Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Quartararo mengira bakal bertarung lawan Rossi

Fabio Quartararo sempat mengira MotoGP Austria akan menjadi arena pertarungannya dengan sang idola, Valentino Rossi.

Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Pole position, podium dan memimpin balapan telah dicapai El Diablo. Namun ada satu keinginannya yang belum tercapai, yakni bertarung melawan Marc Marquez dan The Doctor.

Kesempatan itu hampir terjadi saat MotoGP Ceko, tetapi Rossi finis jauh di depan Quartararo. Sedangkan ketika balapan di Red Bull Ring akhir pekan lalu, giliran sang rookie yang finis di depan idolanya.

“Di Brno, saya berusaha yang terbaik. Ketika saya melihat dia, ‘Oke, sepertinya itu akan menjadi (pertarungan) yang pertama dengan idola saya semasa kecil,” tutur Quartararo kepada MotoGP.com.

“Hari ini, ketika saya 0,4 detik di depan Valentino, ‘Oke, mungkin hari ini (pertarungannya). Namun saya melakukan yang terbaik. Saya menekan. Tidak membuat kesalahan.

“Setiap lap saya lebih cepat 0,1 detik dan akhirnya konstan. Rasanya hebat untuk (finis) di depan idola Anda,” simpulnya.

Podium ketiga pada MotoGP Austria menambah catatan impresif Quartararo sejak debut kelas premier pada awal musim. Semakin mengesankan, di trek yang menyulitkan YZR-M1, ia jadi pembalap pertama Yamaha dalam tiga besar – mengungguli Rossi dan Maverick Vinales.

Belum lagi fakta bahwa pembalap muda Prancis itu sempat memimpin balapan selama enam lap, sebelum kemudian dilewati Andrea Dovizioso serta Marc Marquez satu lap berikutnya.

“Itu tidak mudah karena memakai ban soft dan saya masih belum berpengalaman menjaga ban belakang. Tapi balapan ini saya mengambil banyak pengalaman dengan mengendarai motor di tikungan cepat. Akhirnya, kami naik podium dan (finis) sebagai Yamaha pertama,” papar El Diablo.

“Saya satu-satunya Yamaha yang memakai ban soft hari ini. Saya kehilangan lap time, namun tidak begitu banyak dari awal hingga akhir. Pada awalnya Anda punya lebih banyak grip. Tetapi, pada akhirnya, Anda punya lebih sedikit bahan bakar sehingga Anda dapat late braking.

“Itu sesuatu yang saya pelajari banyak hari ini, karena ini adalah salah satu trek dengan pengereman paling agresif. Sangat menyenangkan podium di trek yang merupakan salah satu yang tersulit bagi saya dalam kalender,” pungkasnya.

Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Third place Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
Fabio Quartararo, Petronas Yamaha SRT
10

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Zarco dan KTM resmi berpisah
Artikel berikutnya Marquez Belum Bisa Kembali pada MotoGP Eropa

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia