Rampungkan FP1, Sarung Tangan Nakagami Penuh Darah
Cedera jari tangan kanan bikin Takaaki Nakagami kesakitan saat menjalani FP1 MotoGP Jepang di Mobility Resort Motegi, Jumat (23/9/2022).
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Nakagami menderita luka robek jari keempat dan kelima dari tangan kanannya, setelah terlibat insiden kecelakaan dengan Marc Marquez ketika berlomba di MotorLand Aragon akhir pekan lalu.
Guna menghindari risiko lebih buruk, LCR Honda memilih opsi operasi. Nakagami kemudian melakukan prosedur pembedahan umum yang dipimpin oleh Dokter Xavier Mir, yang sudah menjadi langganan pembalap kelas premier.
Operasinya sendiri berjalan sukses. Tim menyatakan bahwa tidak diperlukan cangkok kulit terhadap kedua jari tangan kanan Nakagami, lantaran telah dilakukan pencegahan untuk memperbaiki tendon yang robek.
Kendati demikian, dalam tes medis sehari jelang latihan bebas pertama, hasil pemeriksaan mengungkapkan kondisi pembalap Jepang itu perlu ditinjau selepas FP1.
Menuntaskan sesi pada posisi ke-12 dengan catatan waktu terbaik 1 menit 44,886 detik — Nakagami bakal kembali melakoni pemeriksaan kesehatan. Kali ini setelah kualifikasi kedua (Q2), Sabtu (24/9/2022).
“Dokter bilang saya kehilangan 20 persen tendon di jari keempat, dan kehilangan lebih dari 60 persen tendon di jari kelima,” tuturnya.
“Jari kelima adalah yang paling berat lukanya. Hal baiknya adalah kami tidak membutuhkan cangkok kulit.
“Oke, (lukanya) terbuka, tapi dokter bisa menutup kulit saya. Ya, itu kelihatan sangat buruk, itu terlihat tidak bagus.
“Darah keluar dan pada siang hari dan setelah sesi itu terlihat sangat buruk. Jadi itu sebabnya saya perlu memeriksanya lagi.”
Ditanya perawatan apa saja yang sudah dijalaninya guna mengurangi rasa sakit dari kedua jari tangan kanannya, Nakagami mengungkapkan, dirinya mencoba plester tipis.
Mengapa tidak menggunakan perban? Pria berusia 30 tahun tersebut menjawab, bahwa hal itu justru membuatnya tidak dapat memakai sarung tangan.
“Itu sangat sulit karena saya perlu banyak menggunakan perban, tetapi kami perlu melindungi (jari tangan kanan),” ucapnya.
“Sangat sulit untuk mengetahui mana yang harus digerakkan. Itu sebabnya setelah sesi saya harus lebih melindungi untuk mencoba tidak bergerak dan mencoba untuk beristirahat.”
Modifikasi sarung tangan juga dilakukan Nakagami, agar memudahkan pergerakan jari tangan kanan saat memegang setang motor. Setidaknya meredam rasa sakit ketika membuka gas.
“Sarung tangan dimodifikasi menjadi sedikit lebih besar dan lebih kaku. Itu cukup bagus, jadi mari kita lihat besok,” ujarnya.
“Selama sesi dan setelah sesi (sarung tangan) penuh dengan darah. Darah mudah keluar. (Jarak balapan) menjadi tanda tanya bagi saya.”
Karena perubahan jadwal Grand Prix Jepang, para pembalap MotoGP mendapatkan waktu jam untuk FP1. Sesi FP2 digelar Sabtu, dengan hasil kombinasi menentukan kelolosan ke Q1-Q2.
FP3 kemudian dijadikan sebagai pengganti FP4, yang ditiadakan dari jadwal. Setelah itu dilanjutkan kualifikasi pertama dan kedua.
“Hari ini durasinya satu jam dan 15 menit, tapi itu berjalan cukup singkat dan saya pikir kami melakukan lima run,” kata Nakagami.
“Hal baiknya adalah kami mampu meningkat. Namun, pertanyaannya adalah jangka panjangnya. Untuk jarak balapan, untuk saat ini saya tidak nyaman.
“Sangat penting bagaimana kami bisa menjaga konsistensi dan kekuatan, dan trek ini sangat menuntut fisik. Saya tidak bisa katakan apa-apa, karena saat ini tidak (bisa menempuh jarak balapan.”
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.
Top Comments