuh.
Espargaro menegaskan sangat sulit untuk tampil cepat dan tak yakin bisa lebih dekat dari 22,7 detik dengan pemenang balapan. Ia pun menegaskan dirinya tak memimiliki kecepatan di atas motor Honda saat ini.
“Saya selalu merasa kesal ketika saya mengendarai motor, biasanya saya merasa kuat di beberapa titik. Di KTM, saya sangat kuat dalam pengereman,” kata Espargaro, yang tampaknya akan keluar dari skuad Honda pada akhir 2022.
“Saya ingat satu balapan di Misano di mana mereka jauh lebih cepat dari saya, saya berakhir di podium karena saya mengerem lebih lambat dari mereka. Itu adalah poin kuat saya dan saya membawanya hingga batasnya.
“Sekarang saya merasa dengan Honda saya tidak memiliki titik kuat. Saya sangat kesulitan saat pengereman, saya kesulitan di tengah tikungan, dan saya kesulitan dalam akselerasi.
“Jadi, itulah mengapa saya tertinggal 20 detik di belakang pemenang karena saya tidak memiliki titik kuat. Saya merasa tidak memiliki kecepatan, saya tidak cepat dan saya tidak membalap dengan baik.”
Pol Espargaro memang selalu mengeluhkan sistem pengereman Honda RC213V, di mana ia tak dapat menerapkan gaya balap alaminya dengan menggunakan rem belakang.
Sepanjang balapan di Sirkuit Le Mans, Espargaro juga mengaku frustrasi karena tak mampu menyalip rival.
“Salah satu masalah terbesar saat ini dengan motor ini adalah saya tidak bisa menyalip. Saya tidak merasa memiliki poin kuat untuk menyerang pembalap lain. Saya kehilangan cukup banyak akselerasi, dengan daya cengkeram murni,” ujarnya.
“Saya berada di belakang KTM, di belakang Brad (Binder), yang mengerem tidak terlalu buruk dan pengereman adalah satu-satunya titik saya bisa mendapatkan waktu.
“Tetapi karena saya kehilangan akselerasi, saya perlu memulihkan waktu saat pengereman, ditambah perlu mengerem lebih lama lagi. Saya mencoba menyalip KTM sebanyak enam kali selama balapan dan keenam kalinya saya melebar karena itu tidak mungkin.
“Anda tidak memiliki titik kuat, jadi begitu saya terjebak di belakang seseorang, saya tidak bisa menyalip.”
Pol Espargaro, Repsol Honda Team
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.