Quartararo Lihat Yamaha Makin Jauh dari Pabrikan Eropa
Fabio Quartararo menganalisis kinerja Yamaha YZR-M1 2024 setelah akhir pekan pertama musim ini. Ia jauh dari kata puas karena finis P11 di MotoGP Qatar usai bertarung dengan Johann Zarco dan Joan Mir.
Setelah awal musim sulit di Losail, Fabio Quartararo yakin meskipun ada peningkatan kecil, Yamaha masih jauh dari merek-merek Eropa dibandingkan tahun 2023. Pembalap asal Prancis ini memiliki daftar panjang hal-hal yang perlu ditingkatkan.
"Memang begitulah adanya. Kami lebih jauh dari tahun lalu," kata Quartararo tentang tiga pabrikan Eropa, yang menghiasi podium akhir pekan.
"Kami sedikit membaik, tetapi para rival masih lebih baik dan lebih cepat dari tahun lalu. Jarak antara semua pabrikan Eropa dan kami makin besar, bahkan terlihat seperti Honda kehilangan sesuatu dan mereka sangat menderita, tetapi hari ini rasanya kami bahkan lebih buruk," katanya.
El Diablo hanya kompetitif atas para pembalap Honda, Joan Mir dan Johann Zarco, yang juga mengalami nasib serupa, di bagian akhir balapan. Ia mengejar ketertinggalan dan melintasi garis finis di urutan ke-11, dengan selisih 17,7 detik di belakang pemenang, Francesco Bagnaia.
"Motornya tidak bermasalah, hanya saja ada sedikit masalah. Katakanlah, ini rumit karena kami tidak bisa mengatakan 'kami harus meningkatkan aerodinamika'. Tidak, kami harus meningkatkan aerodinamika, tetapi juga cara motor berbelok, meningkatkan mobilitas yang kami miliki, meningkatkan degradasi ban, meningkatkan elektronik... Semuanya,” ujarnya.
"Kami punya banyak hal yang harus diperbaiki, kecuali 15 hal kecil yang bisa menjadi masalah besar yang tak bisa kami selesaikan. Itulah mengapa kami harus menemukan solusinya sedikit demi sedikit. Tetapi sayangnya, kami belum membuat kemajuan sejak tes tersebut. Kami telah mengubah cara kerja kami cukup banyak, bahkan dengan elektronik, tetapi kami belum membuat banyak kemajuan.
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi terutama terfokus pada kemampuan untuk mendapatkan yang terbaik dari ban. Saat Sprint Race, Quartararo mengalami degradasi sangat cepat dan, meskipun masalahnya tidak terlalu terasa pada Minggu, ia segera menyadari bahwa tidak bisa menuntut ban sebanyak yang dituntut oleh para rivalnya.
Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
"Masalahnya adalah potensi yang kami miliki di lap pertama lambat, kami tidak bisa secepat para pemimpin. Saya melakukan start dengan baik, saya pikir pada awalnya saya berada di belakang Aleix Espargaro dan Pedro Acosta, tetapi begitu ada tikungan panjang dengan akselerasi tinggi, apa yang menjadi kekuatan kami pada 2021 - ketika saya membuka jarak dengan Ducati di trek lurus tiga kali lipat - sekarang menjadi titik lemah kami,” ia menguraikan.
“Itu membuat Anda bertanya-tanya mengapa kami lambat di tikungan seperti ini. Maverick Vinales menyalip saya dan bannya berasap di setiap tikungan. Jika saya melakukan itu dalam satu lap, saya kehilangan banyak detik di akhir balapan.
"Saya ingin tahu akar masalahnya. Jika Anda melihat Sprint Race, saya pikir kami tertinggal 15 detik dan hari ini kami ketinggalan 17 detik, dengan jumlah lap dua kali lebih banyak. “Bagaimanapun, kami tertinggal sangat jauh. Tapi mengapa kami tak bisa lebih cepat di sprint? Itulah pertanyaannya.
"Kami telah membuat kemajuan, jadi sulit untuk mengatakannya, tetapi dibandingkan dengan yang lain, memang benar bahwa level motor kami lebih jauh dari sebelumnya," ucap pria asal Côte d'Azur itu.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.