Pol Espargaro Sebut Teknologi Tinggi Buat Pembalap Sulit Berimprovisasi
Pembalap Repsol Honda, Pol Espargaro, resah dengan perkembangan teknologi di MotoGP yang membuat para rider sulit berimprovisasi.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Motor MotoGP terus mengalami peningkatan dalam hal teknologi, terutama di sistem elektronik. Tujuan awalnya untuk memudahkan para pembalap untuk mengendalikan motor dan memungkinkan teknisi mengidentifikasi masalah.
Namun, hal tersebut sedikit menghilangkan DNA MotoGP, di mana seorang pembalap yang seharusnya memiliki kendali penuh pada motor mereka.
Pol Espargaro yang memulai karier di kejuaraan dunia sejak 2006 lalu, merasakan perubahan besar. Menurutnya, saat ini pembalap sulit berimprovisasi karena motor sudah dikendalikan oleh sistem elektronik.
“Saya pikir ketika teknologi berkembang pesat, kapasitas manusia untuk berimprovisasi mulai berkurang,” kata Espargaro seperti dilansir Motosan.
“Elektronik tidak membiarkan Anda membuka gas lebih awal atau hanya di titik yang tepat, dan traksi disempurnakan elektronik.
“Ketika Anda berada di belakang Ducati dengan 20 ribu sayap yang mencegah Anda mendapatkan slipstream dan menghasilkan turbulensi besar, Anda tidak bisa berada di belakang mereka atau menyalip.
“Bagaimanapun, pabrikan membutuhkan tingkat teknologi ini untuk berkembang dan membawanya ke motor komersial, itulah tujuan MotoGP.”
Pol Espargaro menyadari ia harus menerima kehadiran teknologi baru pada motor MotoGP. Tapi, ia memperingatkan bahwa hal tersebut juga bisa membahayakan peran pembalap di paddock.
“Ketika para petinggi memberikan masukan, pembalap tidak bisa banyak bicara. Saat motor melaju sempurna, yang lainnya sedikit tidak berpengaruh,” ujarnya.
“Tapi begitulah adanya, para elite dan pabrikan telah menginvestasikan banyak uang. Pembalap memang penting, begitu juga dengan pabrikan.”
Untuk itu, Pol Espargaro akan berusaha menyatu dengan semua pengembangan teknologi di MotoGP. Terutama melanjutkan proses adaptasi dengan RC213V agar bisa lebih kompetitif.
“Terkadang Anda berkendara dengan sangat bagus dan hanya finis keenam. Anda mengatakan bagaimana itu bisa terjadi? Inilah apa adanya,” tuturnya.
“Di sinilah peran pembalap pabrikan diperlukan. Itu menghitung segalanya, motor dan pembalap, serta semua staf yang mengelilingi kami.
“Saya lebih senang jika semua pembalap di grid menggunakan motor Honda, dan itu memudahkan kami melihat siapa pembalap tercepat di setiap akhir pekan.
“Tapi itu tidak bisa terjadi, itu hanya bisa dilakukan di Moto2 dan sedikit di Moto3. Sementara, di MotoGP sangat mustahil.”
Pol Espargaro, Repsol Honda Team
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments