Respons Michelin pada Problem Ban Bagnaia di MotoGP Emilia-Romagna
Michelin menepis keluhan Francesco Bagnaia setelah MotoGP Emilia-Romagna, tetapi menunggu lebih banyak data untuk mendapatkan gambaran yang meyakinkan tentang apa yang terjadi.
Produsen ban asal Prancis mengatakan tidak menemukan masalah pada ban belakang Francesco Bagnaia dalam analisis awal setelah Grand Prix Emilia Romagna.
Pembalap Ducati MotoGP tersebut mengalami penurunan kecepatan yang tidak dapat dijelaskan setelah kehilangan posisi kedua dari rekan setimnya Enea Bastianini pada lap kelima dari 27 lap di Misano, sebuah masalah yang juga mengancam posisinya di podium karena Marc Marquez (Gresini) makin mendekat.
Namun yang lebih mengherankan lagi, pembalap Italia itu mampu mengembalikan kecepatannya di pertengahan sesi, yang membuatnya berhasil menembus batas waktu 1:31 dan mencatatkan lap tercepat di putaran ke-16.
Dalam komentarnya setelah balapan, Bagnaia menuding pemasok ban resmi MotoGP atas nasibnya yang kontras pada Minggu, dengan mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya seorang rider harus menghadapi ban belakang yang "tidak berfungsi" selama 15 lap pertama.
"Kondisi pikiran saya adalah saya kesal. Tidak dengan Michelin, mereka tidak bisa menahannya. Saya tidak bisa marah pada seseorang yang melakukan sesuatu, tapi tidak melakukannya dengan sengaja," katanya setelah balapan yang akhirnya membuatnya terjatuh di lap ke-21.
"Tapi, itu membuat saya kesal. Anda meraih pole, Anda memenangi sprint dan dalam balapan Anda meningkatkan start, menjadi yang pertama di lap pertama, dan melihat Anda (dilewati), dengan pembalap lain kehilangan hampir 3,5 detik karena Anda tidak bisa mendorong, itu adalah sesuatu yang membuat saya kesal."
Sementara Michelin menunggu lebih banyak data untuk menyelesaikan analisis lengkap, keputusan awal mereka adalah bahwa ban tidak dapat bertanggung jawab atas perubahan liar dalam kecepatan Bagnaia di Misano.
Francesco Bagnaia, Tim Ducati
Foto oleh: Gold and Goose / Motorsport Images
Mereka berargumen bahwa jika ada kerusakan pada ban belakangnya, maka ia akan melambat sepanjang balapan dan tidak dapat mencatatkan waktu putaran yang cukup baik untuk lolos ke baris ketiga dengan lebih dari 10 putaran bahan bakar.
"Pecco berada di depan selama empat lap pertama, kemudian ia mengalami penurunan yang tidak dapat kami jelaskan: selama empat atau lima lap ia kehilangan 0,3.
"Kami harus memahami dari mana asalnya, apakah itu ada hubungannya dengan lintasan, motor, atau ban," ujar manajer motorsport roda dua Michelin, Piero Taramasso, kepada Motorsport.com.
"Namun sejak lap ke-12 dan seterusnya, kecepatannya kembali dan pada lap 16, ia mencatat waktu tercepat 1 menit 30,8 detik, hanya terpaut 0,8 detik dari posisi terdepan dan catatan waktu tercepat. Ia makin kuat dan terlihat seperti bisa mengejar Bastianini dan Martin, lalu ia terjatuh.
"Kami sedang menganalisisnya, tapi untuk saat ini kami hanya memiliki komentar dan catatan waktunya. Ketika Ducati memberikan data kepada kami, kami akan mencoba untuk memahami apa yang menyebabkannya terjatuh. Ini akan memakan waktu, tetapi kami ingin memahami apa penyebabnya, karena selalu ada hal baru yang bisa ditemukan.
Ia menambahkan, "Hal yang aneh adalah bahwa waktu putaran tidak sesuai dengan komentar Pecco. Ia mengatakan bahwa ban tidak bekerja sejak awal dan baru bekerja sejak lap 12 dan seterusnya. Kenyataannya, catatan waktu di empat lap pertama cukup bagus, jadi setelah itu kami harus memahami dari mana penurunan itu berasal."
Ban baru yang diperkenalkan oleh Michelin tahun ini sebagian besar berjalan sukses, dengan para rider berhasil memecahkan rekor lap yang sudah lama bertahan di sebagian besar sirkuit.
Bahkan, pada kualifikasi GP Emilia Romagna, Bagnaia hampir saja mencatatkan waktu putaran pertama di bawah 90 detik di Misano, saat ia meraih posisi terdepan di atas Ducati GP24.
Namun, masih ada beberapa keluhan dari para pembalap tentang ban yang terkadang tidak bekerja secara optimal.
Pernyataan ini menyusul Jorge Martin yang menuduh pabrikan asal Prancis itu merampas gelarnya pada 2023 dengan apa yang dia rasakan sebagai ban yang rusak pada putaran terakhir di Qatar.
Be part of Motorsport community
Join the conversationShare Or Save This Story
Top Comments
Subscribe and access Motorsport.com with your ad-blocker.
From Formula 1 to MotoGP we report straight from the paddock because we love our sport, just like you. In order to keep delivering our expert journalism, our website uses advertising. Still, we want to give you the opportunity to enjoy an ad-free and tracker-free website and to continue using your adblocker.