Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Preview MotoGP 2017: Apakah Vinales kandidat favorit juara dunia?

Maverick Vinales muncul sebagai sosok yang digadang-gadang bakal memenangi kejuaraan. Apakah benar demikian? Panel internasional kami memberikan preview jelang musim baru.

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Apakah Vinales benar favorit juara setelah pramusim yang kuat? 

Val Khorounzhiy, Editor Berita

Pembalap anyar Yamaha, Vinales, memuncaki empat tes resmi MotoGP dan tampak nyaman di atas motor YZR-M1.

Tidak perlu diragukan bahwa dia kini salah satu pembalap top dan ancaman serius dalam perebutan gelar juara. Namun, klaim Vinales menjadi kandidat favorit tentu masih perlu dibuktikan lebih jauh, walau tak dipungkiri dia kencang selama tes.

Ducati dan Suzuki tampak siap meladeni perlawanan dua pabrikan raksasa Honda dan Yamaha musim ini. Dengan demikian, empat tim ini diprediksi bakal muncul sebagai penantang titel MotoGP.

Bagaimana dengan Valentino Rossi? Ia selalu dapat menemukan 0,1 detik jelang balapan. Akan tetapi, ia diyakini bakal melawan Dani Pedrosa pada musim 2017. Dan hal itu menyisakan pertarungan antara Vinales dan juara dunia bertahan, Marc Marquez.

Masih teringat jelas kemampuan sang pembalap mengelola kelemahan Honda sepanjang musim lalu. Kendati itu juga tak terlepas dari faktor kesalahan yang dibuat duo Yamaha. Sejauh ini, rival anyar Vinales belum membuat kesalahan selama tes pramusim.

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing

Bisakah Rossi menjadi kekuatan yang diperhitungkan?

Charles Bradley, Editor-in-chief

Valentino Rossi adalah bintang MotoGP sepanjang karier balapnya. Dia menjadi yang paling bersinar selama lebih dari dua dekade. Namun, bukan berarti perjalanan The Doctor selalu mulus. Ia pernah terganjal ketika bersama Ducati.

Rossi memang lalu kembali ke Yamaha. Sembilan kemenangan telah diraihnya bersama pabrikan Jepang, dihitung dari musim 2013. Kini ia mengoleksi 88 kemenangan di kelas premier.

Pada 2015, Valentino berada dalam performa terbaik. Tampil kuat dan mampu memberikan perlawanan sengit kepada Marquez dan Jorge Lorenzo. Akan tetapi, ia akhirnya harus menerima kenyataan kalah dari sang mantan rekan setim pada musim kontroversial sepanjang sejarah Grand Prix.

Tahun lalu, ia muncul sebagai rival terdekat Marquez dalam pengumpulan poin di klasemen. Sayangnya, dua kemenangan Rossi tak cukup menggusur pembalap Repsol Honda itu dari posisi teratas, ditambah The Doctor juga melakukan sejumlah kesalahan sepanjang musim.

Menjelang bergulirnya musim 2017, Rossi jelas masih menyimpan ambisi untuk merengkuh gelar ke-10. Tapi apakah ia dalam posisi kuat musim ini? Banyak hal yang akan tergantung dari bagaimana reaksinya memiliki Vinales sebagai rekan setim.

Hasil tes pramusim menunjukkan bahwa pembalap anyar Yamaha itu bakal melampaui Rossi, walaupun tak menutup kemungkinan The Doctor membuat gebrakan.

Valentino Rossi, Yamaha Factory Racing

Apa yang bisa dicapai Lorenzo dalam satu tahun di Ducati?

Oriol Puidgemont, Editor MotoGP

Tampaknya Ducati telah menemukan saat tes pramusim, bahwa dalam balap motor, hasil dua ditambah dua tidak selalu empat. Mereka seharusnya tahu dari kesulitan Rossi pada 2011 dan 2012, dan akhirnya diingatkan kembali oleh hasil tes Lorenzo selama mengendarai Desmosedici GP.

Lebih jauh, baik Ducati atau Lorenzo tampaknya tidak dalam opini sama perihal berapa lama waktu yang dibutuhkan Ducati untuk mengembangkan motor juara dunia. Usai tes pramusim Qatar, Gigi Dall’Igna mengatakan bahwa timnya belum siap bertarung dalam perebutan gelar juara musim ini.

Kedatangan Lorenzo sangat berarti bagi Ducati, tapi ia juga pembalap yang sulit dihadapi. Dia teliti dalam hal detail yang berhubungan dengan mengendarai motor, dan segalanya harus sempurna untuk memaksimalkan paket.

Setelah sembilan musim terhitung mudah mengendarai Yamaha, Lorenzo tampak terkejut di awal keterlibatan dengan Ducati. Tapi semakin lama berada di trek, ia mulai mengenal tunggangannya lebih baik – dan fokus untuk mengubah gaya balapnya yang super halus.

Lorenzo mungkin akan memenangi beberapa balapan pada musim pertama di Ducati. Namun, akan sangat sulit baginya untuk memperebutkan gelar juara, karena Marquez dan Vinales tampak jauh melangkah di depan. Lorenzo juga mengakui rekan setim Andrea Dovizioso akan berada di depannya.

Jorge Lorenzo, Ducati Team

Apa yang bisa kita harapkan dari Iannone dan Suzuki? 

Mitchell Adam, Editor Internasional Autosport

Suzuki adalah peningkatan besar di MotoGP 2016. Setelah penampilan menjanjikan saat comeback pada 2015, terutama dalam kualifikasi, pabrikan Jepang itu mengambil langkah kemajuan berkat bantuan mesin dan mengadopsi seamless shift gearbox (sistem transmisi tanpa hentakan).

Vinales tampil lebih tajam, dibandingkan Aleix Espargaro, dan mampu menantang Yamaha, Ducati dan Honda. Ia meraih hasil kualifikasi di baris depan di Qatar musim lalu, hanya terpaut 0,095 detik dari pole position. Dan ia seharusnya dapat menang di Argentina, andai tidak mengalami kecelakaan.

Gebrakan sang pembalap datang saat Le Mans. Tak hanya berhasil naik podium ketiga, ia juga menerima tawaran Yamaha untuk menggantikan Lorenzo. Vinales lalu melanjutkan raihan apik dengan kemenangan di Silverstone.

Lalu, datanglah sosok Andrea Iannone, yang didepak Ducati usai merekrut Lorenzo. Dalam situasi terbaik, Iannone sangat kencang. Tapi dalam situasi terburuk, namanya berada di urutan teratas dalam hal terjatuh.

Jika Davide Brivio bisa menjinakkan Iannone, maka Suzuki tak akan begitu kehilangan Vinales. The Maniac juga tampak bagus saat tes pramusim dan tidak akan mengejutkan andai ia start dari baris depan.

Evolusi telah menjadi pesan dari Suzuki selama musim dingin, dan Iannone akan berharap dapat mencapai kemajuan, serta tidak menemui masalah perihal kurangnya grip belakang pada GSX-RR.

IAndrea Iannone, Team Suzuki MotoGP with Aerodynamic wing Suzuki fairing

Seberapa dekat kita akan mendapatkan rekor sembilan pemenang musim lalu? 

Jamie Klein, Editor UK

Kembalinya Michelin ke MotoGP merupakan jawaban dari musim yang sulit diprediksi, begitu pula yang akan terjadi pada 2017. Data dan pengalaman yang akan ditawarkan akan sedikit lebih konsisten musim ini. Walaupun tiga pabrikan top akan berdekatan dan kita dapat melihat sejumlah pemenang berbeda.

Jelasnya, ada enam pembalap – Marquez, Pedrosa, Rossi, Vinales, Lorenzo dan Dovizioso – yang memiliki perlengkapan untuk menang. Dari daftar itu, kita bisa menambahkan Cal Crutchlow, yang telah menunjukkan performa apik bersama LCR Honda pada 2016.

Iannone juga akan mampu bersaing di barisan depan. Pembalap Marc VDS Racing, Jack Miller, mungkin satu-satunya yang tidak kecewa karena tidak menang lagi.

Dari tiga tim satelit, duet Yamaha Tech 3 – Jonas Folger dan Johann Zarco – tampil baik selama tes. Alvaro Bautista (Aspar Team) akan memiliki peluang untuk meramaikan persaingan, serta Danilo Petrucci yang mendapatkan Desmosedici GP17.

Lalu, Aprilia akan berupaya untuk melanjutkan dapat menembus 10 besar, setelah penampilan solid pada musim lalu. Sementara itu, KTM tampaknya akan berada di belakang, tapi mereka akan tetap mengincar poin untuk klasemen.

Cal Crutchlow, Team LCR Honda

Marquez atau Vinales?

Jamie Klein: Marquez tidak akan tampil tanpa perlawanan, dan Honda tampak dalam kondisi lebih baik dibandingkan musim lalu. Tapi cukup mungkin bahwa tiga kali juara dunia MotoGP itu akan menggunakan pendekatan lebih terukur untuk melawan Vinales. Jika dia harus menekan sepanjang waktu, maka kesalahan seperti 2015 dapat mengubur peluang dan membuka pintu bagi sang rival.

Top 5: Vinales, Marquez, Rossi, Pedrosa, Lorenzo

Val Khorounzhiy: Seperti Marquez yang bagus bersama Honda tahun lalu, Vinales melaju cepat sejak bergabung ke Yamaha - dan dia lebih baik dari sekadar finis balapan.

Top 5: Vinales, Marquez, Rossi, Dovizioso, Pedrosa

Oriol Puigdemont: Vinales telah menjadi pembalap yang harus dikalahkan saat tes pramusim, tapi kita belum melihat dia bertarung melawan para pembalap lain di trek. Kita tahu bagaimana kuatnya Marquez, dan kita juga jangan lupa bahwa Honda 2017 tampak lebih kompetitif dibandingkan tahun lalu.

Top 5: Marquez, Vinales, Rossi, Pedrosa, Lorenzo

Lena Buffa (Editor MotoGP, Perancis): Vinales telah belajar semasa memperkuat Suzuki, dan kini siap untuk bersinar bersama motor terbaik di grid. Proses adaptasinya di Yamaha berjalan sempurna, walaupun masih harus dilihat bagaimana sikapnya ketika dalam tekanan dan bertarung langsung dengan nama-nama besar di kejuaraan.

Jika kejuaraan ini seketat yang kita harapkan, maka kemampuan untuk tidak membuat kesalahan akan menjadi kunci. Setelah tes pramusim, keuntungan melekat kepada Vinales. Bagaimana jika Marquez, menghadapi rival tangguh, kembali ke pendekatan 2015 dan membuat sejumlah kesalahan?

Top 5: Vinales, Marquez, Rossi, Dovizioso, Pedrosa

Matteo Nugnes (MotoGP Editor, Italy): Vinales was the star of the winter, but Marquez remains the favourite, because the Honda is better than one year ago and the Spaniard has blistering race pace. Will Vinales be able to bear the pressure?

Top 5: Marquez, Vinales, Lorenzo, Rossi, Pedrosa

Toni Boerner (Editor MotoGP, Jerman): Juara dunia bertahan telah membangun karakter pada 2015, dan begitu dewasa sejak musim lalu dalam hal konsistensi.

Vinales mungkin dianggap sebagai kandidat kuat juara, karena performa impresif saat tes pramusim. Namun, tes pramusim adalah tes pramusim. Dia belum bertarung memperebutkan gelar juara sejak musim 2013 di kelas Moto3, dan tekanan di MotoGP adalah hal berbeda. Apakah dia bisa menghadapinya?

Top 5: Marquez, Pedrosa, Vinales, Rossi, Lorenzo

Marc Marquez, Repsol Honda Team

Prediksi kejuaraan:

PosisiPembalapJKVKCBOPMALBMNTBTotal
1  Marquez 9 9 10 10 9 9 10 10 76
2  Vinales 10 10 9 9 10 10 9 8 75
3  Rossi 8 8 8 8 8 8 7 7 62
4

 Pedrosa

7 6 6 7 7 6 6 9 54
5  Lorenzo 6 5 5 6 6 5 8 6 47
6  Dovizioso 5 7 3 5 4 7 5 3 39
7  Iannone 3 4 7 3 5 3 4  

29

8  Crutchlow 4 3 4 4 3 4 3 4 29
9  Folger       2 2     5 9
10  Petrucci   1 2 1   1 2   7
11  Bautista 2             2 4
12  Zarco 1         2     3
13  A Espargaro         1   1 1 3
14  Rins   2             2
15  Redding     1           1

Poin diberikan sesuai urutan 10-9-8-7-6-5-4-3-2-1 

Maverick Viñales, Yamaha Factory Racing, Marc Marquez, Repsol Honda Team

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Apa kata pembalap soal balapan basah di Qatar?
Artikel berikutnya MotoGP Qatar: Vinales tercepat di FP1, Rossi kesembilan

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia