Fabio Quartararo Ragu Ada Trek Cocok untuk Yamaha
Pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo memiliki keraguan. Ia meyakini tidak akan ada trek yang benar-benar cocok untuk motornya di paruh kedua MotoGP 2022.
Foto oleh: Dorna Sports
Fabio Quartararo memiliki salah satu hasil terburuknya tahun ini di Grand Prix Inggris, 7 Agustus lalu. Ia hanya mampu finis kedelapan setelah harus menjalani long lap penalty dan menggunakan ban medium di Sirkuit Silverstone.
El Diablo memang bisa membatasi kerusakan dari pesaing terdekatnya, Aleix Espargaro (Aprilia Racing), yang menutup race di P9. Tetapi, ia kalah 17 poin dengan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team), yang meraih kemenangan.
Quartararo tetap nyaman di puncak klasemen sementara dengan keunggulan 22 poin atas Espargaro dan 49 angka di depan Bagnaia. Tetapi dengan 200 poin yang bisa diperebutkan, titel MotoGP keduanya masih jauh dari pasti.
Musim lalu, ia gagal menang sekalipun usai kunjungan ke Silverstone. El Diablo juga kesulitan di Aragon dan Valencia. Dengan jadwal yang lebih padat tahun ini, termasuk kembalinya tur Asia serta Australia, membuatnya tidak yakin.
Pasalnya, beberapa trek terlihat cukup sulit untuk YZR-M1, termasuk Red Bull Ring, di mana GP Austria digelar akhir pekan ini. Seperti diketahui, motor Yamaha kurang bertenaga menghadapi Aprilia RS-GP dan Ducati Desmosedici.
“(Red Bull Ring) adalah sirkuit yang agak sulit bagi kami. Saya pikir kami datang ke trek-trek di mana itu bukan yang terbaik untuk kami, tetapi yang pasti adalah saya akan mencoba memberikan performa terbaik di setiap balapan dan latihan,” ujar Quartararo dilansir Canal+.
Fabio Quartararo, Yamaha Factory Racing
Foto oleh: Dorna
“Saya pikir kami bisa cepat di semua trek, tetapi sebenarnya tidak ada yang cocok untuk kami. Semua sirkuit (di paruh kedua) memiliki banyak akselerasi dan sektor lurus yang panjang. Kami tidak balapan di Jepang dan Thailand tahun lalu, itu penuh dengan trek lurus panjang.”
Defisit tenaga pada M1 dan sensitivitas ban dalam traffic membuat Fabio Quartararo seringkali kesulitan saat terjebak di grup. Jika sudah demikian, El Diablo tak bisa berbuat banyak. Itu terjadi di Silverstone. Ia cemas berulang di trek lain.
“Kami tahu kami tidak memiliki banyak power. Kami seperti yo-yo dengan pembalap di depan, kami tak dapat mencoba untuk melancarkan serangan dan saya tidak bisa melakukan keajaiban,” tutur sang rider.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments