Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Breaking news

Redding lega tidak kendarai Desmosedici GP17

Pembalap Pramac Racing, Scott Redding, mengaku lega tidak mendapatkan Ducati Desmosedici GP17. Pasalnya, itu akan membuat ia dalam tekanan seperti rekan setim Danilo Petrucci.

Scott Redding, Pramac Racing

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Scott Redding, Pramac Racing
Scott Redding, Pramac Racing
Scott Redding, Pramac Racing
Scott Redding, Pramac Racing, Jack Miller, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS
Scott Redding, Pramac Racing
Scott Redding, Pramac Racing
Scott Redding, Pramac Racing
Scott Redding, Pramac Racing
Scott Redding, Pramac Racing
Scott Redding, Pramac Racing
Scott Redding, Pramac Racing

Kedua pembalap memang terlibat pertarungan internal untuk memperebutkan motor spesifikasi anyar. Petrucci akhirnya keluar sebagai pemenang dan berhak mengendarai GP17, sedangkan Redding mendapatkan GP16.

Kendati demikian, Redding justru tampil lebih baik ketimbang Petrucci di seri pembuka MotoGP Qatar lalu. Ia menjadi pembalap tercepat dalam sesi Free Practice 2 dan meraih hasil kualifikasi pada posisi start keenam.

Redding juga berhasil finis keenam, menempatkannya sebagai pembalap satelit dengan raihan terbaik, sementara Petrucci tidak finis karena diduga mengalami masalah baterai.

Pembalap Inggris itu mengatakan, bahwa mengetahui motor dengan spesifikasi lebih tua justru menguntungkan. Karena itu berarti akan membuat Petrucci dalam masalah besar jika tidak mengalahkan Redding.

“Sekarang bukan benar-benar pertarungan antara saya dan Danilo. Ini jelas sedikit lebih mengetahui dia memiliki motor berbeda, dan itu lebih baik,” ucap Redding.

“Jika dia mengalahkan saya, memang seharusnya demikian. Tapi jika saya mengalahkan dia, maka dia dalam masalah besar.

“Bagi saya, itu sesuatu yang mungkin akan membantu. Sedikit tekanan dan sedikit rasa stres – terutama ketika hal-hal tidak berjalan sebagaimana mestinya.

“Jika itu berjalan tidak tepat bagi saya, maka itu tidak membuat saya tertekan. Tapi jika tidak berjalan tepat bagi dia, karena orang tahu dia memiliki GP17, dan dia tidak bisa berperforma, maka dia akan menjadi satu-satunya yang merasakan tekanan.

“Dengan demikian, ketika saya melihat masalah yang dia miliki, saya sebenarnya cukup senang tidak memiliki motor itu (GP17) pada saat ini.”

Langkah kemajuan

Selain berhasil finis keenam di Qatar, Redding mengatakan bahwa terpaut 10 detik di belakang pemenang Maverick Vinales juga memberikan dorongan dan motivasi kepada dirinya.

“Jika bertanya saat tes dua pekan lalu dan mengatakan saya akan finis ketujuh, maka saya pasti tertawa. Tapi kami fokus dan tahu apa yang harus dilakukan,” ujar pembalap berusia 24 tahun itu.

“Saya tidak mendapatkan cukup grip (daya cengkeram) dari ban belakang dan saya tidak benar-benar bisa membuat motor menikung. Itulah mengapa Anda melihat catatan waktu tidak berubah dari lap pertama sampai lap terakhir. Saya konsisten sepanjang jalan.

“Pada akhirnya saya senang terpaut 9-10 detik dari pemenang (di akhir balapan). Saya pikir itu jarak terdekat yang pernah saya rasakan dalam balapan kering.

“Itu hal yang sangat positif bagi saya, karena tahun lalu terpaut 20-25 detik. Jadi, bisa terpaut 10 detik adalah langkah kemajuan.”

Laporan tambahan oleh Mitchell Adam

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Dovizioso: Ducati masih kehilangan sesuatu
Artikel berikutnya Zarco termotivasi ulangi performa apik

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia