Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Fabio Quartararo Jelaskan Kesulitan di Trek Basah-Kering

Pemimpin klasemen MotoGP 2022 itu hanya menempati peringkat ketiga waktu kombinasi dua sesi latihan bebas Grand Prix Belanda, Jumat (24/6/2022).

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Juara dunia dan pemenang GP Belanda tahun lalu Fabio Quartararo mengawali edisi ke-91 Dutch TT di Assen dengan menempati peringkat kedua waktu kombinasi dari dua sesi latihan bebas (Free Practice/FP) pada Jumat, akibat penalti yang diterima peraih P2, Aleix Espargaro (Aprilia Racing).

Turun di trek basah Sirkuit Assen pada FP1 dan lintasan yang mulai mengering pada FP2, pembalap asal Prancis tersebut hanya kalah dari Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo). El Diablo hanya kalah cepat 0,305 dari waktu lap terbaik buatan pembalap asal Italia tersebut.

Musim ini, Quartararo sejatinya sudah membuktikan kualitasnya di lintasan basah. Pada putaran kedua yang berlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika, Indonesia, Quartararo mampu naik podium kedua setelah merebut pole dan mencetak fastest lap lomba.

Quartararo pun menjadi satu-satunya pembalap MotoGP musim ini yang sudah merebut enam finis podium, yang tiga di antaranya kemenangan.

Karena itulah menjelang GP Belanda yang akan diikuti jeda paruh musim, El Diablo mampu memimpin klasemen dengan unggul 34 poin atas rival terdekat, Espargaro.

“Pada FP2, saya lebih berhati-hati di bagian terakhir sektor keempat dan di Tikungan 4. Tetapi di area lain, lintasan sudah relatif mengering,” ucap Quartararo seperti dikutip Speedweek.

“Saya sendiri menggeber motor lebih kurang sama dengan saat trek kering. Waktu lap yang serupa dengan race pace tahun lalu, membuktikan itu.”

Quartararo pun menjelaskan sulitnya ia dan para pembalap Yamaha lain saat lintasan masih basah pada awal FP2. Saat itu, mereka turun dengan ban basah karena masih banyaknya area basah di Assen.

“Situasi tersebut tidak hanya menyulitkan saya tetapi juga para pembalap Yamaha lainnya,” ujar pembalap yang sudah mengoleksi kemenangan dalam 11 Grand Prix kelas MotoGP sejak turun mulai 2019 tersebut.

Baca Juga:

Saat suhu naik menjadi 24 derajat Celsius, ban basah juga harus dipanaskan untuk mendapatkan suhu ideal demi performa bagus.

“Kondisi tersebut menyulitkan saya saat kami memulai sesi dengan ban basah namun kondisi trek sebagian mengering. Pasalnya, Anda tidak boleh terlalu lambat karena itu akan membuat suhu ban menurun dan berbahaya bagi keseimbangan motor,” katanya.

Kondisi tersebut, menurut Fabio Quartararo, diperparah karena ia tidak memakai set-up motor untuk trek kering, menjelang akhir sesi FP2.

“Jika memakai setelan standar (untuk trek kering), akan berbahaya buat saya karena saat itu kondisi lintasan antara basah dan kering,” ujar Quartararo.

“Sasis Yamaha ini sangat kaku sehingga Anda tidak bisa terlalu miring saat menikung kala lintasan basah. Itulah mengapa saya melembutkan dibanding untuk trek kering.

“Kondisi tersebut merugikan saya pada akhir FP2, saat saya berusaha meningkatkan waktu lap lagi. Tetapi, hari ini memang kecepatan memang tidak terlalu penting. Saya lebih memikirkan feeling dan sejauh ini semua berjalan bagus.”

Meskipun lebih menyukai Assen dalam kondisi kering, Fabio Quartararo tidak lagi mengkhawatirkan cuaca Belanda yang mudah berubah. Ia mengaku memerhatikan laporan cuaca di Belanda sejak Senin sampai Rabu dan tidak ada yang 100% tepat.

“Saya kini tidak lagi peduli soal prediksi cuaca. Saya akan ambil risiko apa pun kondisi (cuaca) di lintasan karena semua pembalap pasti akan merasakannya,” tutur Quartararo.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Hasil FP2 MotoGP Belanda: Redam Aleix Espargaro, Bagnaia Kuasai Jumat
Artikel berikutnya Handling Motor Lebih Bagus, Francesco Bagnaia Kian Percaya Diri

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia