Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia
MotoGP MotoGP Italia

Remy Gardner: Tak di MotoGP, Saya Jajaki Opsi Lain

Remy Gardner mengisyaratkan akan pindah haluan ke World Superbike (WSBK) kalau tak ada lagi tim MotoGP yang menampungnya.

Remy Gardner, KTM Tech3

Di awal musim, pembalap Tech3 KTM tersebut digadang-gadang jadi rookie paling menonjol. Namun, seiring berjalannya waktu, performanya terus menurun sehingga ia berakhir di peringkat kedua dari bawah.

Banyak yang memperkirakan akan sulit bagi Gardner bertahan musim depan jika perolehannya hanya satu poin. Apalagi rookie Ducati sudah punya poin cukup besar.

Saat ditanya Motorsport.com Spanyol tentang kemungkinan mencoba WSBK, putra kampiun 500cc Wayne Gardner sudah menyiapkan jawaban.

“Pada akhirnya, itu tergantung apa yang terjadi di paddock. Sekarang, semua kacau, banyak pembalap tanpa motor dan tak ada tim,” ungkapnya.

“Jika mereka mau memperbarui kontrak saya. Pada prinsipnya, mereka sudah bilang sedang melihat. Apabila tak ada lagi yang tersisa untuk saya di sini, saya akan menjajaki opsi lain. Namun, impian saya bertahan di MotoGP.”

Sejak belia, Gardner sudah hidup di lingkungan balap motor. Ia melihat sang ayah bertarung di lintasan dan dididik untuk jadi penerusnya. Tak heran kalau cita-citanya turun di level elite.

“Pada usia 12 tahun, saya mencoba motor cepat. Saya ingin mencoba itu dan tak terlalu buruk. Ketika 13 tahun, saya mencoba balapan di kejuaraan Mediterania, saya menjadi runner-up. Itu tidak buruk. Dari sana, saya ingin naik MotoGP,” ia melanjutkan.

“Saya selalu mengidolakan Valentino Rossi, tapi belum tahu akan bisa sampai di sini. Saya tak tahu akan berhasil hingga melakukannya tahun ini. Sejak usia sangat muda, saya selalu ingin balapan di MotoGP.”

Baca Juga:

Pembalap Australia tersebut mengisahkan sensasi ketika mencoba motor MotoGP yang kapasitas dan ukuran lebih besar. Ia mengaku semua terasa sangat berat.

“Itu sangat berat, motor sangat buas, bagaimana mereka melaju, mengerem, semua sangat kuat. Saya selalu bangga bisa ke MotoGP, ada banyak tidak berhasil,” katanya.

“Saya bisa keluar dari masalah dan naik ke kelas atas. Jika benar, maka tahun ini akan sangat rumit. Ada level lebih tinggi dari sebelumnya dan isu mekanis juga.

“Semua motor kacau dan pembalapnya juga. Hanya jika Anda terganggu sejenak ketika berada di akhir. Ini bagian dari jalur dan pembelajaran, kami akan tenang dan lanjut bekerja.”

Baru seumur jagung berkecimpung di MotoGP, ia sudah bisa menilai motor yang dipakai. Ternyata Gardner bukan penggemar motor canggih dan suka kesuksesan dicapai dengan skill.

“Saya akan melepas semua elektronik dan holeshot dan sayap. Kembali ke dasar, bagi saya motor paling indah di dunia ketika Marco Melandri balapan dengan Honda pada 2005. Mereka tergelincir, mereka melakukan wheelie, itu keren,” ucapnya.

“Di otak saya, hanya ada gambar Melandri tergelincir di tikungan akhir Philipp Island sambil melambaikan tangan. Saat ini, tidak ada pertunjukan seperti itu.”

Remy Gardner, KTM Tech3

Remy Gardner, KTM Tech3

Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Duet Ducati Percaya Diri Hadapi MotoGP Catalunya
Artikel berikutnya Operasi Keempat Marc Marquez Diklaim Menjanjikan

Top Comments

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Edisi

Indonesia Indonesia