Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Fabio Quartararo Bisa Masuk Daftar 15 Kampiun MotoGP Spesial

Jika berhasil merebut gelar juara dunia MotoGP 2021, Fabio Quartararo akan sejajar dengan nama-nama seperti Mick Doohan, Casey Stoner, dan Nicky Hayden.

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) selangkah lagi merebut trofi kampiun kelas MotoGP pada Kejuaraan Dunia Balap Motor 2021.

Menjelang tiga balapan terakhir yang akan dimulai di MotoGP Emilia Romagna, 22-24 Oktober mendatang, Quartararo sudah unggul 54 poin atas rival terdekat, Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).

Dengan maksimal 75 poin yang bisa direbut dalam tiga balapan terakhir, secara matematis Quartararo memang sangat diuntungkan. Ia hanya perlu finis di depan Bagnaia bila sama-sama masuk di zona poin (15 besar), berapa pun posisinya.

Quartararo juga akan juara di Misano nanti jika: ia finis di P5 dan Bagnaia tidak naik podium, masuk P6 dan Bagnaia lebih buruk daripada P4, finis P7 atau lebih buruk dan Bagnaia tidak mampu di depannya minimal tiga posisi, bila tidak mencetak poin dan Bagnaia di P15 atau lebih buruk, dan tanpa angka dengan Bagnaia masuk di P14 atau lebih buruk. 

Casey Stoner, saat turun di atas Ducati Desmosedici GP7 di GP Catalunya 2007. Stoner langsung menjadi kampiun MotoGP pada 2007 (lainnya 2011) tanpa pernah menjuarai kelas di bawahnya.

Casey Stoner, saat turun di atas Ducati Desmosedici GP7 di GP Catalunya 2007. Stoner langsung menjadi kampiun MotoGP pada 2007 (lainnya 2011) tanpa pernah menjuarai kelas di bawahnya.

Foto oleh: Ducati Corse

Bila salah satu dari skenario di atas terjadi, maka Quartararo akan bergabung dengan 15 juara dunia lain terkait torehan yang spesial.

Pembalap asal Prancis, 22 tahun, tersebut akan menjadi orang ke-16 yang mampu merebut gelar juara dunia kelas premier (500cc/MotoGP) tanpa pernah menguasai kelas-kelas di bawahnya.

“El Diablo” menarik perhatian tim-tim balap motor dunia seusai menjadi kampiun FIM CEV Moto3 Junior pada 2013 dan 2014. Tidak heran bila saat melakukan debut di Grand Prix pada, harapan publik pun sangat besar.

Tetapi, Quartararo tidak berhasil merebut gelar meskipun menghabiskan dua musim masing-masing di Moto3 (2015, 2016) dan Moto2 (2017, 2018). Ia kemudian promosi ke MotoGP pada 2019 setelah ditarik Petronas Yamaha SRT.

Nicky Hayden, Repsol Honda, menjadi juara dunia MotoGP pada 2006 juga tanpa pernah memenangi dan bahkan turun di dua kategori di bawahnya.

Nicky Hayden, Repsol Honda, menjadi juara dunia MotoGP pada 2006 juga tanpa pernah memenangi dan bahkan turun di dua kategori di bawahnya.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Ternyata, Quartararo justru mampu beradaptasi dengan cepat dengan motor-motor MotoGP. Setelah dua musim di tim satelit, mulai MotoGP 2021 ia ditarik skuad pabrikan Yamaha. Hasilnya memang luar biasa.

Berkat ketenangan, kecepatan, serta memahami dan menyatu dengan karakter Yamaha YZR-M1, Quartararo sudah menyabet lima kemenangan dari total 10 finis podium, lima pole, dan lima fastest lap, dalam 15 balapan yang sudah digelar di MotoGP 2021.

Bila mampu memastikan gelar di Misano atau menahan Bagnaia sampai chequered flag di Valencia (balapan terakhir), Quartararo bakal mengikuti 15 kampiun kelas premier sebelumnya yang tidak pernah menjadi juara dunia di kategori terkecil (125cc/Moto3) maupun menengah (250cc/Moto2).

Jika itu terjadi, Fabio Quartararo akan menjadi orang Eropa pertama yang mampu juara dunia kelas tertinggi tanpa pernah kampiun di kategori di bawahnya, setelah Franco Uncini (Suzuki) menguasai kelas 500cc pada 1982.

Barry Sheene, Suzuki, pembalap Inggris yang menguasai kelas 500cc pada 1976 dan 1977 tanpa pernah merebut gelar di kelas bawahnya.

Barry Sheene, Suzuki, pembalap Inggris yang menguasai kelas 500cc pada 1976 dan 1977 tanpa pernah merebut gelar di kelas bawahnya.

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Seperti diketahui, tiga juara dunia MotoGP terakhir: Joan Mir (Team Suzuki Ecstar), Marc Marquez (Repsol Honda), dan Jorge Lorenzo, semua pernah menjadi kampiun kelas di bawahnya sebelum berjaya di kategori tertinggi.

Namun begitu, seperti semua tahu, sebenarnya tidak ada jalur yang diwajibkan untuk dilalui para pembalap dalam mengejar target menjadi juara dunia MotoGP.

Casey Stoner, salah satu pembalap terhebat yang pernah ada di Grand Prix, mampu menjadi kampiun MotoGP pada 2007 dan 2011 tanpa pernah menjuarai kelas 125cc atau 250cc.

Mendiang Nicky Hayden merebut gelar juara dunia MotoGP 2006 tanpa pernah turun sama sekali di kelas yang lebih rendah sebelumnya. Seperti kebanyakan pembalap asal Amerika Serikat lainnya, Hayden berkarier di AMA Superbike sebelum debut di MotoGP (pada 2003).  

Selain Uncini, Stoner, dan Hayden, ada 12 pembalap lain yang mampu juara dunia kelas premier tanpa memenangi trofi di kategori bawahnya.

Ada ayah dan anak, Kenny Roberts dan Kenny Roberts Jr, Mick Doohan, Kevin Schwantz, Wayne Rainey, Eddie Lawson, Wayne Gardner, Freddie Spencer, Marco Lucchinelli, dan Barry Sheene.

Juara dunia kelas 500cc 1957 Libero Liberati serta kampiun dua kali kelas yang sama, Umberto Masetti (1950, 1952), adalah dua nama lainnya.

Baca Juga:

 

     

 

 

 

 

 

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Francesco Bagnaia: Valentino Rossi Memacu Saya untuk Jadi yang Terbaik
Artikel berikutnya Sirkuit Mandalika Kini Sudah Dilengkapi Pit Building Modular

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia