Fabio Quartararo Sulit Dapat Feeling di Trek Basah-Kering
Pemimpin klasemen MotoGP 2021 Fabio Quartararo menyebut latihan bebas kedua (FP2) GP Styria sebagai mimpi buruk. Ia mengaku kesulitan di lintasan basah.
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Pada sesi FP1 yang berlangsung Jumat (6/8/2021) pagi, pembalap tim pabrikan Monster Energy Yamaha MotoGP tersebut menempati peringkat kedelapan. Ia terpaut 0,775 detik dari Takaaki Nakagami (LCR Honda Idemitsu) yang menjadi pembalap tercepat FP1.
Hujan yang turun sebelum FP2 membuat para pembalap sulit mengembangkan waktu lap di Sirkuit Red Bull Ring. Akibatnya, untuk waktu kombinasi, sebagian besar pembalap menggunakan lap FP1.
Dari waktu kombinasi, Quartararo memang masih berada di 10 besar. Nakagami berada di posisi teratas waktu kombinasi dan Quartararo berada di P8 dengan gap yang sama seperti FP1.
Apa yang dikhawatirkan pembalap Prancis tersebut adalah gapnya di lintasan basah Red Bull Ring dengan Lorenzo Savadori (Aprilia Racing Team Gresini), pembalap terepat FP2, yang mencapai 2,194 detik (di posisi 15).
“Pada sesi pagi cukup bagus. Setelah lima pekan tidak di atas motor, saya butuh sedikit waktu untuk kembali terbiasa di trek. Saya rasa, dari sisi kecepatan, kali ini feeling saya lebih baik dibanding 2020,” ucap Quartararo.
Namun begitu, feeling Quartararo pada sesi FP2 langsung hilang. Saat lintasan benar-benar basah, Quartararo mengakui Yamaha bukanlah yang terbaik.
“Tetapi jika trek separuh basah dan separuh kering, saya sama sekali tidak memiliki feeling. Kami harus mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Aneh, kami sama sekali tidak memiliki grip di trek lurus,” ucap Quartararo.
“Saya bertarung dengan Jorge Martin (Pramac Racing) dan Pol Espargarao (Repsol Honda). Saat pengereman di tikungan, perbandingan kami tidak terlalu buruk. Tetapi begitu menarik gas, perbedaannya sangat besar.
“Power motor tidak terlalu banyak tetapi grip sungguh sulit. Jalannya sesi FP2 seperti mimpi buruk bagi saya.”
Fabio Quartararo menampik anggapan kepercayaan dirinya menurun di trek basah. Menurutnya, Valentino Rossi (Petronas Yamaha SRT) yang nota bene piawai di trek basah, juga mengalami masalah yang sama.
Quartararo pun menyebut sejak debutnya di MotoGP pada 2019, ia tidak pernah finis di luar 10 besar dalam lomba basah. Sirkuit-sirkuit seperti Brno, Motegi, dan Phillip Island diakuinya cocok dengan Yamaha YZR M1, meskipun dalam kondisi basah.
“Pada 2019, saya justru mampu kuat di trek basah. Saya tidak tahu mengapa padahal saya tidak suka balapan basah. Tahun lalu dan kini, entah mengapa feeling saya sangat aneh,” kata Quartararo yang sudah memenangi empat lomba musim ini.
“Kami masih memiliki waktu pada Sabtu untuk mencari set-up. Kami harus segera menemukan solusi untukbalapan pada Minggu karena hujan diperkirakan bisa turun dan saya sama sekali tidak memiliki feeling.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments