Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Rabat Antusias Bakal Kendarai Motor Pabrikan Ducati

Tito Rabat ditunjuk oleh Ducati untuk menggantikan Jorge Martin. Ia akhirnya bisa mengendarai Desmosedici GP versi terbaru untuk pertama kalinya.

Tito Rabat, Barni Racing Team

Foto oleh: Tito Rabat

Jadi pengganti Martin sekaligus mengakhiri penantian panjang Rabat. Pada seri Grand Prix Spanyol akhir pekan ini, ia akan memacu motor tim pabrikan yang sudah dinantikannya sejak naik ke MotoGP pada 2016.

Sekadar informasi, saat promosi ke kelas utama, Rabat bergabung dengan Marc VDS, ketika itu masih menjadi tim satelit Honda. Pada 2018, pembalap Spanyol itu hijrah ke Avintia Racing yang statusnya tim pelanggan Ducati.

Alhasil, Rabat pun tak dapat menggunakan motor spek pabrikan alias harus memakai motor versi dua tahun lebih tua. 

“Jelas, ini kesempatan besar, setelah penantian selama lima tahun. Saya berharap masih mengingat bagaimana cara kerja motor, karena sekarang saya telah menempuh banyak lap dengan ban Pirelli,” tutur Rabat seperti dilansir Speedweek.

“Saya akan mengendarai motor terbaik, milik tim pabrikan untuk pertama kalinya dalam hidup saya. Saya tidak memiliki ekspektasi apa pun di balapan ini. Saya hanya menjalankan tugas saya di sini.

“Saya merasa sangat fit, secara fisik dan mentalitas dalam bentuk terbaik. Saya hanya akan menjalaninya perlahan. Saya ingin tetap fokus, tenang, memberikan kemampuan semaksimal mungkin serta belajar dari tim.”

Baca Juga:

Tahun ini, Rabat bakal berkompetisi di World Superbike (WSBK) bersama Barni Racing dengan dukungan besar Ducati. Ini bagian dari kesepakatan usai pabrikan Italia itu mendepaknya keluar dari MotoGP.

“Saya akan menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin dan finis di posisi terbaik. Itu saja,” ujar juara dunia Moto2 2014 tersebut.

“Saya tidak tahu tentang motor dan tim. Tapi seperti yang Anda lihat, Johann Zarco dan Martin unggul atas pembalap pabrikan Ducati di Qatar. Pendekatan antara seorang pembalap tim pabrikan dan satelit sangat berbeda.

“Sebagai seorang pembalap, Anda secara otomatis mengingat bahwa tidak ada batasan sumber daya yang Anda miliki di sini. Anda dapat menekan hingga batas. Bagi saya, itu yang terpenting. Setelah itu, kami akan melihat hasilnya.”

Menggantikan Martin juga bisa dijadikan sebagai ajang pembuktian bagi Rabat agar Ducati bisa mempertimbangkannya lagi suatu hari nanti.

“Jika saya bisa turun juga di Le Mans, maka saya akan sangat senang. Jika Martin belum bisa kembali dalam waktu dekat dan saya melakukan pekerjaan bagus di sini, hanya melakukan yang harus dilakukan, pasti kemungkinan itu ada,” ucap Rabat.

“Saya bisa melakoni semua kejuaraan dunia, tapi Superbike jadi prioritas saat ini. Jika tak ada balapan di Superbike, saya akan menerima tawaran itu.

“Saya berharap Martin segera pulih, terutama saat MotoGP harus menuju ke Mugello, karena saya tidak bisa menggantikannya," kata Rabat seraya tertawa.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Carchedi Jelaskan Alasan MotoGP Tak Perlu Radio Tim
Artikel berikutnya Zarco: Tiga Faktor Marquez Akan Jadi Ancaman di Jerez

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia