Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia

Redding termotivasi soal kemungkinan jajal GP17 musim depan

Pembalap Pramac Racing, Scott Redding mengaku termotivasi terkait spekulasi bahwa timnya akan mendapatkan motor Ducati spesifikasi 2017.

Scott Redding, Pramac Racing

Scott Redding, Pramac Racing

Gold and Goose / Motorsport Images

Pramac Racing telah balapan dengan motor yang lebih berusia satu tahun sejak 2005 silam. Tapi kini beredar kabar bahwa salah satu pembalap tim akan mendapatkan Desmosedici GP17.

Ketika ditanya tentang prospek ini oleh Motorsport.com, Redding mengaku termotvasi untuk membuktikan sebagai sosok tepat untuk mengendarai motor terbaru Ducati – dan bukan rekan setim Danilo Petrucci.

“Ada sedikit motivasi lebih, mengetahui beberapa spekulasi yang beredar,” ucap Redding. “Saya selalu mencoba yang terbaik, karena Anda tidak tahu apa yang terjadi.

“Saya tidak yakin apa yang akan terjadi (tentang GP17), ada beberapa rumor. Tapi jujur sama sekali tidak membicarakannya.

“Fokus utama mereka (di Ducati) adalah dengan Lorenzo, jadi kami akan melihat seperti apa. Masalahnya, Anda tidak bisa mendapatka semuanya sepanjang tahun depan. Jadi jika mereka ingin memutuskan sesuatu, mereka perlu melakukannya sebelum balapan pertama.

“Jika saya bisa lebih membuktikan kepada diri sendiri tahun ini, mungkin mereka akan mengatakan ‘Anda layak mendapatkan (GP17), kami bisa melakukan ini’. Mengetahui ada peluang, Anda akan sedikit lebih mencoba.”

Redding komentari pernyataan Crutchlow

Redding lalu membahas perihal pernyataan Cal Crutchlow bahwa para rival tak punya nyali terkait perjudian memilih kompon ban di Brno.

 

Dalam balapan di trek basah itu, Crutchlow menjadi satu dari ketiga pembalap yang memakai kompon ban hard depan dan belakang. Keputusannya terbukti jitu karena dia lalu berhasil memenangi balapan.

Sebaliknya, Redding memilih ban soft seperti pembalap lainnya. Meski sempat menembus tiga besar bersama Andrea Iannone dan Andrea Dovizioso, ban yang dipakai Redding mulai kehilangan grip dan dia pun finis ke-15.

Namun, Redding mengklaim balapan di Brno adalah situasi yang tak biasa. Karena trek tidak mengering atau lebih basah saat balapan.

“Cal mengatakan semua pembalap pengecut karena tidak seberani dia itu adalah omong kosong,” ketusnya. “Dia adalah pembalap yang paling banyak memilih risiko, dan kali ini upayanya terbayar.

“Jika trek mengering pada pertengahan balapan, saya yakin satu dari para pembalap Ducati akan menang. Kami memiliki sebuah gap, kami cukup kuat sepanjang akhir pekan, tapi trek tidak mengering.

“Dan jika turun hujan, kami mungkin akan meraih hasil baik. Tapi masalahnya sesuatu yang tidak biasa terjadi. Trek tidak mengering dan juga tidak lebih basah, itulah masalahnya.

“(Jika Anda) mengambil risiko, kadang-kadang terbayar atau tidak, Anda harus menerimanya. Itu cara yang adil untuk mengambil risiko.

“Itu bukan karena saya tidak bisa mengendarai motor dengan ban hard, kami hanya tidak tahu. Ban soft tercepat dalam sesi warm-up, jadi kenapa Anda mengubahnya? Sebanyak 80 persen di grid memilih ban soft dan itu sulit untuk melawannya.”

Laporan tambahan oleh Jamie Klein

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rossi belum lupakan kegagalan musim 2015
Artikel berikutnya FP1 MotoGP Silverstone: Vinales tercepat, Marquez terjatuh

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia