Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Jorge Lorenzo Akui Pernah Depresi

Jorge Lorenzo sempat merasa depresi sebelum MotoGP Italia 2018 karena memikirkan bakal tak punya tim.

World Champion Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing and Jorge Lorenzo

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Menjadi pembalap sekaligus pesohor mesti tampil dengan sempurna di hadapan publik. Tuntutan tersebut membuat mereka depresi dan harus menyembunyikannya.

Ia mencatatkan juara dunia MotoGP tiga kali bersama Yamaha. Pada 2017, Lorenzo melompat ke Ducati dengan ekspektasi bisa mengulang prestasi serupa.

Namun, kenyataan bertolak belakang. Selama dua musim, pembalap Spanyol tersebut menang tiga kali dan empat podium. Sayangnya, selalu mendarat di luar lima besar.

Tentu saja, pabrikan Borgo Panigale tersebut tak mau memperpanjang kontraknya. Bahkan, Danilo Petrucci sudah disiapkan untuk mengisi slot yang ditinggalkannya.

Melihat terancam keluar dari MotoGP, membuatnya sangat terpuruk dan frustrasi. Oleh karena itu, ia berusaha meyakinkan tim. Tapi, apa yang dilakukan Lorenzo sia-sia.

“Pada dua tahun di Ducati, saya punya kenangan indah, mungkin satu-satunya momen buruk sebelum Mugello,” ujarnya kepada DAZN.

Baca Juga:

“Pada momen itu, saya mengerti bahwa saya tidak akan punya motor dan saya berada dalam momen paling indah dalam karier.”

Dalam kegelapan, tiba-tiba Lorenzo melihat secercah cahaya yang dibawa manajer Honda, Alberto Puig. Ia menyelamatkan karier pria 34 tahun tersebut.

“Saya melihat semua negatif, saya hanya hanya ingin tidur-tiduran saat itu. Saya tak tahu kalau itu adalah sebuah depresi atau depresi kecil, tapi semua tampak sangat sedih. Mental saya anjlok,” katanya.

“Olahraga menjadi sebuah metodis dan perfeksionis. Entah Anda terobsesi dan tenggelam di dunia ini atau tidak mungkin bertarung dengan yang terbaik di dunia.”

Sungguh disesalkan, dia tak bisa membalas kebaikan Honda. Tak sekali pun berada di 10 besar. Jorge Lorenzo hanya mengumpulkan 28 poin dan peringkat ke-19.

Kali ini, juara dunia kelas 250cc 2006 dan 2007 tersebut mulai sadar bahwa kemampuannya menurun drastis sehingga tak bisa bersaing dengan lawan. Lorenzo pun terima ketika kontraknya tidak diperbarui dan meninggalkan balapan MotoGP.

Setelah pensiun, ia memutuskan untuk bersenang-senang dan membuka kanal Youtube, serta sangat aktif di media sosial.

Podium: Jorge Lorenzo merayakan dengan sampanye

Podium: Jorge Lorenzo merayakan dengan sampanye

Foto oleh: Yamaha Motor Racing

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Valentino Rossi Ungkap Tak Punya Rival Favorit
Artikel berikutnya Bukan Aramco, Mooney Resmi Sponsor Utama VR46 Racing Team

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia