Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia
Special feature

Review: Rookie MotoGP 2018

Musim 2018 MotoGP kedatangan lima muka baru, bagaimana performa masing-masing pembalap?

Hafizh Syahrin, Monster Yamaha Tech 3, Franco Morbidelli, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS

Gold and Goose / Motorsport Images

MotoGP 2018

Siapakah yang akan menjadi juara dunia MotoGP 2018? Valentino Rossi, Maverick Vinales, Marc Marquez, Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Andrea Dovizioso, atau yang lainnya?

Untuk tahun ini, kelima rookie MotoGP muncul dari Moto2. Mereka adalah juara dunia dan runner-up musim 2017, Franco Morbidelli dan Thomas Luthi (Marc VDS Honda), serta tiga kompetitor lainnya, Takaaki Nakagami (LCR Honda), Hafizh Syahrin (Tech 3 Yamaha), Xavier Simeon (Avintia Ducati).

Konsistensi mengantar Morbidelli mengungguli Syahrin dalam pertarungan rookie terbaik, sementara itu Nakagami menjadi yang paling menonjol saat kualifikasi dengan empat penampilan Q2.

Sementara itu, Luthi menjadi satu-satunya pembalap yang gagal mendulang poin, meski rataan posisi start dan finisnya lebih baik dibanding Simeon.

Komparasi performa Rookie musim 2018:

Statistik

Morbidelli

Syahrin

Nakagami

Simeon

Luthi

Balapan

16

18

18

17

18

Q2

2

1

4

0

0

Top 5

0

0

0

0

0

Top 10

2

4

1

0

0

Tidak Finis (DNF)

1

3

2

4

4

Start Rata-Rata

15,94

17,44

16,28

21,71

20,50

Finis Rata-Rata

13,81

14,39

15,33

19,47

19,17

Poin

50

46

33

1

0

Bagaimana sepak terjang tiap-tiap rookie musim ini? Simak review yang disusun redaksi Motorsport.com Indonesia.

Franco Morbidelli, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS
Franco Morbidelli, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS
Franco Morbidelli, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS after the crash
Franco Morbidelli, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS hand injury
Franco Morbidelli, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS
Franco Morbidelli, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS
6

Franco Morbidelli

Performa Morbidelli memang tidak terlalu menonjol, sepanjang 2018 ia hanya dua kali finis 10 besar (Jerez, Phillip Island), serta dua kali ikuti babak Q2 kualifikasi (Mugello, Misano).

Namun, konsistensi menjadi senjata utama Morbidelli memenangi pertarungan rookie. Tercatat pembalap Italia itu hanya tiga kali gagal mengemas poin, yakni saat finis ke-21 di Amerika, ke-19 di Austria, dan sekali gagal finis di Valencia.

Baca Juga:

Torehan 50 poin sudah cukup bagi juara dunia Moto2 2017 itu untuk mengamankan gelar Rookie of The Year, unggul empat poin dari rival terdekatnya, Syahrin.

Hafizh Syahrin, Monster Yamaha Tech 3
Hafizh Syahrin, Monster Yamaha Tech 3
Hafizh Syahrin, Monster Yamaha Tech 3
Hafizh Syahrin, Monster Yamaha Tech 3
Hafizh Syahrin, Monster Yamaha Tech 3
Hafizh Syahrin, Monster Yamaha Tech 3
6

Hafizh Syahrin

Ditunjuk Tech 3 menggantikan Jonas Folger usai tes Buriram, Syahrin memulai debutnya dengan poin di Qatar, dan langsung finis 10 besar pada balapan selanjutnya di Termas de Rio Hondo.

Baca Juga:

Memimpin pertarungan rookie paruh awal 2018, performanya sempat menurun setelah Ceko. Hal yang membuat bos Tech 3, Herve Poncharal, frustrasi.

Performa El Pescao membaik memasuki fase flyaway, dan mencatatkan posisi start terbaik dari rookie lainnya, yakni ke-10 di Phillip Island, sayang ia mengalami kecelakaan tunggal saat berada di posisi kedelapan.

Baca Juga:

Hasil tersebut amat krusial bagi Syahrin, meski menunjukkan penampilan heroik di Mayalsia dan Valencia dengan melesat dari grid belakang untuk finis 10 besar, El Pescao harus mengakui keunggulan Morbidelli dalam pertarungan rookie.

Takaaki Nakagami, Team LCR Honda
Takaaki Nakagami, Team LCR Honda
Takaaki Nakagami, Team LCR Honda
Takaaki Nakagami, Team LCR Honda
Takaaki Nakagami, Team LCR Honda
Takaaki Nakagami, Team LCR Honda
6

Takaaki Nakagami

Menjadi pendamping Cal Crutchlow di LCR Honda, Nakagami menuai banyak pujian atas performanya, khususnya saat babak kualifikasi.

Sepanjang musim 2018, Nakagami tercatat empat kali mengikuti babak Q2 kualifikasi, paling banyak dibanding rookie lainnya. Namun, performa saat balapan membuatnya tertinggal dari Morbidelli dan Syahrin.

Taka, sapaan akrabnya, tercatat empat kali mengalami kecelakaan saat balapan, dua di antaranya membuatnya gagal finis, yakni di Catalunya dan Jerman. Namun, Nakagami menutup 2018 dengan finis keenam di Valencia, pencapaian terbaik rookie MotoGP 2018.

Baca Juga:

Meski tidak puas dengan pencapaiannya sepanjang 2018, Nakagami justru menuai pujian dari Crutchlow, rekan satu tim sekaligus mentornya di LCR.

Xavier Simeon, Avintia Racing
Xavier Simeon, Avintia Racing
Xavier Simeon, Avintia Racing
Xavier Simeon, Avintia Racing
Xavier Simeon, Avintia Racing crashed bike
Xavier Simeon, Avintia Racing
6

Xavier Simeon

Dipersenjatai Desmosedici GP16 oleh Avintia Ducati, performa Simeon jauh dari kata memuaskan, pembalap Belgia itu juga sempat mengeluhkan performa motor.

Baca Juga:

Insiden yang dialami rekan satu timnya, Tito Rabat, menjadi keberuntungan Simeon. Ia mendapatkan GP17 milik pembalap Spanyol itu, dan menutup musim dengan satu poin, hasil finis ke-15 di Phillip Island.

Thomas Luthi, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS
Thomas Luthi, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS, Andrea Dovizioso, Ducati Team, Andrea Iannone, Team Suzuki MotoGP
Thomas Luthi, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS
Thomas Luthi, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS
Thomas Luthi, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS
Thomas Luthi, Estrella Galicia 0,0 Marc VDS
6

Thomas Luthi

Mungkin, 2018 menjadi tahun yang patut dilupakan Luthi. Hampir satu dekade menunggu di kategori 250cc/Moto2, pembalap Swis itu akhirnya naik kelas menuju MotoGP.

Bergabung dengan Marc VDS, Luthi justru menemui banyak sekali rintangan. Diawali dari kurangnya waktu tes pramusim akibat cedera, membuat adaptasinya dengan RC213V jauh tertinggal dibanding Morbidelli dan Nakagami.

Baca Juga:

Nasib malang pembalap 32 tahun itu tak berakhir di sana, konflik internal Marc VDS membuatnya semakin menderita, dan menjadi satu-satunya pembalap reguler yang tidak mendulang poin. Meski demikian, rataan start dengan finisnya masih lebih baik dibanding Simeon, yang menorehkan satu poin di Australia.

Be part of Motorsport community

Join the conversation
Artikel sebelumnya Rea dianggap buang peluang di MotoGP
Artikel berikutnya “Siapa bisa kalahkan Marquez? Dia adalah Lorenzo”

Top Comments

Belum ada komentar. Mengapa Anda tidak menulis sesuatu?

Sign up for free

  • Get quick access to your favorite articles

  • Manage alerts on breaking news and favorite drivers

  • Make your voice heard with article commenting.

Motorsport prime

Discover premium content
Berlangganan

Edisi

Indonesia